Rektor IPB University Jelaskan Kemajuan Kampus pada Alumni Maluku
Rektor IPB University, Prof Arif Satria bertemu dengan alumni yang ada di Maluku, beberapa waktu lalu. Dalam pertemuan ini, Prof Arif menjelaskan kemajuan-kemajuan yang berhasil diraih IPB University.
“Alumni adalah mitra yang luar biasa. Kebahagiaan IPB University adalah kebahagiaan alumni, kebahagiaan alumni juga kebahagiaan IPB University. Kami di IPB University bekerja keras selama ini untuk memiliki prestasi-prestasi terbaik untuk membuat alumni bangga akan prestasi yang diraih oleh kampus,” ujarnya dalam kegiatan Sapa Alumni di Universitas Pattimura, Maluku.
Ia menambahkan salah satu prestasi yang IPB University adalah kampus dengan kinerja anggaran terbaik nomor satu di Indonesia, kinerja kerjasama terbaik, humas terbaik dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek). Bulan April 2022 akan diumumkan oleh QS World University Ranking (WUR), tahun lalu IPB University dalam bidang pertanian dan kehutanan mendapat peringkat ke 62 dan tahun ini naik menjadi 41 dunia,” tuturnya.
Menurutnya, hal ini tidak terlepas dari para alumni yang terus memberikan dukungan kepada IPB University. “Menjadi rektor di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Indonesia ibarat main bola di lapangan becek. Kita tidak boleh jatuh dan kotor tetapi harus gol dan penontonnya berisik. Itu perbedaan menjadi rektor di Indonesia dengan di Amerika, Singapura dan negara-negara maju di dunia. Di sana mereka hanya berpikir mengenai kemajuan riset tanpa memikirkan hal-hal lain yang mengganggu kinerja perguruan tinggi,” jelasnya.
Ia menambahkan, saat ini IPB University akan mendirikan Fakultas Kedokteran. Hal ini cukup menuai pro dan kontra mengapa bukan bidang pangan yang dikembangkan oleh IPB University. “Konsep yang melandasi hal tersebut adalah konsep kesehatan adalah one health. Sumber penyakit ada yang dari hewan. Ke depan kedokteran yang paling kompetitif adalah perguruan tinggi yang memiliki kedokteran hewan. Penyebaran penyakit mayoritas berasal dari hewan. Jadi kesehatan manusia dan kesehatan hewan itu adalah satu,” jelasnya.
Ia melanjutkan, ahli bayi tabung manusia terbaik di Indonesia ada di IPB University. Pakar tersebut sudah membantu lahirnya 5.000 bayi tabung manusia di Indonesia. “Beliau pakar dari Fakultas Kedokteran Hewan IPB University. Begitu juga dengan ahli stem cell berasal dari IPB University. Kami juga memiliki ahli obat herbal, dimana Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang menjadi sumber obat-obatan. Baik di laut dan darat, yang saat ini sudah diteliti oleh IPB University,” tuturnya.
Menurutnya, pertanian tidak hanya membicarakan masalah pangan dan energi, tetapi juga bicara mengenai biomaterial dan kesehatan. “Untuk menjawab kedaulatan kesehatan, butuh kemampuan kita untuk memproduksi banyak obat-obatan herbal dan butuh dokter-dokter yang tidak hanya mengobati dengan obat impor tapi juga obat herbal. Hasil-hasil penelitian IPB University yang banyak ini tidak diakui oleh bidang kesehatan karena belum memiliki Fakultas Kedokteran. Oleh sebab itu, IPB University memandang perlu memiliki Fakultas Kedokteran untuk bisa diakui kontribusinya dalam bidang Kesehatan,” imbuhnya.
Ia menambahkan, masalah pangan yang seharusnya menjadi core IPB University saat ini sudah dilakukan karena inovasi-inovasi yang dihasilkan IPB University dalam bidang pangan sudah ada. Inovasi ini menjadi kontribusi terbesar inovasi di Indonesia. “Tugas dan tanggung jawab pembangunan pangan Indonesia bukan merupakan tugas IPB University, melainkan tugas pemerintah untuk menerapkan inovasi-inovasi tersebut bagi pembangunan Indonesia. Kita harus mengubah pola pikir dari sustainability menjadi generative mindset. Kita harus membuat gerakan menanam agar bisa membuat berbagai inovasi dari bio material,” tandasnya. (AD/Zul)
Sumber : https://ipb.ac.id/news/index/2022/04/rektor-ipb-university-jelaskan-kemajuan-kampus-pada-alumni-maluku/a09084a30a6cfc5b2f48db9ec546a157
