0251- 8622642 ex 105 ppid@apps.ipb.ac.id

Prestasi membanggakan kembali diraih oleh para peneliti dan ilmuwan IPB University. Tiga dosen IPB University masuk dalam daftar 100 Ilmuwan Terbaik se-Indonesia kategori Engineering and Technology menurut AD Scientific Index (Alper-Doger Scientific Index) 2022. Mereka adalah Dr Zaenal Abidin dari Departemen Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Prof Made Astawan dari Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian (Fateta) dan Prof Cecep Kusmana dari Departemen Silvikultur Fakultas Kehutanan dan Lingkungan.

Sistem peringkat dan evaluasi di AD Scientific Index ini dibuat berdasarkan kinerja ilmiah dan nilai tambah dari produktivitas ilmiah para ilmuwan. Utamanya menurut indeks-h Scopus atau indeks berdasarkan produktivitas dan dampak dari karya ilmuwan atau cendekiawan yang diterbitkan.

Dalam pemeringkatan ini Dr Zaenal Abidin ada di posisi 44. Ia dikenal sebagai ahli zeolit penggagas inovasi mesin konsentrator oksigen. Mesin ini diciptakan untuk mengatasi kelangkaan pasokan oksigen untuk kebutuhan medis di saat pandemi COVID-19. Bersama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Dr Zaenal mewujudkan inovasinya dengan nama OxIL pada September 2021 lalu.

Sementara itu, Prof Made Astawan masuk ke dalam peringkat 57 dalam daftar AD Scientist Index. Karya-karya dan jurnal ilmiahnya telah disitasi hingga 5.789 kali di Google Scholar. Minat topik penelitiannya yakni evaluasi gizi pangan, penerapan gizi pada industri pangan dan pengembangan pangan fungsional. Tidak heran jurnal ilmiah yang dihasilkan sebagian besar pemanfaatan pangan lokal bagi peningkatan nutrisi masyarakat.

Masuk ke dalam peringkat 99 adalah Prof Cecep Kusmana, seorang ahli ekologi dan silvikultur hutan bakau. Ia telah berkecimpung lama dalam upaya rehabilitasi hutan bakau. Karya-karyanya telah disitasi sebanyak 3.757 kali lewat Google Scholar.
Ia dikenal sebagai penggagas teknik guludan, sebuah teknik efektif untuk menanam bakau dalam merehabilitasi hutan bakau. Teknik ini telah ia lakukan sejak 2005 dan telah diterapkan dalam urgensi keberadaan sistem hutan bakau di kawasan DKI Jakarta. Hingga kini, teknik guludan telah diterapkan secara massal oleh Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), pemerintah, hingga kegiatan CSR (Corporate Social Responsibility).

Dengan masuknya ketiga ilmuwan tersebut ke dalam daftar ilmuwan terbaik di bidang Engineering and Technology ini membuktikan bahwa karya-karya ilmuwan IPB University telah berdampak besar baik bagi kemajuan ilmu pengetahuan maupun masyarakat. Tidak hanya sebagai sebuah karya, inovasi yang diciptakan telah berguna dan dirasakan oleh masyarakat Indonesia. (MW/Zul)

 

Sumber: https://ipb.ac.id/news/index/2022/01/tiga-peneliti-ipb-university-masuk-daftar-100-ilmuwan-terbaik-se-indonesia-kategori-engineering-and-technology-tahun-2022/42097a6af73f37fe726b943b72d7758c

× Butuh bantuan?
Skip to content