0251- 8622642 ex 105 ppid@apps.ipb.ac.id

PSB IPB University Singgung Launching Sekolah Perubahan Iklim, Sustainability dan Bencana di Propaktani Goes to Campus

PSB IPB University Singgung Launching Sekolah Perubahan Iklim, Sustainability dan Bencana di Propaktani Goes to Campus

Artikel / Press release

Kementerian Pertanian RI menggandeng Pusat Studi Bencana (PSB) Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPB University dalam seminar “Membumikan Inovasi Pertanian untuk Kedaulatan Pangan Bangsa” di Auditorium Andi Hakim Nasution, Kampus IPB Dramaga.

Dr Suwandi, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian RI menyebutkan kerjasama yang terjalin dengan IPB University ini diharapkan mampu membumikan inovasi dan menyebarkannya secara horizontal. Sumberdaya manusia yakni lulusan terbaik juga diharapkan mampu menciptakan terobosan baru dan mampu mensejahterakan petani.

“Saya minta dari berbagai narasumber hari ini dapat keluar berbagai rumusan terkait teknik membumikan inovasi secara efisien. Kuncinya, cepat, tepat dan murah meriah,” katanya.
Dr Donny Yusri, Ketua PSB LPPM IPB University juga mengatakan ketangguhan inovasi harus melahirkan tenaga-tenaga ahli kebencanaan. Hal tersebut menjadi salah satu perhatian utama di PSB LPPM IPB.

Melalui kegiatan ini, lanjutnya, diharapkan dapat membuka ruang edukasi dan meningkatkan kapasitas para ahli bencana. Ia juga mengatakan PSB berkeinginan untuk launching Sekolah PSB yakni Sekolah Perubahan Iklim, Sustainability dan Bencana.   “Tujuan utamanya untuk mentransfer teknologi yang ditemukan oleh kampus. Dan mendapat masukan dari pemerintah supaya kita lebih siap menghadapi bencana dan meminimalisir dampak bencana,” terangnya.

Prof Drajat Martianto, Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Kemahasiswaan IPB University menyebutkan materi membumikan inovasi sangat relevan dengan situasi saat ini. Inovasi harus mampu memperkokoh posisi kedaulatan pangan bangsa serta menjawab tantangan keterbatasan lahan pertanian. Teknologi mutakhir harus terus dikembangkan untuk menghasilkan produk pertanian dengan produktivitas lebih tinggi.

“Posisi Indonesia di ring of fire semakin meningkatkan ancaman bencana. Kehadiran PSB LPPM IPB University memiliki peran penting untuk membangun sistem peringatan dini secara keseluruhan dan dalam pengembangan sistem ketahanan pangan yang cocok di Indonesia,” ujar Prof Drajat.

Ia turut menjelaskan bahwa negara harus memberikan hak pengembangan produksi komoditas pangan dalam rangka kedaulatan pangan kepada masyarakat. Upaya ini bukan saja merupakan tanggung jawab individu atau kelompok petani, tapi sinergi dengan pemerintah dan komponen lain diperlukan.

Dalam kegiatan tersebut turut hadir tiga narasumber inspiratif baik dari akademisi maupun aktivis mahasiswa. Prof Faiz Syuaib Wakil Kepala LPPM Bidang Penguatan Sumberdaya, Kerjasama dan Pengembangan IPB University berbagi ilmu terkait rekayasa faktor manusia dan harmoni ekosistem produktif sesuai karakteristik Indonesia dan sistem kerjanya.  “Sistem kerja pertanian dan implementasi teknologi pertanian harus dapat memperhatikan faktor ekologi, ekonomi dan sosial,” ujarnya.

Ia menyebutkan harus ada intervensi faktor manusia yakni dengan perbaikan kapasitas petani. Sedangkan perbaikan teknologi pada setiap sistem budidaya pertanian disesuaikan sesuai kebutuhan petani.

Dr Sofyan Sjaf, Wakil Kepala LPPM Bidang Pengabdian kepada Masyarakat IPB University berbagi terkait pentingnya pengembangan pertanian desa berbasis Data Desa Presisi (DDP). Orientasi konsumsi harus diikuti orientasi produksi. Sehingga mampu mengestimasi kemampuan produksi bahan pangan. Inventarisasi penggunaan lahan digunakan untuk menganalisa nilai ekonomi desa.

Sementara, R Imam Nuryaman, Juara 2 Mahasiswa Berprestasi Tingkat Nasional dari Fakultas Ekologi Manusia IPB University turut mengutarakan pendapatnya terhadap kondisi pertanian Indonesia saat ini. Petani pedesaan mengalami triple burden terkait kuantitas dan regenerasi petani, sisi kualitas dan kualifikasi petani dan kelembagaan.

“Sehingga membutuhkan intervensi berbasis penelitian. Mahasiswa memiliki multitugas dengan terus mengembangkan inovasi dan menjadi generasi cerdas iklim. Tindakan kecil mahasiswa mencerminkan nurani keberpihakan dan kapasitas intelektualnya,” ujarnya. (MW/Zul)

Sumber : https://www.ipb.ac.id/news/index/2022/05/psb-ipb-university-singgung-launching-sekolah-perubahan-iklim-sustainability-dan-bencana-di-propaktani-goes-to-campus/80d3cdd748231ae8a2a273bb041ceff8

× Butuh bantuan?
Skip to content