0251- 8622642 ex 105 ppid@apps.ipb.ac.id

Kerjasama MBKM dan Inovasi Teknologi Kayu Antara Fahutan IPB University dengan ILWA

Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) merupakan mitra strategis dan menjadi bagian penting dalam kerjasama untuk menghasilkan lulusan perguruan tinggi yang tangguh, lincah, dan sesuai dengan kebutuhan dunia kerja.  Dalam bidang Teknologi Hasil Hutan, Fakultas Kehutanan dan Lingkungan (Fahutan) IPB University telah menandatangani perjanjian kerjasama dengan Indonesian Light Wood Association (ILWA) dalam bidang pendidikan dan pengembangan inovasi teknologi hasil hutan, belum lama ini di Surakarta, Jawa tengah.

Dekan Fahutan IPB University, Dr Naresworo Nugroho menekankan pentingnya kerjasama tersebut untuk mendukung program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dan sebagai media implementasi dari program Enriched and Empowered Society yang diusung IPB University.

Pelaksanaan kegiatan Kerjasama ini sebutnya, akan berlangsung selama kurun waktu lima tahun ke depan dikaitkan juga dengan pencapaian indikator kinerja utama (IKU) IPB University, antara lain pengajar dari praktisi, praktik dan magang mahasiswa di industri, pendampingan dan tenaga ahli  dosen di industri, inovasi produk, dan pengembangan sistem informasi. “Pelaksanaannya akan dikoordinir oleh Ketua Departemen Hasil Hutan, “ ungkapnya.

Di lain pihak, Ir Setyo Wisnu Broto, MM selaku Ketua Umum ILWA menyambut baik kerjasama ini karena inovasi teknologi yang dimiliki perguruan tinggi seperti IPB University akan sangat menunjang pengembangan bisnis industri pengolahan kayu.

ILWA beranggotakan sekitar 230 industri perkayuan di seluruh Indonesia, dan melalui kerjasama ini diharapkan terbangun link and match dalam menyikapi kemajuan ilmu dan teknologi antara IPB University sebagai agen inovasi dan pencetak sumberdaya manusia unggul dengan dunia usaha khususnya industri perkayuan Indonesia. (*)

Sumber : https://ipb.ac.id/news/index/2022/07/kerjasama-mbkm-dan-inovasi-teknologi-kayu-antara-fahutan-ipb-university-dengan-ilwa/4be1b8f9cf7db49ec02e4fc34f330aa5

Tim SPIRIT Project IPB University Kunjungi Lovely Professional University India

Tim SPIRIT Project dari IPB University berkunjung ke Lovely Professional University (LPU), Punjab, India, 12-16/7. Kunjungan dilakukan sebagai bagian dari Proyek SPIRIT (Sport and Physical Education as a Vehicle for Inclusion and Recognition) yang disponsori oleh Erasmus+.

Proyek ini bertujuan membudayakan kebiasaan Olahraga di kalangan masyarakat melalui pengembangan kapasitas perguruan tinggi di negara-negara Asia termasuk Indonesia, India dan Srilanka dengan total sembilan negara Asia yang terlibat. Sedangkan Negara-negara Eropa yang terlibat sebagai pendamping adalah dari Universitat Politecnica de Valencia-Spanyol, University of Nicosia-Cyprus dan Universidade de Lisboa-Portugal. Selain IPB University, perguruan tinggi dari Indonesia yang terlibat adalah Universitas Sumatra Utara (USU) Medan dan Universitas Syiah Kuala (USK) Aceh.

Rombongan dari IPB University yang berkunjung ke LPU terdiri atas empat orang yakni dr Mira Dewi, dr Naufal Muharam Nurdin, Muhammad Aries MSi, dan Dr Fifi Gus Dwiyanti. Spirit Project IPB sendiri dikoordinatori oleh Prof Sri Anna Marliyati.

Ketua Departemen Gizi Masyarakat IPB University, Prof Sri Anna Marliyati  mengatakan, “Sesuai dengan tujuan Proyek SPIRIT, rencananya IPB University akan mengembangkan tiga mata kuliah terkait Gizi Olahraga di tingkat sarjana dan magister. Serta mata kuliah tentang gizi, aktivitas fisik dan gaya hidup sehat yang dapat diambil oleh masyarakat umum. Selain itu, telah dikembangkan pula klub olahraga yang dikelola oleh Fakultas Ekologi Manusia bernama  FEMA Sport Club.”

Dikatakannya, selama enam hari kunjungan, peserta dari Asia mendapat pelatihan dan pendampingan dalam menyusun silabus dan mengembangkan metode pembelajaran. Tidak hanya terkait kegiatan SPIRIT, para peserta kegiatan ini juga berkesempatan untuk mengembangkan kerjasama antar perguruan tinggi dalam berbagai kegiatan Tri Dharma. “IPB University sendiri rencananya akan bekerjasama dengan LPU dalam bidang pendidikan seperti pertukaran pelajar, kunjungan professor, dan berbagai kegiatan lainnya, “ sebutnya.

Kegiatan di LPU Punjab, lanjutnya, India ini merupakan bagian dari serangkaian kegiatan SPIRIT Project yang dilakukan di negara-negara yang berpartisipasi dalam project tersebut. “Sebelumnya, kegiatan ini telah dilaksanakan di Universitat Politecnica de Valencia-Spanyol, dan di USU Medan pada bulan Mei dan Juni 2022 lalu. Kegiatan berikutnya direncanakan akan dilakukan pada bulan September di Universitas of Nicosia, Cyprus, “ jelasnya.

Melalui kegiatan ini, sebutnya, IPB University semakin memperkuat perannya dalam usaha meningkatkan kesehatan masyarakat serta membangun jejaring dengan mitra internasional dalam berbagai kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi.(MW)

 

Sumber : https://ipb.ac.id/news/index/2022/07/tim-spirit-project-ipb-university-kunjungi-lovely-professional-university-india/098db03f4c5ba3429520bc78aaf9ba9f

Dukung Kompetensi Bidang Kelautan, Departemen ITK IPB University Buka Semester Pendek Mata Kuliah Selam Ilmiah

Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan (ITK), Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK), IPB University menggelar semester pendek untuk mata kuliah Selam Ilmiah (ITK1316). Pelaksanaan kegiatan ini berlangsung selama satu bulan (Juli – Agustus 2022) meliputi kuliah dan praktikum secara hybrid via Zoom Conference dan praktikum di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu DKI Jakarta.

Program ini pertama kali dilaksanakan oleh Divisi Laboratorium Selam Ilmiah Departmen ITK dan merupakan bagian program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang dapat diikuti oleh seluruh mahasiswa. Peserta semester pendek berjumlah 50 mahasiswa IPB University, mencakup mahasiswa program studi Ilmu dan Teknologi Kelautan dan program studi Agribisnis dan terdapat pula dua mahasiswa dari Universitas Trunojoyo Madura.

“Mata Kuliah Selam Ilmiah merupakan salah satu pengembangan kompetensi yang dapat diikuti mahasiswa untuk meningkatkan skill dan pengalamannya dalam dunia Scientific Diving dan juga konservasi. Terima kasih kami ucapkan kepada pihak Taman Nasional Kepulauan Seribu (TNKPS) yang telah mendukung dan memfasilitasi kegiatan ini selama di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu” ujar Dr Syamsul Bahri Agus selaku Ketua Departemen ITK IPB University.

Program ini menjadi salah satu tombak mahasiswa dalam mengejar ilmu yang terlewatkan dan tidak bisa dilakukan pada saat pandemi COVID-19. Hal ini juga disampaikan oleh Dr Beginer Subhan sebagai Penanggung Jawab Mata Kuliah (PJMK) jni, mengungkapkan, “Pada saat dunia sedang mengalami pandemi COVID-19, semua hal menjadi terkendala, salah satunya kurikulum pembelajaran, tak terkecuali mata kuliah Selam Ilmiah. Melalui program ini menjadi cara kita untuk mengejar berbagai skill yang dibutuhkan dalam dunia penyelaman ilmiah.”

“Pada kesempatan mata kuliah Selam Ilmiah semester pendek kali ini, banyak peluang dan kesempatan bagi peserta untuk dilatih memperoleh lisensi selam, “ujar Dondy Arafat, selaku tim pengajar dan instruktur selam. Lebih lanjut ia mengurai bahwa salah satu modal memperoleh kompetensi bidang kelautan yakni sertifikat selam. IPB berperan mendukung pendidikan berbasis kompetensi, dalam meningkatkan kualitas pendidikan.

Pembelajaran dan perlakuan yang diberikan dalam kegiatan ini sangatlah berbeda karena dilaksanakan secara langsung di laut. Menurut Salma dan Putri, sebagai mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura, mereka mendapatkan pengetahuan baru seperti tuck dive, duck dive, mask clearing, detail setiap gerakan dan lainnya. Sama halnya dengan ungkapan Syabab, “Mengikuti mata kuliah ini sangatlah seru dan bisa menambah relasi serta sesuai dengan hobi.” (*)

Sumber : https://ipb.ac.id/news/index/2022/07/dukung-kompetensi-bidang-kelautan-departemen-itk-ipb-university-buka-semester-pendek-mata-kuliah-selam-ilmiah/982fcd97e1e9798f0ecc05c144a4d4c4

Rektor Sampaikan Capaian IPB University Tengah Tahun dalam Rabuan Bersama

Rektor IPB University, Prof Arif Satria sampaikan capaian IPB University tengah tahun dalam acara rabuan bersama 2022 (27/7). Mengangkat tema “Enriched and Empowered Society”, acara ini dilakukan secara daring melalui zoom dan disiarkan di channel Youtube IPB TV.

Dalam kesempatan itu, Prof Arif menyampaikan capaian IPB University dalam berbagai bidang. Meliputi bidang Pendidikan dan Kemahasiswaan, Sumberdaya Perencanaan dan Keuangan, Internasionalisasi Kerjasama dan Hubungan Alumni, Inovasi dan Bisnis, Sekretariat Institut serta Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat.

“Rabuan Bersama merupakan ikhtiar kita untuk terus mengetahui perkembangan IPB University. Ini adalah sebuah tradisi yang perlu dipertahankan untuk update beberapa perkembangan dengan informasi-informasi yang berkaitan dengan kemajuan dan progress IPB University,” kata Prof Arif.

Ia menguraikan, salah satu capaian IPB University dalam bidang Pendidikan dan Kemahasiswaan, adalah terkait penerima beasiswa dan bantuan biaya pendidikan sebanyak 62 donatur dan 5359 penerima (mahasiswa).

Sementara untuk bidang Sumberdaya, Keuangan dan Perencanaan, meliputi pengelolaan prasarana dan sarana seperti pengelolaan air bersih, transportasi kampus dan perparkiran, taman dan kebersihan, pengamanan dan ketertiban lingkungan dan pemeliharaan gedung, jalan dan fasilitas umum.

Selain itu, lanjut dia, pengelolaan aset, limbah/sampah dan listrik juga terus ditingkatkan. IPB University juga telah melakukan pembangunan empat danau yang berfungsi sebagai konservasi air. Keempat danau tersebar beberapa lokasi di Kampus Dramaga.

Prof Arif melanjutkan, selama periode Januari-Juli 2022 capaian Bidang Internasionalisasi Kerjasama dan Hubungan Alumni antara lain telah ditandatangani sebanyak 73 Memorandum of Understanding (MoU) dan 121 Perjanjian Kerjasama (PKS).

“Hal ini menjadi salah satu faktor yang menjadikan IPB Universitas menjadi Perguruan Tinggi Terbaik di Asia Tenggara, Top 6 Asia dalam Bidang Pertanian dan Kehutanan,” ungkapnya.

Terkait capaian Inovasi dan Bisnis, Prof Arif menuturkan capaian paten IPB University selama selama tahun 2018-2022 memperoleh royalti sebesar Rp 207,332,634 dari 22 inovasi.

Prof Arif Satria juga menjelaskan terkait promosi dan sosialisasi IPB University. Hingga Juli 2022, telah dilakukan sosialisasi IPB University berbagai Sekolah Menengah Atas (SMA) dilakukan secara online maupun offline, live IG dan  Webinar Sinergi Para Guru Bimbingan Konseling, serta Education Expo.

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Kemahasiswaan IPB University, Prof Drajat Martianto menyampaikan terkait persiapan dimulainya kegiatan perkuliahan semester ganjil 2022/2023. Ia mengatakan, perkuliahan akan dilaksanakan secara luring dan dapat dikombinasikan dengan kuliah daring secara terencana.

“Tata tertib pelaksanaan perkuliahan dan praktikum luring salah satunya ialah mahasiswa harus telah melaksanakan vaksinasi tiga kali. Dosen, laboran, tenaga kependidikan dan mahasiswa wajib menerapkan protokol kesehatan secara ketat dan konsisten, di dalam dan luar ruang kuliah atau praktikum,” ujar Prof Drajat Martianto. (Ns/Rz)

Sumber : https://ipb.ac.id/news/index/2022/07/rektor-sampaikan-capaian-ipb-university-tengah-tahun-dalam-rabuan-bersama/7ee6207051a0304a1110b12b871c732f

Dorong Mahasiswa Sebagai Digital Exporter, IPB University Bersama Sekolah Ekspor Bangun Program Kolaborasi

Demi bekali ilmu wirausaha dan marketing dalam sektor pertanian, Direktorat Kemahasiswaan dan Pengembangan Karier IPB University mengadakan Sosialisasi Nasional Studi Independen “Be A Digital Exporter”, (27/7). IPB University mengajak khususnya para mahasiswa untuk menjadi petani milenial dan dapat melebarkan pasarnya ke ranah internasional. Mahasiswa akan diberikan ilmu terkait ekspor dan cara mengembangkan jejaring ke buyer luar negeri.

Dr Handito Joewono, Kepala Sekolah Ekspor mengatakan dalam sambutannya bahwa IPB University memiliki program unggul seperti One Village One CEO (OVOC) dan merupakan langkah yang baik.  “Sekolah Ekspor ingin mendukung dan berkolaborasi bersama IPB University untuk mencetak para eksportir baru dari pedesaan. Baik mahasiswa dari IPB University maupun perguruan tinggi seluruh Indonesia diharapkan dapat mengikuti program “Be A Digital Exporter” yang merupakan program kampus merdeka.  Sekolah Ekspor telah membuka pendaftaran untuk angkatan ke-3 dan akan ada 500 mahasiswa yang diterima untuk semester ke depan,” ujarnya.

Dikatakannya, Sekolah Ekspor berharap dapat menempatkan program ekspor ini untuk menggali potensi yang ada di Indonesia.  “Walau ekspor bersifat global, tapi global yang nasionalis itu yang ingin kita angkat dalam program kita, sekaligus kita padukan dengan bagaimana digitalisasi akan membantu program ini,” terangnya. Ia juga turut mengapresiasi seluruh jajaran IPB University terkait kerjasama program ini.

Dalam kesempatan tersebut dilakukan penandatanganan perjanjian kerjasama antara Sekolah Ekspor dengan OVOC IPB University tentang pengembangan ekosistem bisnis desa berorientasi ekspor. Dengan mengundang Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Kemahasiswaan IPB University, Prof Drajat Martianto dan Kepala Sekolah Ekspor, Dr Handito Joewono. Penandatanganan ini turut disaksikan oleh Direktur Kemahasiswaan dan Pengembangan Karier dan Asisten Direktur Pengembangan Karir IPB University.

Prof Arif Satria, Rektor IPB University juga mengatakan bahwa ia sangat mengantisipasi partisipasi mahasiswa di Indonesia untuk ikut bergabung dalam program ini. Terutama di tengah krisis geopolitik dan stok pangan global semakin terancam. Generasi muda sangat diharapkan kehadirannya untuk membantu mengantisipasi krisis ini bila terjadi lonjakan harga pangan.

Menurutnya, perguruan tinggi seperti IPB University memiliki mandat untuk bertanggung jawab agar dapat menghasilkan langkah produktif di bidang agromaritim. Langkah produktif ini dapat diperkuat dengan kemajuan teknologi, inovasi, dan Sumberdaya Manusia (SDM) unggul.
“Produktivitas ini hanya dapat dipacu dengan kedua hal tersebut, namun demikian SDM menjadi sebuah kekuatan dahsyat untuk mengelola sumberdaya negaranya dan hal ini diharapkan datang dari para mahasiswa,” ujarnya.  Melalui program ini, imbuhnya, para mahasiswa diharapkan memiliki kemampuan dalam berbisnis produk pertanian dan memiliki jiwa entrepreneurship yang kuat. Sebagai universitas techno sociopreneur, IPB University juga ingin mencetak technopreneur dan sociopreneur unggul.

Menurutnya, lulusan dapat menjadi wirausahawan yang berbasis pada pengembangan inovasi maupun sosial. Program OVOC menjadi salah contoh program IPB University dalam pengembangan teknologi pertanian hingga pasar menuju ekspor bersama masyarakat.  “Maka dari itu saya yakin dengan adanya Sekolah Ekspor ini maka mahasiswa dapat mengembangkan bakat di bisnis dengan dorongan kemauan yang besar. Forum Sekolah Ekspor ini penting juga untuk menginspirasi dan menyemangati para mahasiswa dalam membangun jejaring sebagai kekuatan bisnis,” tambahnya. (MW/Zul)

Sumber : https://ipb.ac.id/news/index/2022/07/dorong-mahasiswa-sebagai-digital-exporter-ipb-university-bersama-sekolah-ekspor-bangun-program-kolaborasi/15e35a8c3d4d1933d24fe5a726254ee7

Cegah Korupsi Pengelolaan Sumbedaya Alam, IPB University Gelar Webinar Antikorupsi Bersama KPK

Indonesia memiliki kekayaan sumber daya alam (SDA) yang luar biasa. SDA yang melimpah ini merupakan modal dasar bagi pembangunan bangsa dan kemakmuran rakyat. Namun, kasus korupsi pada pengelolaan SDA masih saja menjadi polemik bagi negeri ini.

Demi meningkatkan nilai-nilai budaya antikorupsi dan wawasan terkait tindak pidana korupsi pengelolaan sumberdaya alam (PSDA),  Kelompok Kerja Antikorupsi IPB University bersama Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyelenggarakan Webinar Antikorupsi Seri 1 dengan topik “Tantangan Pemberantasan dan Pencegahan Korupsi Sektor Sumber Daya Alam di Indonesia”, 26/7.

Prof Arif Satria, Rektor IPB University dalam sambutannya mengatakan bahwa  prinsip keadilan dan partisipatif harus didorong untuk membasmi korupsi dalam tata kelola SDA ini. IPB memiliki perhatian besar akan kelestarian SDA dan hingga kini terus mengkaji serta membangun awareness kepada semua pihak terkait ancaman korupsi PSDA. “Kampus IPB University sebagai percontohan kampus pendidikan antikorupsi akan mendorong gerakan dan awareness antikorupsi serta menciptakan actor-aktor berintegritas dengan didukung sistem insitusi yang baik,”ungkapnya.

Prof Bambang Hero Saharjo, Guru Besar Perlindungan Hutan Fakultas Kehutanan dan Lingkungan IPB University membagikan materi terkait penanganan kasus korupsi sumber daya alam. Ia menilai perizinan penggunaan lahan seringkali diselewengkan sehingga terjadi eksploitasi berlebihan. “Faktanya, pemanfaatan lahan tidak sesuai dengan regulasi yang ada.
Sektor pengelolaan sumberdaya alam menjadi salah satu titik rawan terjadinya korupsi yang berujung dengan perusakan lingkungan, “ sebutnya.

Ia mengatakan bahwa dampak negatif terhadap lingkungan akibat korupsi sangat dahsyat. Bahkan kerugiannya melebihi kerugian negara. “Namun sangat disayangkan penanganannya jauh dari harapan karena yang selalu diributkan adalah kerugian negara, “ ungkapnya.

Hal tersebut menurutnya berimplikasi terhadap perusakan yang berlanjut tanpa henti. Artinya, proses perusakan ini dibiarkan berlanjut tanpa ujung.  “Perbedaan persepsi terhadap definisi kerugian keuangan negara atau perekonomian negara antara penegak hukum dalam proses penegakan hukum dalam tindak pidana korupsi sumberdaya alam membuat upaya menahan laju perusakan sulit untuk dihentikan,” urainya.  Disebutnya, korupsi terhadap SDA dapat disebut sebagai kejahatan luar biasa, maka sudah semestinya penanganannya dimaksimalkan.

Prof Hariadi Kartodihardjo, Guru Besar Kebijakan Kehutanan Fakultas Kehutanan dan Lingkungan IPB University mengatakan bahwa sebenarnya langkah-langkah tindakan korupsi perlu dikenali dalam konteks pencegahan dan juga penyebabnya.Tipologi korupsi dalam pengelolaan SDA merupakan akumulasi dan modal sosial negatif. Seperti suap perizinan, korupsi melalui instrumen negara , korupsi kelembagaan, korupsi perilaku swasta, dan korupsi pemda.

“State capture corruption pada korupsi instrumen negara dapat membuka celah bagi  perundang-undagan untuk dimanipulasi. Sehingga corrupstion risk assessment diperlukan untuk menganalisis potensi korupsi dalam suatu rencana perundang-undangan, “ jelasnya.

Korupsi kelembagaan juga dinilanyai lebih berbahaya daripada jenis korupsi lainnya. Aturan dalam organisasi memungkinkan lembaga tersebut membiarkan berjalanya pelanggaran. “Korupsi ini berdampak lebih luas baik daripada penyalahgunaan kekuasaan yang dipercayakan oleh publik untuk kepentingan pribadi, bahkan melampaui quid pro quo,” jelasnya.

Lebih lanjut dikatakannya, penyebab kerentanan korupsi umumnya karena adanya ketimpangan, konflik, konflik kepentingan dan kerahasiaan informasi. “Hukuman rendah atas pelaku tindak pidana korupsi tidak membuat jera para koruptor. Mereka hanya sebentar menikmati jeruji besi sehingga langkah politiknya masih tetap berjalan melalui keluarganya, “ ungkapnya.

Disebutnya, pencegahan terjadinya korupsi dapat dilakukan berdasarkan pendekatan klasik oleh Robert Klitgaard maupun pendekatan structural corruption approach (SCA) oleh Sandoval-Ballesteros. “Pendekatan ini dapat dilakukan dalam sektor publik maupun privat. Pendekatan ini dapat mencegah terjadinya kewenangan berlebihan atau monopoli, mengurangi terjadinya diskresi, serta meningkatkan akuntabilitas, “ jelasnya.

Sedangkan pendekatan SCA menurutnya mengurangi penyalahgunaan wewenang dan mengurangi impunitas atau kebal hukum. “Juga meningkatkan partisipasi masyarakat termasuk  Agenda Majelis Dewan Guru Besar Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (MDGB PTNBH) juga dapat diterapkan melalui kuliah antikorupsi, manajemen perguruan tinggi, serta expert on call untuk mencegah tindakan korupsi PSDA ini, “ ungkapnya. (MW)

Sumber : https://ipb.ac.id/news/index/2022/07/cegah-korupsi-pengelolaan-sumbedaya-alam-ipb-university-gelar-webinar-antikorupsi-bersama-kpk/70b66616e5b331973eb12a87200350cc

Skip to content