0251- 8622642 ex 105 ppid@apps.ipb.ac.id

Prof Euis Sunarti: Turunkan Angka Stunting Melalui Pendekatan Keluarga

Prof Euis Sunarti: Turunkan Angka Stunting Melalui Pendekatan Keluarga

Artikel / Press release

Salah satu strategi Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dalam percepatan penurunan angka stunting adalah dengan dibentuknya Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) di tiap tingkat wilayah. Langkah kerja TPPS ini disinergikan melalui rapat koordinasi teknis TPPS se-Jawa Barat (Jabar) sebagai upaya menuju Jabar Zero New Stunting 2023. Acara ini digelar dari 23-24 Juni 2022 di Hotel Grand Preanger, Bandung.

Sebagai salah satu narasumber, Prof Euis Sunarti, Dosen IPB University dari Departemen Ilmu Konsumen dan Keluarga, Fakultas Ekologi Manusia menawarkan pendekatan ketahanan dan ekosistem keluarga untuk penanganan stunting.  Ia memperkenalkan model “Care” dalam status gizi anak. Model ini adalah faktor laten layanan kesehatan dan asupan pangan yang mempengaruhi secara langsung tumbuh kembang anak.

Menurutnya, ketersediaan sumberdaya, baik sumberdaya pangan dan sumberdaya kesehatan yang memadai akan meningkatkan sumberdaya “Care”. Sumberdaya “Care” ini berupa pengetahuan, status gizi dan kesehatan, kesehatan mental, kontrol sumberdaya, beban kerja dan dukungan sosial.

“Sumberdaya “Care” ini menentukan ketahanan pangan rumah tangga dan pelayanan kesehatan dan lingkungan rumah yang baik. Dengan demikian praktik “Care” dapat dilakukan dengan maksimal. Praktik “Care” ini berupa kepedulian ibu, pemberian makan/Air Susu Ibu (ASI), stimulasi psikososial dan kognitif, praktik hygiene, praktik kesehatan lingkungan rumah serta penyiapan dan penyimpanan makanan,” ujarnya.

Ia menambahkan, berdasarkan kajian empiris dan etnografi yang dilakukan, ketahanan keluarga berpengaruh signifikan pada status gizi anak. Ketahanan keluarga ini harus dipelihara dan ditingkatkan pada setiap tahap perkembangan. Lebih lagi pada kondisi yang memerlukan respon keluarga secara khusus, seperti bencana dan pandemi.

“Strategi peningkatan ketahanan keluarga dilakukan dengan mengoptimalkan tiga komponen laten keluarga. Komponen ini adalah ketahanan fisik ekonomi, ketahanan sosial, dan ketahanan psikologis,” jelasnya.  Ia menambahkan bahwa ketahanan keluarga dipengaruhi oleh status sosial dan ekonomi sebelum pandemi. Dampak pandemi membawa beragam perubahan, khususnya kesehatan dan tekanan ekonomi. Yang lebih laten, menurutnya, dipengaruhi oleh keterampilan hidup berkeluarga, implementasi nilai yang dianut dan tingkat kematangan suami istri.

Oleh sebab itu, lanjutnya, ketiga komponen laten tersebut perlu dioptimalkan untuk menjamin ekosistem keluarga yang baik demi penanganan stunting. Sehingga didapatkan luaran berupa keluarga yang berkualitas serta lingkungan yang berkualitas dan berkelanjutan.

Ia mengatakan bahwa kampung ramah keluarga merupakan contoh implementasi ekosistem keluarga yang baik. “Kampung ramah keluarga mampu mendukung sistem perlindungan anak yang terbaik, “ ungkapnya. (MW/Zul)

Sumber : https://www.ipb.ac.id/news/index/2022/06/prof-euis-sunarti-turunkan-angka-stunting-melalui-pendekatan-keluarga/5ab7ba98621bc0a4201cb03482200fdd

× Butuh bantuan?
Skip to content