0251- 8622642 ex 105 ppid@apps.ipb.ac.id

Tim Satgas PMK dari Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis IPB University Lakukan Kunjungan ke KPS Kunak

Tim Satgas PMK dari Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis IPB University Lakukan Kunjungan ke KPS Kunak

Artikel / Press release

Tim Satuan Petugas (Satgas) Penyakit Mulut Kuku (PMK) Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis (SKHB) IPB University lakukan kunjungan ke Koperasi Produk Susu (KPS) Kunak (Kawasan Usaha Peternakan Sapi Perah) Kabupaten Bogor, 15/06. Kegiatan kunjungan ini dalam upaya penanganan kasus PMK yang terjadi di KPS Kunak.

Kunjungan ambulatoir dilakukan oleh tim SKHB IPB University, terdiri dari Dr drh Retno Wulansari, Dr drh Riki Siswandi, Dr drh Fitriya Nur Annisa Dewi, drh Alyssa Zain (Asisten Divisi Ilmu Penyakit Dalam). Ada juga tiga mahasiswa Program Profesi Dokter Hewan (PPDH) yang ikut kegiatan ini. Mereka adalah Omar Mikhale, Giovanni Christie, dan Mukhsin Syafaat.

Tim melakukan kegiatan pemeriksaan langsung ke lapangan di beberapa lokasi peternak.  Kunjungan ambulatoir dari Tim Satgas PMK SKHB IPB University disambut baik oleh Harisman Sopandi dari pihak manajemen KPS Kunak Bogor dan Asep Kartiyana dari tenaga paramedis.

”Tingkat kejadian PMK cukup tinggi, terdiri dari kasus yang terkonfirmasi maupun berbasis kondisi klinis. Data menunjukkan tingkat kematian relatif rendah,” ungkap Harisman dari pihak manajemen Kunak.

Harisman menyampaikan keberhasilan penanganan PMK cukup bervariasi. Terdapat beberapa peternakan yang sudah memiliki paramedis tersendiri di unitnya serta tidak mengalami kesulitan obat-obatan.

“Namun, kami masih mengalami kesulitan dalam mengatasi tingkat penyebaran PMK yang sangat cepat serta mengalami keterbatasan layanan paramedis yang jumlahnya hanya dua orang,” imbuhnya.

Sementara itu Paramedis KPS Kunak Asep Kartiyana menyatakan memerlukan bantuan. Khususnya Sumberdaya Manusia (SDM) yang bisa membantu mempercepat kegiatan pemeriksaan dan pengobatan.

”Kami dari Tim Paramedis memerlukan bantuan khususnya SDM untuk mempercepat kegiatan penanganan kasus PMK. Yaitu pada proses pemeriksaan dan pengobatan hewan yang terjangkit PMK serta membantu sanitasi khususnya untuk menjaga kondisi hewan yang memiliki lesio luka agar tidak memburuk kondisinya dan membantu menegakkan biosekuriti dan disinfeksi di beberapa titik lalu lintas,” ungkap Asep.

Menurutnya, kebutuhan bahan atau obat juga diperlukan terutama untuk membantu paramedis melayani peternak skala kecil yang tidak mampu mengadakan stok bahan atau obat sendiri.

“Penyebaran kasus PMK di Kunak berjalan sangat cepat melalui udara, bisa menulari sapi dalam satu kandang. PMK menyebabkan penurunan produksi susu pada sapi dan kerugian bagi peternak,” imbuhnya.

Dalam kunjungan ini, Tim SKHB IPB University melakukan pemeriksaan secara langsung kondisi ternak dan berdiskusi dengan para peternak terkait penanganan kasus PMK.

“Kunjungan pihak SKHB ke lokasi peternak terbatas hanya di dua lokasi peternakan. Hal ini mempertimbangkan zona penyebaran kasus, keamanan dan biosekuritas,” ungkap Fitria dari tim Satgas IPB University.

Tim SKHB IPB University melakukan tindakan pemeriksaan, pengobatan simptomatis dan memberi saran terkait langkah penanganan dan implementasi biosekuriti. Pada kesempatan yang sama, Tim Satgas SKHB IPB University menyerahkan bantuan dengan jumlah terbatas berupa syringe, needle, analgesik dan antibiotik, antiseptik, obat luar untuk luka.

”Kami mahasiswa PPDH sangat senang dapat mengikuti kegiatan turun ke lapangan dan membantu para peternak dalam pengendalian penyakit PMK pada sapi di Kunak. Semoga para peternak tetap semangat untuk bangun dari masa-masa sulit ini,” ungkap seorang mahasiswa PPDH yang ikut terjun ke lapang. (fnd/ns/Zul)

Sumber : https://www.ipb.ac.id/news/index/2022/06/tim-satgas-pmk-dari-sekolah-kedokteran-hewan-dan-biomedis-ipb-university-lakukan-kunjungan-ke-kps-kunak/40994ac0bad63026172abcc7472d662b

× Butuh bantuan?
Skip to content