0251- 8622642 ex 105 ppid@apps.ipb.ac.id

Prof Purwantiningsih Sugita Jelaskan Kontribusi Sains dalam Penentuan Status Kehalalan Produk

Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk muslim terbanyak di dunia. Hal ini menjadikan masyarakat negeri ini semakin memiliki perhatian terhadap status kehalalan produk yang beredar. Sehingga proses sertifikasi halal sangat diperlukan bagi produsen.

Prof Purwantiningsih Sugita, Dosen IPB university dari Departemen Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) menjelaskan bahwa sains berkontribusi besar dalam menentukan kehalalan produk. Terlebih kemajuan teknologi semakin memudahkan suatu produk disamarkan dari asal-usulnya karena wujudnya sudah dipoles sedemikian rupa.

Bila produk bersentuhan dengan teknologi dan sudah tidak nampak bentuk asli dari bahan tersebut dan tidak jelas status halal haramnya dikategorikan sebagai produk yang syubhat. “Proses sertifikasi halal dapat mengklarifikasi hal-hal yang tergolong syubhat ini sehingga status kehalalannya jelas,”terangnya dalam Kajian Teropong Cercah Kauniyah (TerCerahKan) Seri 12 dengan tema “Sains Halal” yang digelar oleh FMIPA IPB University, (26/07).

Misalnya, produk turunan babi seringkali tidak bisa dibedakan dengan sapi. Produk turunan babi juga sudah dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, dari industri pangan hingga farmasi. Hal ini menjadi tantangan bagi riset halal untuk menemukan subtitusi alternatif  bahan halal.

Baik bahan produk dan fasilitas produksinya juga harus terhindar dari najis dan bersifat thoyib, yakni bersih dan suci. Kedua hal tersebut substansial karena akan menentukan halal haramnya suatu produk. Bahkan bila bersinggungan sedikit dengan najis tetap akan dikategorikan haram.

“Produk halal secara substansi harus bersifat halal dan thoyib atau asal usul bahan itu jelas lalu diproduksi di fasilitas yang bebas kontaminasi bahan haram maka akan kita dapatkan produk halal,”tambahnya.

Disampaikannya, proses sertifikasi halal ini memiliki pegangan berupa sistem jaminan produk halal dan sistem jaminan halal. “Tujuannya untuk menjaga kesinambungan proses produksi halal setiap produk usaha yang sudah bersertifikat halal. Kegiatan audit juga dilakukan oleh Lembaga Pemeriksa Halal (LPH) pada seluruh sarana atau fasilitas yang digunakan untuk produksi halal, “ jelasnya.

“Baik bahan dan semua alat yang bersentuhan dengan bahan atau produk harus jelas asal-usul dan kebersihannya. Uji laboratorium menunjukkan bahwa daging sapi yang memiliki persinggungan dengan alat pisau yang sudah digunakan untuk babi masih menunjukkan hasil yang positif. Artinya, daging sapi masih bisa terkontaminasi oleh daging babi dan statusnya sudah menjadi haram, “ urainya.

Ia menyebutkan pembuktian kehalalan produk dengan uji laboratorium saja tidak cukup untuk memutuskan hasil sertifikasi. “Terutama dengan adanya kompleksitas bahan turunan.  Uji laboratorium ini bertujuan untuk mengautentikasi produk dan sebagai pendukung di dalam penetapan fatwa, “ imbuhnya.

Tantangan lainnya menurutnya adalah dalam pengujian laboratorium masih banyak hal tentang halal-haram yang belum bisa dijawab dengan analisa laboratorium. “Apalagi bila analisa hanya dilakukan pada produk akhir saja. Metoda analisa belum dapat menjawab beberapa hal dalam pokok syariat Islam. Terdapat pula limit deteksi alat karena tidak semua bahan dapat terdeteksi bila kadarnya sangat kecil. Kajian sains juga diperlukan untuk menguji bahan dasar agar terjamin ketertelusurannya, “ jelasnya.(MW)

Sumber : https://ipb.ac.id/news/index/2022/07/prof-purwantiningsih-sugita-jelaskan-kontribusi-sains-dalam-penentuan-status-kehalalan-produk/a5acf64d126d2a702bd71792980945a8

Prof Etty Riani Ungkap Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) dalam Kehidupan Kita

Tanpa disadari, di kehidupan kita, ada banyak produk atau barang yang mengandung Bahan Berbahaya dan Beracun (B3). Salah satu contohnya adalah penggunaan plastik yang sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari.

Padahal di dalam plastik tersebut ada banyak kandungan seperti zat aditif, ftalat, nonyl phenol, juga pewarna yang mengandung logam berat yang berbahaya dan bisa mencemari lingkungan serta mengganggu kesehatan tubuh manusia. Hal ini disampaikan oleh Prof Etty Riani, pakar Ekotoksikologi IPB University dalam talkshow bertemakan “Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) dalam Kehidupan Kita”, 26/7.

Jika tidak ditangani dengan baik, B3 bisa mencemari lingkungan dan membahayakan kesehatan.  Prof Etty membahas dampak B3 yang sangat membahayakan kesehatan manusia akibat pencemaran lingkungan. “Sebetulnya kalau B3 yang kita gunakan ini jumlahnya sedikit, itu aman-aman saja, karena lingkungan mempunyai homeostatis atau kapasitasi asimilatif atau daya dukung terhadap beban pencemaran. Tetapi ketika kita menggunakannya terus-menerus dalam frekuensi yang sering dan jumlah yang banyak, maka lama-kelamaan lingkungan tidak mampu lagi, dan terjadilah pencemaran”, jelas dosen di Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan IPB University ini.

Mengenai bahaya B3, ia mencontohkan penggunaan pestisida ketika berkebun. Pestisida sistemik akan membahayakan kesehatan karena dapat masuk ke dalam tubuh, peredaran darah, dan organ tubuh manusia. Dampak B3 bagi manusia dapat berupa penyakit seperti kanker dan penyakit degeneratif non kanker seperti penyakit ginjal.

“Contoh lainnya adalah kandungan merkuri pada produk make-up tertentu yang bisa merusak kulit dan memicu kanker kulit. Ada juga limbah timbal dari tinta pulpen pada pabrik kertas yang menggunakan kertas bekas. Jika mengkontaminasi air di lingkungan sekitar, maka bisa memicu kelenjar gondok, “ jelasnya.  Prof Etty mengajak masyarakat untuk mulai memilah sampah dan melakukan analisis bahan sebelum membeli maupun membuang sampah rumah tangga.

Karena ternyata ada banyak benda yang mengandung B3 yang bisa kita temui dalam produk rumah tangga. Misalkan saja, pada area depan rumah penggunaan asbestos untuk atap tidak disarankan karena mengandung B3. Penggunaan cat tembok yang mengandung lead/timbal juga sangat berbahaya karena bahan ini beracun dan bersifat karsinogenik. Pada area dalam rumah, penggunaan lampu tube luminescent (TL) tidak disarankan karena mengandung merkuri, televisi (TV) tabung mengandung timbal, juga vernis/lem pada kursi dan meja mengandung methylene cloride (dichloromrthane) dan n-hexane pada bagian pelapisnya. Di ruang makan, benda-benda seperti botol plastik dapat mengandung
Bisphenol A (BPA), styrofoam juga mengandung benzena dan stirena yang berbahaya karena dapat memicu kanker. Benda-benda lainnya seperti freon pada air conditioner (AC) dan kulkas, dichlorvos (DDVP) pada obat nyamuk semprot, peralatan masak yang mengandung Perfluorooctanoic acid (PFOA) sebagai bahan anti lengket, baterai, barang elektronik, sampah rumah tangga, dan masih banyak lagi.

Acara yang dimoderatori oleh Uli Herdinansyah ini selain menghadirkan Prof Ettt Riani juga  menghadirkan dua orang narasumber lain yaitu Rosa Vivien Ratnawati selaku Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, Bahan Berbahaya dan Beracun (PSLB3), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dan Dr Agus Haryono selaku Pelaksana Tugas (Plt) Deputi Fasilitasi Riset dan Inovasi, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). (NIRS)

Sumber : https://ipb.ac.id/news/index/2022/07/prof-etty-riani-ungkap-bahan-berbahaya-dan-beracun-b3-dalam-kehidupan-kita/d46d0629f3aa3ddcc82c92ec6c1da5d3

Peringati Hari Mangrove Sedunia, Dosen Pulang Kampung IPB University Bersama Mahasiswa dan Pokmaswas Reng Paseser Kampanyekan Konservasi Mangrove

Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) Reng Paseser bersama mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK), IPB University gelar aksi kampanye konservasi mangrove. Kegiatan ini dilakukan di Desa Tanjung, Kecamatan Saronggi, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur dalam rangka memperingati Hari Mangrove Sedunia, (26/7).

Mengambil tema “Konservasi Mangrove untuk Kesejahteraan Masyarakat dari Lokal untuk Global”, diharapkan Kabupaten Sumenep juga bisa ikut berkontribusi dalam konservasi mangrove untuk dunia. Mangrove Sumenep untuk Dunia.

“Kita sebagai warga pesisir hendaknya lebih paham akan pentingnya mangrove terhadap lingkungan pesisir. Dengan melakukan hal kecil ini, kita bisa memberikan dampak positif,” harap Maskur Riyanto, Ketua Pokmaswas Reng Paseser.

Fadel Abu Aufa, sekretaris dan ahli mangrove Pokmaswas Reng Passer menambahkan, “Kita sebagai manusia harus senantiasa menjaga keseimbangan alam, salah satunya dengan cara menjaga kelestarian lingkungan pesisir dengan menanam dan merawat mangrove kita.”

Henricus RO Tarigan, koordinator tim mahasiswa menyampaikan, “Ilmu yang didapatkan selama berkuliah tidak akan berguna apabila tidak diamalkan. Dan kami yakin sekecil apapun lanagkahnya akan memberikan dampak yang besar bagi lingkungan dan masyarakat.”

Adapun rangkaian acara pada aksi kampanye ini, meliputi aksi bersih sampah plastik di ekosistem mangrove, penanaman mangrove dan peluncuran program uji coba pembibitan mangrove menggunakan hormon auksin dan eco-polybag.   “Kami berharap nantinya Desa Tanjung bisa menjadi pusat pendidikan rehabilitasi mangrove di Madura,” ucap Fery Kurniawan, dosen FPIK IPB University dan peneliti senior Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan (PKSPL) IPB University.

Sebagai Ketua Tim Program Dosen Pulang Kampung IPB University, Fery menambahkan bahwa adanya rumah bibit mangrove dan pelibatan masyarakat akan menjamin program rehabilitasi yang berkelanjutan, dan mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan.

“Momentum hari mangrove sedunia ini diharapkan akan menjadi awal aksi-aksi konservasi mangrove berikutnya. Tidak hanya di Desa Tanjung, tetapi seluruh wilayah di Sumenep dan Madura. Mari selamatkan mangrove. Satukan hati untuk mangrove yang lestari,” tandasnya. (**/Zul)

Sumber : https://ipb.ac.id/news/index/2022/07/peringati-hari-mangrove-sedunia-dosen-pulang-kampung-ipb-university-bersama-mahasiswa-dan-pokmaswas-reng-paseser-kampanyekan-konservasi-mangrove/5ed9e0ffa981f13ba1c2ed51cd91e3fc

IPB University dan University of Washington Peringati Tiga Dekade Kerjasama Field Course in Conservation Biology and Global Health

Pusat Studi Satwa Primata (PSSP), Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPB University peringati 30 tahun kerjasama Field Course in Conservation Biology and Global Health dengan Washington National Primate Research Center, University of Washington.

Kegiatan Field Course in Conservation Biology and Global Health di Pulau Tinjil, Banten telah dimulai sejak tahun 1991. Perayaan 30 tahun kerjasama ini diselenggarakan di IPB International Convention Center (IICC), Bogor, 26/7. Pulau Tinjil dikenal sebagai habitat penangkaran semi alami monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) untuk penelitian biomedis.

Prof Randall C Kyes, peneliti Washington University mengatakan, Field Course in Conservation Biology and Global Health ini bisa menjadi model kerjasama internasional. Kegiatan ini, menurutnya, telah mendapatkan perhatian luas sebagai suatu model pelatihan dalam bidang konservasi lingkungan dan kesehatan global.

“Bagi saya ini merupakan kerjasama monumental dan prestasi yang tidak pernah terduga sebelumnya. Sejak penyelenggaran field course pertama di tahun 1991, masih berlangsung selama 30 tahun sampai dengan saat ini. Pelaksanaannya terus berkembang menjadi suatu jaringan global dari para pelajar yang melakukan field course ini dari berbagai negara,” terangnya.

Dr Huda Darusman, Kepala PSSP IPB University menyampaikan, perayaan ini bertujuan mengevaluasi kerjasama panjang antara IPB University dan Washington university dalam upaya mencetak para peneliti pemerhati yang bergerak dalam bidang konservasi, biologi dan kesehatan global.

“Tantangan terbesar adalah bagaimana kita harus selalu melakukan penyegaran, karena setiap tahun penelitian lapang berkembang terus. Sehingga hari ini kita lihat apa yang telah kita peroleh dan harus kita tingkatkan,” ujarnya.

Ia mengharapkan, kerjasama ini dapat tetap berlangsung. Pasalnya, hal tersebut menandakan bahwa kerjasama bidang pendidikan harus berkelanjutan, dengan tetap memanfaatkan penelitian yang ada di Indonesia, dan mengundang peneliti dari luar dalam memberikan input.

Field Course in Conservation Biology and Global Health telah memberikan pemahaman kepada peserta tentang satwa primata secara umum, memahami taksonomi, teknik observasi dan metode untuk melakukan survei populasi satwa primata serta pengambilan sampel biologi.

Selain itu, dari pelatihan ini, peserta dapat memahami konflik yang terjadi antara manusia dan satwa primata dan kemungkinan terjadinya penularan penyakit secara zoonosis, serta etika penelitian menggunakan satwa primata, baik di laboratorium maupun di alam.

Pelatihan ini telah diikuti lebih dari 266 peserta terdiri dari mahasiswa, staf dan profesional dari dalam negeri, antara lain IPB University, Universitas Indonesia, Universitas Padjadjaran, Universitas Gadjah Mada, Universitas Udayana, Universitas Sam Ratulangi, Universitas Sebelas Maret, Kebun Binatang Ragunan, Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, dan Yayasan Inisiasi Alam Rehabilitasi.

Selain itu, terdapat 106 peserta dari luar negeri yang berasal dari University of Washington, Cambridge University, Central Oregon Community College, Trinity University, Miyazaki University, dan Uppsala University. (dh/Rz)

Sumber : https://ipb.ac.id/news/index/2022/07/ipb-university-dan-university-of-washington-peringati-tiga-dekade-kerjasama-field-course-in-conservation-biology-and-global-health/9d38ed1ae141002aa211de5774160331

IPB University Tanda Tangan Perjanjian Kerjasama Program Matching Fund Tahun 2022

Lembaga Kawasan Sains dan Teknologi (LKST) IPB University menandatangani Perjanjian Kerjasama untuk 51 ketua pengusul Program Matching Fund tahun 2022 yang terdiri dari 50 pengusul di bawah lingkup pendidikan tinggi (dikti) dan 1 pengusul di bawah lingkup pendidikan vokasi (diksi). Acara ini dilakukan di  Auditorium Dikti Lt 2 Gedung D, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi dengan  dihadiri oleh 157 Rektor/Wakil Rektor dan Koordinator dari Perguruan Tinggi Berbadan Hukum (PTNBH) dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Indonesia, 25/7.

Kegiatan ini dilakukan dalam rangka meningkatkan Program Matching Fund (MF) Tahun 2022 yang bertujuan untuk membangun dan mengakselerasi kapasitas dan inovasi Perguruan Tinggi yang diselenggarakan oleh pemerintah/masyarakat.  Program ini dimaksudkan untuk pengembangan dan peningkatan delapan Indikator Kinerja Utama (IKU) sesuai Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 754 Tahun 2020 berupa pengembangan sumber daya manusia, sarana dan prasarana kepada perguruan tinggi.

Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi (Dirjendikti), Prof Nizam dalam sambutannya menyampaikan bahwa Program MF merupakan program yang telah berhasil mensinergikan dengan mitra industri, dalam pelaksanaannya telah berhasil diintegrasikan dengan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) sehingga dosen, mahasiswa dan praktisi dapat saling belajar baik di perguruan tinggi maupun di mitra industri.    ”Program MF untuk Tahun 2023 yang seleksinya dilakukan pada Tahun 2022 telah dianggarkan. Perguruan Tinggi diminta sebagai market driven bagi masyarakat/mitra industri sehingga dapat memberikan kebermanfaatan bagi Indonesia, ” ujarnya.

IPB University yang diwakili oleh Wakil Rektor Bidang Inovasi dan Bisnis/Kepala LKST IPB University melakukan seremoni penandatanganan perjanjian Kerjasama Program Matching Fund.  Perjanjian Kerjasama yang ditandatangani ini untuk dosen yang menerima Pengumuman Bantuan Matching Fund Gelombang 2 dan Gelombang 3.

Prof Erika sangat antusias dan menyampaikan bahwa Program Matching Fund Tahun 2022 akan dapat dilaksanakan dengan baik dan dapat men-support untuk pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) di IPB University.  Sebelum penandatangan Perjanjian Kerjasama, dilakukan verifikasi terhadap 3 dokumen Perjanjian Kerjasama (PKS) Gelombang 2 dan 1 dokumen PKS untuk Gelombang 3 yang terdiri dari total 47 dosen di IPB.  Asisten bidang Pengelolaan dan Komersialisasi Inovasi LKST IPB University, Dr Roza Yusfiandayani dan Ahmad Nakib mengawal pemerikasaan verfikasi dokumen-dokumen Perjanjian Kerjasama tersebut. (ROZ)

Sumber : https://ipb.ac.id/news/index/2022/07/ipb-university-tanda-tangan-perjanjian-kerjasama-program-matching-fund-tahun-2022/2b87c1af84c18a921047ada4527f7805

Sebanyak 1947 Calon Mahasiswa Baru Diseleksi Sekolah Pascasarjana IPB University

Sekolah Pascasarjana (SPs) IPB University mengadakan Rapat Pleno Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru Tahap 2 Semester Ganjil 2022/2023 (25/7) di Ruang Komputer Hall A. Gedung Perpustakaan B Lantai 2 Kampus IPB Dramaga. Rapat pleno ini dihadiri oleh Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Kemahasiswaan, Dekan dan Wakil Dekan Fakultas.

Dalam sambutannya Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Kemahasiswaan Prof Drajat Martianto menyampaikan, “Kita berupaya mencari jalan sebanyak mungkin untuk bisa merekrut mahasiswa baru SPs IPB dan meningkatkan kinerja terutama memperpendek masa studi mahasiswa.”

Menurutnya, perlu pengembangan program studi (prodi) ke depannya untuk dapat dikelompokkan beberapa prodi yang dibutuhkan dan dipertahankan di IPB University. “Pengelompokan prodi sangat diperlukan agar kita tidak kehilangan identitas sebagai IPB University, selain itu pengembangan prodi perlu dilakukan misalnya dengan digital learning agar penerimaan mahasiswa baru dapat meningkat,” ujarnya

Sementara itu, menurut Dekan SPs IPB University, Prof Anas Miftah Fauzi, seleksi penerimaan mahasiswa baru kali ini merupakan seleksi yang pertama kali diadakan secara luring di Ruang Komputer Hall A, sehingga dapat lebih cepat diputuskan, “Penerimaan mahasiswa baru tahap 1 dan 2 cukup meningkat dibandingkan dengan penerimaan pada tahun sebelumnya, yaitu tahap 1 sebanyak 841 dan tahap 2 sebanyak 1106 jumlah pelamar.”

Sebelumnya, SPs IPB University sudah melakukan proses pendaftaran secara online mahasiswa baru (tahap 1 dan 2) semester ganjil 2022/2023 dari tanggal 25 Februari 2022 dengan total pelamar sebanyak 1947 calon mahasiswa yang mendaftar baik program magister maupun doktor.   Hasil seleksi penerimaan calon mahasiswa baru akan diumumkan pada tanggal 30 Juli 2022 dan dapat diakses melalui laman registrasi.admisi.ipb.ac.id. (*)

Sumber : https://ipb.ac.id/news/index/2022/07/sebanyak-1947-calon-mahasiswa-baru-diseleksi-sekolah-pascasarjana-ipb-university/f311d0d845df6398dcf5828a036efc34

× Butuh bantuan?
Skip to content