0251- 8622642 ex 105 ppid@apps.ipb.ac.id

Workshop ROSTIR

Dalam rangka meningkatkan kapasitas tim untuk penyusunan Strategi Komunikasi (ROSTIR), maka dilaksanakan mini workshop pada hari Rabu, 10 Juli 2024 bertempat di Ruang Sidang Rektor 1, Rektorat Lt. 2 Kampus IPB Dramaga dengan narasumber Ibu Faradila Astari dan dipimpin oleh Kepala Biro Komunikasi IPB. Acara ini dihadiri oleh sekitar 24 orang PPID Pelaksana.

Pembekalan Keterbukaan Informasi Publik bagi PPID Pelaksana

Sehubungan dengan upaya peningkatan pelayanan informasi di era keterbukaan informasi publik bagi PPID Pelaksana di Institut Pertanian Bogor, maka pada hari Kamis, 30 Mei 2024 diselenggarakan acara workshop Pembekalan Keterbukaan Informasi Publik bagi PPID Pelaksana bertempat di Auditorium Fakultas MIPA, Kampus IPB Dramaga Bogor. Acara ini dihadiri oleh sekitar 100 orang PPID Pelaksana IPB. Ada 2 orang pembicara pada acara workshop ini yaitu Bapak Handoko Agung Saputra, S.Sos selaku Ketua Bidang Kelembagaan Komisi Informasi Pusat dan Ibu Siti Ajijah, S.H, M.H selaku Tenaga Ahli Komisi Informasi Pusat.

Workshop Komunikasi IPB dengan Tema Menjadi Insan Komunikasi yang Responsif terhadap Perubahan

 

Dalam rangka upaya peningkatan kapasitas pengelolaan komunikasi di linkungan Institut Pertanian Bogor, maka diadakan acara Workshop Komunikasi IPB dengan tema Menjadi Insan Komunikasi yang Responsif terhadap Perubahan. Acara ini diadakan pada hari Selasa, 5 Maret 2024 yang bertempat di Auditorium Andi Hakim Nasoetion, Rektorat, Kampus IPB Dramaga. Terdapat 3 narasumber dalam kegiatan ini diantaranya adalah Bapak Yayat Hendayana selaku Ketua Tim Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat – Setditjen Diktiristek yang membawakan materi Karakter Kerja Komunikasi, Program Komunikasi yang Kreatif dan Pemanfaatan Kanal-Kanal Media Komunikasi yang Efektif. Lalu, narasumber yang kedua adalah Bapak Doddy Zulkifli Indra Atmaja selaku penanggung jawab kehumasan – Setditjen Diktiristek yang membawakan materi Ide Kreatif dalam Pengelolaan Media Sosial Institusi. Dan, narasumber yang ketiga adalah Ibu Dinna Handini selaku pranata humas ahli muda – Setditjen Diktiristek.

Peningkatan Kapasitas Petugas Layanan di Lingkungan Biro Komunikasi

Sehubungan kegiatan peningkatan kapasitas petugas layanan di lingkungan Biro Komunikasi, maka diadakan kegiatan pembinaan bagi petugas layanan dengan materi Konsep dan Penerapan Service Excellence bagi Stakeholders IPB. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Jumat, 1 Maret 2024. Lokasi pelaksanaan kegiatan ini bertempat di Gedung Mandiri-IPB Innovation and Entrepreneurship, lantai 3. Narasumbernya adalah Tim Bank BNI. Kegiatan ini dihadiri sekitar 40 orang.

KIP: Jadikan Pemilu Momentum Kemudahan Akses Informasi untuk Rakyat

Memasuki tahun Pemilu, Komisi Informasi Pusat (KIP) kembali mengingatkan Pemerintah, Kementrian, dan/atau Badan Publik level nasional maupun daerah untuk meningkatkan kemudahan akses informasi dan kualitas layanan informasi untuk rakyat.

Arya Sandhiyudha, Wakil Ketua Komisi Informasi Pusat menyampaikan, “Pemilu jangan ganggu kualitas badan publik dalam melayani rakyat, khususnya layanan informasi publik.”

Arya Sandhiyudha menyebutkan KIP akan kembali menggelar Monitoring dan Evaluasi (Monev) Badan Publik serentak se-Indonesia untuk menjaga kualitas tersebut. “Karenanya KIP tahun ini musti tetap terlaksana, bahkan kita menggelar serentak untuk memastikan Pemerintah dan/atau Badan Publik level nasional hingga daerah tetap menjaga fokus performa kualitas penyajian data, kualitas pelayanan informasi terhadap beragam jenis informasi publik yang dikelola, termasuk di dalamnya informasi pengadaan barang dan jasa”.

Arya Sandhiyudha dalam jumpa pers peluncuran Monev Keterbukaan Informasi Nasional 2023 di Kampar, Pekanbaru, Selasa (17/5), didampingi para Komisioner Komisi Informasi dari 28 Provinsi menjelaskan persoalan klasik masyarakat yang musti direspon dengan tepat oleh Pemerintah/ Badan Publik, “kerap kali masyarakat sebagai pemohon informasi masih menemui kesulitan mendapatkan informasi dari Badan Publik, misalnya, tentang dokumen pengadaan barang dan jasa. Padahal, misalnya, Badan Publik tersebut dalam Monev Komisi Informasi memperoleh kualifikasi ‘informatif’.”

“Badan Publik kerap berdalih dokumen pengadaan barang dan jasa sebagai informasi dikecualikan, padahal saat monev menyatakan informasi terbuka” imbuh Arya.

Kasus lain, tambahnya, permohonan informasi yang semestinya adalah informasi terbuka tetapi karena salah pemahaman dan penanganan malah menjadi objek sengketa informasi. “Kerap terjadi dalam proses penyelesaian sengketa informasi, ada ketidakkonsistenan antara petugas layanan informasi atau PPID. Permohonan informasi yang semestinya selesai di tingkat PPID justru ditangani oleh Komisi Informasi Pusat” katanya.

Oleh karena itu dalam Monev Keterbukaan Informasi Nasional 2023, Komisi Informasi Pusat dan Provinsi akan memberi perhatian pada aspek-aspek di atas. “Kelak dalam metode penilaian, ketiga aspek tersebut yaitu kualitas informasi, pemahaman layanan informasi dan keberagaman informasi dengan pengadaan barang dan jasa di dalamnya akan memiliki bobot nilai tertinggi”.

Sementara Komisioner Bidang Kelembagaan KI Pusat Handoko AS menyatakan secara umum kegiatan Monev Keterbukaan Informasi Nasional 2023 akan melakukan penilaian terhadap aspek kualitas informasi, jenis informasi, pelayanan informasi, sarana dan prasarana, komitmen organisasi dan digitalisasi. Disampaikan bahwa di tingkat Pusat, akan ada kurang lebih 400 Badan Publik yang menjadi objek Monev meliputi kementerian, pemerintah provinsi, BUMN, lembaga negara non struktral dan juga Perguruan Tinggi Negeri.” Dan untuk Monev tingkat provinsi menyesuaikan dengan agenda prioritas setiap Komisi Informasi Provinsi,” ucapnya.

Disampaikannya bahwa kegiatan Monev Nasional Keterbukaan Informasi 2023 akan memutuskan 15 Badan Publik terbaik dari seluruh kategori untuk kelak disertakan dalam penganugerahan Tinarbuka Tahun 2024.

“Jadi dalam Monev 2023 ini Komisi Informasi Pusat kelak hanya akan mengumumkan kategori setiap Badan Publik, dan penganugerahan akan diberikan Tahun 2024 kepada 15 Badan Publik terbaik” jelas Handoko mengakhiri jumpa pers.

INREF Smart-in-Ag Summer School 2022: Disiplin Ilmu Menjadi Modal Pertanian Cerdas Berkelanjutan Pemanfaatan Teknologi Masa Depan

Sekolah Bisnis IPB University berkolaborasi dengan Wageningen University and Research (WUR) sukses menyelenggarakan INREF Smart-in-Ag Summer School 2022 selama lima hari sejak tanggal 18 – 22/7.

Kegiatan inisiasi Direktorat Program Internasional ini, berupa program interaktif secara hybrid antara peserta dengan pengajar. Mereka adalah para dosen terbaik dari IPB University dan WUR mengenai smart farming.

INREF Smart-in-Ag Summer School tidak hanya diisi dengan sesi perkuliahan, tetapi juga sesi kerja kelompok, presentasi dan kegiatan hiburan yang semakin menambah semangat dan kedekatan antar peserta maupun dosen yang terlibat.

Kegiatan yang berjalan selama lima hari ini melibatkan 11 pengajar profesional dari IPB University yaitu Prof Iskandar Z Siregar, Prof Indra Jaya, Dr Eko Ruddy Cahyadi, Dr Yeni Herdiyeni, Dr Windi Al Zahra dan Dr R Dikky Indrawan. Sementara pengajar dari Wageningen WUR yaitu Prof Henk Hogeveen, Dr Mariska van der Voort, Prof DS (Spencer) Moore Jr, Prof SJ (Simon) Oosting, dan Dr HT (Thomas) Slijper, MSc.

Pelaksana tugas (plt) Dekan Sekolah Bisnis IPB University, Dr Idqan Fahmi menyampaikan apresiasi kepada para peserta yang telah mengikuti program ini dari awal hingga akhir.

“Sekolah Bisnis IPB University memiliki visi dan misi untuk mendorong para mahasiswanya dalam menciptakan jiwa entrepreneurship, fokus dalam keberlanjutan dan orientasi global. Visi dan misi tersebut sangat relevan dengan program ini. Selain itu, diharapkan semua metode dapat diaplikasikan untuk seluruh peserta yang berasal dari berbagai fakultas dan latar belakang”, ujarnya.

Dr Idqan berterimakasih kepada para panitia, para peserta baik yang hadir offline maupun online.Ia berharap kerjasama IPB University dengan WUR dapat terus berlanjut dengan program-program lainnya di masa depan.

Perwakilan dosen WUR, Prof Henk Hogeveen juga menyampaikan capaian belajar apa saja yang telah dicapai dalam lima hari kegiatan. “Ketika kita tidak memiliki keterkaitan dalam disiplin ilmu (interdisiplin), kita tidak akan bisa mencapai masa depan yang cerdas dan berkelanjutan dalam pemanfaatan teknologi,” ungkapnya dalam sambutan penutup.

Prof Henk mengapresiasi kerja keras yang telah dicurahkan seluruh pihak untuk memberikan yang terbaik dalam program ini. (SSB/Rz)

 

Sumber : https://ipb.ac.id/news/index/2022/07/inref-smart-in-ag-summer-school-2022-disiplin-ilmu-menjadi-modal-pertanian-cerdas-berkelanjutan-pemanfaatan-teknologi-masa-depan/bcf81de9eb8c14eefc46b66664ba8872

× Butuh bantuan?
Skip to content