0251- 8622642 ex 105 ppid@apps.ipb.ac.id

Pusat Studi Bencana IPB University Sosialisasikan Mitigasi Bencana Hidrologis Bagi Ketersediaan Stok Pangan di Sulawesi

Pusat Studi Bencana IPB University Sosialisasikan Mitigasi Bencana Hidrologis Bagi Ketersediaan Stok Pangan di Sulawesi

Artikel / Press release

Bencana hidrologis merupakan salah satu penyebab ketersediaan stok pangan terganggu. Upaya penanggulangan bencana yang diterapkan seringkali kurang memberikan solusi.
Maka dari itu, Pusat Studi Bencana (PSB), Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPB University bekerja sama dengan Kementerian Pertanian menggelar webinar Bimbingan Teknis Sosialisasi dengan tajuk “Mitigasi Pangan Menghadapi Bencana Hidrologis: Ketersediaan Stok Pangan dan Perlindungan Petani di Sulawesi” (15/03) secara daring. Kegiatan  itu turut dihadiri oleh Bupati Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, Indah Putri Indriani dan Perwakilan Bupati Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan.

Prof Arif Satria, Rektor IPB University mengatakan PSB IPB University berfungsi memberikan solusi bagi berbagai daerah di Indonesia terkait bencana. Menurutnya, penting untuk mendiskusikan mitigasi bencana hidrologis dari kasus per kasus melalui berbagai pendekatan ilmiah.

“Berbagai pelajaran penting dapat diambil dari kasus bencana alam yang telah terjadi. Setiap daerah juga memiliki cara mitigasi tersendiri sehingga dapat diracik sebagai solusi untuk diterapkan di daerah lain,” ujarnya. Ia menambahkan, IPB University terus mendorong agromaritim 4.0 sebagai sebuah keniscayaan. Pendekatan baru memanfaatkan teknologi 4.0 dapat digunakan untuk mengatasi masalah pertanian, salah satunya bencana hidrologis. Dalam mengatasi berbagai bencana diperlukan terobosan agar dapat memitigasi dengan tepat.

Dr Doni Yusri, Ketua PSB IPB University menyebutkan perubahan iklim yang tidak biasa menjadi penyebab utama bencana hidrologis. Kekuatan teknologi digital seharusnya dimanfaatkan untuk memprediksi arah mitigasi dan antisipasi dari satu daerah ke daerah lainnya.

“Caranya melalui studi bersama masyarakat lokal dalam menghadapi bencana hidrologis saat masa panen. Perencanaan mitigasi bencana harus dilakukan dengan matang dan presisi. Terlebih kemungkinan bencana datang setiap periode. Sehingga perlu diadakan kegiatan pra bencana setiap tahunnya,” ujarnya.
Menurutnya, pola-pola penanganan bencana hidrologis hendaknya mengadaptasi konsep baru. Teknologi adaptif diperlukan karena kondisi lingkungan selalu berubah. Teknologi yang dipersiapkan yakni terkait mitigasi, penanganan darurat dan pemulihannya.

Ia menjelaskan bahwa solusi dari rangkaian penanggulangan bencana adalah dengan memiliki data-data yang presisi terkait kegiatan pertanian. Meliputi jenis-jenis komoditi, luas lahan pertanian, jaringan pemasaran, hingga tingkat profil rumah tangga petani. Tingkat profil petani harus diketahui karena pemulihannya tidak hanya di tingkat usaha tani namun juga kehidupannya.

“Selanjutnya harus merangkai solusi dari rantai penanggulangan bencana dengan memiliki data risiko bencana dan penanggulangan kebencanaan yang selalu di-update. Karena ada kondisi yang tidak selalu sama akibat perubahan iklim,” ungkap Dr Doni.

Menurutnya, data digital yang disajikan harus dapat dibaca dan diakses oleh semua stakeholder dengan mudah. Sehingga manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat yang terdampak.  Ia menambahkan Pusat Studi Bencana IPB University selalu siap bekerja sama dengan pemerintah daerah maupun pusat terkait upaya menyusun data risiko bencana dan penyusunan dokumen penanggulangan bencana. Beberapa program PSB IPB University yang telah dilakukan juga telah berkontribusi memberikan solusi bagi bencana di beberapa daerah di Indonesia. (MW/Zul)

Sumber : https://ipb.ac.id/news/index/2022/03/pusat-studi-bencana-ipb-university-sosialisasikan-mitigasi-bencana-hidrologis-bagi-ketersediaan-stok-pangan-di-sulawesi/0f473a77b4a6101913bf27b49d446546

× Butuh bantuan?
Skip to content