0251- 8622642 ex 105 ppid@apps.ipb.ac.id

Sekolah Pascasarjana (SPs) IPB University mengadakan Pelatihan Pemadam Kebakaran (23/7) di Kampus IPB Dramaga Bogor. Pelatihan ini diikuti oleh seluruh staf Tenaga Kependidikan (Tendik) yang ada di SPs IPB University.

Dalam sambutannya, Dekan SPs IPB University Prof Anas Miftah Fauzi menyampaikan, “Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Jaya dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Bogor yang sudah hadir. Beliau memberikan materi terkait bagaimana kita bertindak apabila terjadi kebakaran di tempat kerja dan juga di rumah.”

Ia menambahkan, pelatihan ini merupakan forum yang sangat baik untuk dapat berkumpul dengan Tendik yang ada di SPs. Harapannya dengan pelatihan ini dapat menambah ilmu dengan pengetahuan dan keberanian apabila terjadi kebakaran dan tentunya dilakukan dengan benar sesuai dengan standar operasional yang ada.

“Kita ingat tentunya dengan kejadian kebakaran yang ada di salah satu gedung Fakultas Teknologi Pertanian. Bagaimana seharusnya kesiapan mobil pemadam kebakaran di IPB University serta saluran hydrant yang ada, sehingga penanganannya dapat dilakukan dengan benar,” ujarnya.

Rudi Irawan, SP, MSi selaku Kepala Bagian Tata Usaha SPs IPB University menambahkan bahwa pelatihan ini bertujuan memberikan pemahaman mengenai penyebab terjadinya kebakaran, dasar-dasar upaya pencegahan kebakaran dan pelatihan mengoperasikan Alat Pemadam Api Ringan (APAR).

“Harapannya teman-teman Tendik dapat mempraktikkan penggunaan APAR dengan benar. Meskipun ini merupakan pelatihan kedua kalinya, akan tetapi ada sebagian teman-teman Tendik yang belum pernah mengikuti pelatihan sehingga dapat memberikan pengalaman dalam mengikuti pelatihan ini,” kata Rudi.

Sementara itu, Jaya sebagai pemberi materi pelatihan dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Bogor menjelaskan beberapa jenis APAR yang digunakan. Yakni APAR Dry Powder dan APAR CO2.

“APAR Dry Powder merupakan APAR yang serbaguna karena efektif untuk memadamkan kebakaran di hampir semua kelas kebakaran seperti kelas A, B dan C. Akan tetapi dampak kerugiannya banyak, seperti kotor dan lainnya. Sedangkan APAR CO2 cocok digunakan dalam ruangan seperti kantor dan laboratorium serta ruangan-ruangan lainnya. Akan tetapi karakteristik APAR CO2 ini dapat membuat orang pingsan atau meninggal apabila kekurangan oksigen,” jelasnya.

Selain itu, imbuhnya, kelemahan lainnya adalah tidak dapat mencegah terjadinya kebakaran kembali setelah api padam. Hal ini dikarenakan CO2 tidak dapat mengikat O2 secara terus menerus.
Menurutnya, penggunaan APAR Dry Powder dan APAR CO2 ini harus sesuai dengan penggunaan. Selain itu harus dilatih cara menggunakannya seperti halnya menjalankan mobil pemadam kebakaran, karena sudah terbiasa dan terlatih. Oleh karena itu peserta perlu mengetahui apa yang menyebabkan kegagalan penggunaan APAR agar terbiasa dan terlatih.

“Kegagalan APAR ini, ada beberapa faktor mulai dari jenis dan ukuran tidak sesuai, alat tidak berfungsi, salah penempatan serta faktor petugas. Petugas ini bisa disebabkan karena memang belum ditunjuk atau tidak terampil dalam menggunakan APAR,” pungkasnya.

Selain itu, tambahnya, jarak penempatan APAR yang satu dengan lainnya adalah 15 meter atau ditentukan oleh pengawas ahli. Oleh karena itu apabila terjadi kemacetan APAR, petugas dapat mencari APAR yang ada di ruangan lainnya, sehingga dampak kebakaran dapat segera teratasi. (HBL/Zul)

Sumber : https://ipb.ac.id/news/index/2022/07/tenaga-kependidikan-sekolah-pascasarjana-ipb-university-ikuti-pelatihan-pemadam-kebakaran/99e4d5ae24b36841c0167bd726452895

× Butuh bantuan?
Skip to content