Team Carbon Sunny Go Mahasiswa IPB University Usung Smart Household Biodigester Berbasis Internet of Things Raih Juara 1 dalam Competition Technocorner 2022

Team Carbon Sunny Go dari IPB University berhasil meraih juara 1 dalam ajang Competition Technocorner 2022 yang dilaksanakan oleh Universitas Gadjah Mada (UGM). Tim ini beranggotakan I Dewa Gede Wicaksana Prabaswara, mahasiswa Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis (SKHB) dan Putu Oki Wiradita Aryawan mahasiswa Teknik Mesin dan Biosistem (TMB). Mahasiswa IPB University itu dibimbing oleh drh Mokhamad Fakhrul Ulum, PhD dosen IPB University dari Klinik Reproduksi dan Patologi SKHB. Tim ini mengusung subtema energi terbarukan dengan judul “Smart Household Biodigester: Sistem Produksi Cerdas Biogas dari Limbah Persembahyangan di Bali dan Perdagangan Carbon Credit Terintegrasi Berbasis Internet of Things.”
Internet of Things (IoT) Development Competition sendiri bertujuan menghasilkan inovasi-inovasi yang aplikatif serta bermanfaat untuk menyelesaikan permasalahan dan memberikan solusi terhadap permasalahan. Dalam kompetisi ini, peserta tergabung dalam kelompok yang beranggotakan maksimal tiga orang dimana salah satu satu orang menjadi ketua tim.
”Saya sangat senang dapat membawa nama SKHB IPB University ke ajang nasional. Selama proses kompetisi, saya didampingi partner yang begitu kooperatif. Kami dibimbing oleh dokter Ulum, seorang dosen yang bukan hanya menjadi pembimbing, namun juga kawan yang begitu pengertian dan membuat nyaman setiap diskusi,” ungkap Dewa Wicak.
Mahasiswa IPB University itu menjelaskan, inovasinya berawal dari permasalahan tren kenaikan emisi gas rumah kaca yang merusak lapisan ozon dan meningkatkan pemanasan global. Untuk itu, carbon offset sebagai upaya mengurangi emisi gas rumah kaca harus digencarkan. Salah satunya dengan mengembang energi baru terbarukan yang sangat potensial dilakukan di Indonesia.
Dewa menyebut, Provinsi Bali banyak memiliki Pura, rumah suci agama Hindu, yang banyak menghasilkan sampah organik. Sampah organik dari hasil kegiatan persembahyangan menjadi permasalahan sendiri. Dewa Wicak dan Putu Oki melihat permasalahan ini dan mencoba memberi solusi menggunakan perangkat berbasis IoT.
Inovasi mahasiswa IPB University itu terdiri atas dua bagian, yakni sistem pemantauan gas dalam biodigester dan website smolder.id yang disiapkan menjadi platform investasi dan perdagangan carbon credit. Dewa menjelaskan, probe sensor-sensor pemantau diletakkan di saluran biogas untuk memantau beberapa jenis gas yang dihasilkan. Gas yang dimaksud yakni gas metana dengan sensor MQ4, gas hidrogen dengan sensor MQ8, gas karbon dioksida dengan sensor MQ135, dan bio parameter lainnya yang berpengaruh terhadap proses produksi biogas. Bio parameter tersebut seperti suhu, kelembaban, dan tekanan dipantau dengan sensor BME280.
Selanjutnya, kata Dewa, data dari sensor-sensor tersebut diproses oleh Arduino nano dan ditampilkan secara lokal pada LCD 16 x 2 pixel. Satuan yang ditampilkan yaitu ppm atau part per million untuk gas, celcius untuk suhu, persen untuk kelembaban, dan pascal untuk tekanan. Data tersebut diunggah ke cloud server base dan dapat diakses oleh mitra dan customer di website smolder.id. (*/Ra)
Sumber : https://www.ipb.ac.id/news/index/2022/05/team-carbon-sunny-go-mahasiswa-ipb-university-usung-smart-household-biodigester-berbasis-internet-of-things-raih-juara-1-dalam-competition-technocorner-2022/7ce26e1d8c1b03d47244f95bae8c2db0