0251- 8622642 ex 105 ppid@apps.ipb.ac.id

Prof Sumardjo: Konsep Self Social Engineering Penting Bagi Pemberdaya Masyarakat

Prof Sumardjo: Konsep Self Social Engineering Penting Bagi Pemberdaya Masyarakat

Artikel / Press release

Program pemberdayaan masyarakat seringkali tidak berkelanjutan seiring dengan berakhirnya pendampingan program tersebut. Hal ini mengindikasikan kegagalan seorang pemberdaya masyarakat untuk melakukan perubahan perilaku masyarakat dalam mewujudkan kemandirian mereka.

“Untuk itu, seorang pemberdaya masyarakat sebagai perekayasa sosial perlu menerapkan self social engineering dalam program pemberdayaan masyarakat. Yakni dengan menempatkan masyarakat benar-benar efektif sebagai subjek perubahan sosial,” ujar Prof Sumardjo dalam acara upgrading kepada Pendamping Lapangan Program Corporate Social Responsibility (CSR) PT Pertamina EP Zona 7, beberapa waktu lalu.

Dalam kegiatan yang digelar oleh Pusat Kajian Resolusi Konflik IPB University di Kampus IPB Baranangsiang ini, Prof Sumardjo menjelaskan bahwa self social engineering adalah suatu upaya dalam rangka transformasi sosial secara terencana menuju suatu tatanan dan sistem masyarakat yang lebih baik.

“Self Social Engineering pada dasarnya adalah transformasi sosial secara kreatif dan inovatif yang tumbuh dari oleh dan untuk masyarakat itu sendiri. Penerapan self social engineering efektif apabila dilakukan melalui penguatan secara internal energi sosial kreatif yang mencakup ideals, ideas dan friendships,” papar Prof Sumardjo.

Lebih lanjut, Guru Besar Fakultas Ekologi Manusia IPB University ini menegaskan bahwa ideals adalah kondisi ideal yang ingin dicapai atau diwujudkan dalam pengembangan masyarakat. Yaitu kejelasan tujuan, harapan dan visi atau bahkan cita-cita bersama.
“Kejelasan ideals ini akan membimbing ke arah kejelasan ideas, yaitu cara-cara yang ditempuh bersama untuk mewujudkan ideals tersebut. Seperti kejelasan strategi program, rambu-rambu social value, rencana kegiatan, metoda atau teknik yang dikembangkan secara kreatif dan tepat guna,” ujarnya.

Menurutnya, ideas menjadi pedoman bagi pihak yang terkait untuk mengembangkan friendship. Yaitu sinergi jaringan kerjasama di antara mereka melalui penerapan kemitraan strategis

Selanjutnya ia mengatakan bahwa seorang pendamping program pemberdayaan masyarakat pada dasarnya juga berperan sebagai penyuluh profesional. Mereka perlu melakukan enam peran dalam proses perubahan perilaku masyarakat, baik dari aspek kognitif, afektif maupun psikomotorik/konatif.

Peran-peran tersebut adalah memfasilitasi masyarakat secara partisipatif dan dialogis dalam menganalisis situasi dan kebutuhan untuk mewujudkan masa depan masyarakat. Menyadarkan atas kemungkinan adanya masalah ke depan yang perlu diatasi.

“Juga meningkatkan pengetahuan dan wawasan tentang alternatif mewujudkan masa depannya, pengembangan solusi alternatif ke depan dan implikasinya, pengambilan keputusan yang optimal dan tetap terpeliharanya motivasi petani melalui tumbuhnya local champion dan berfungsinya forum media dalam masyarakat,” tandasnya. (af/Zul)

Sumber : https://www.ipb.ac.id/news/index/2022/07/prof-sumardjo-konsep-self-social-engineering-penting-bagi-pemberdaya-masyarakat/7198631b225e1cd024cfc5d17015a93b

× Butuh bantuan?
Skip to content