Sebanyak 31 Mahasiswa IPB University Bersiap Sebagai Penggerak Pertumbuhan Ekonomi Petani di Lingkar Kampus

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) IPB University berhasil menghimpun 31 mahasiswa IPB University untuk tergabung dalam kanal kegiatan mahasiswa mengabdi program Wiramuda tahun 2022. Program tersebut digagas oleh Wakil Kepala LPPM IPB University Bidang Pengabdian kepada Masyarakat, Dr Sofyan Sjaf. Program direncanakan akan menerjunkan langsung mahasiswa untuk mendampingi para petani di lingkar kampus IPB University untuk menanam dua jenis komoditas di lahan seluas 3.000 meter persegi.

Langkah awal Program Wiramuda IPB University Tahun 2022 adalah dengan melakukan orientasi umum program. Orientasi tersebut dilaksanakan di kebun Merdesa, (18/5). Dalam forum tersebut, para Wiramuda berkumpul untuk membahas teknis pelaksanakan program serta timeline agenda penanaman komoditas. Dengan demikian, panen raya dapat dilaksanakan secara serentak di 30 lokasi di lingkar kampus.

Turut hadir dalam orientasi umum, Dr Sofyan Sjaf selaku penanggung jawab pelaksanaan Wiramuda IPB University Tahun 2022. Ia menyampaikan tentang pentingnya program ini untuk meningkatkan derajat para petani di lingkar kampus yang selama ini tidak terberdayakan karena peran tengkulak.

“Program ini kami gagas untuk menjawab berbagai persoalan para petani di lingkar kampus yang tidak pernah terberdayakan, dengan menerjunkan mahasiswa supaya dapat mengawal langsung para petani, untuk menanam dua komoditas unggulan sehingga dapat kita ekspor,” katanya.

Ia juga menekankan bahwa program ini akan mengajak para petani di lingkar kampus untuk mengelola sendiri komoditas yang akan ditanam di kebun, dengan biaya yang mereka kelola sendiri.  “Fakta di lapangan, ratusan hektar lahan tersebar di lingkar kampus ditanami lebih dari 30 komoditas yang ditentukan oleh tengkulak, harapan kami, melalui Wiramuda ini dapat bersama berkolaborasi dengan para petani dan pemuda desa menanam dua jenis komoditas ubi, yaitu ubi jepang dan ubi madu dengan nilai jual tinggi dengan pasar yang jelas,” kata Dr Sofyan. (*/Ra)