Prof Dede R Adawiyah Jelaskan Pentingnya Uji Sensori untuk Kualitas Produk Susu Terbaik
Produk olahan susu sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari keseharian masyarakat Indonesia. Namun industri olahan susu tetap memiliki tantangan tersendiri. Terutama terkait pengembangan olahan susu yang senantiasa inovatif dan menarik bagi konsumen.
Prof Dede R Adawiyah, Dosen IPB University dari Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan Fakultas Teknologi Pertanian mengatakan bahwa aspek evaluasi sensori pada produk olahan susu banyak disorot. Demi terjaminnya kualitas karakteristik produk susu, penilaian uji sensori menjadi salah satu metode utama yang dilakukan.
“Uji sensori ini sangat khas, yakni menggunakan manusia sebagai panelis yang sudah terseleksi untuk mengukur karakteristik produk pangan. Panelis akan menentukan keberterimaan produk pangan di pasaran. Uji ini berkaitan erat dengan perkembangan ilmu rasa dan masih berkorelasi juga dengan ilmu kimia, fisiologis, dan psikologis. Metode ini tidak hanya diaplikasikan di bidang pangan, namun farmasi dan kosmetik, “ terangnya dalam Webinar “Challenge & Opportunity in Dairy Products” yang digelar oleh Majalah Food Review Indonesia, (16/06).
Metode ini, sebutnya, dianggap paling baik untuk memprediksi ketertarikan konsumen untuk produk pangan seperti keadaan aslinya. Manusia sebagai pengguna akhir dapat mengkonfirmasi apakah produk yang dihasilkan dapat diterima. “Kelemahannya, penggunaan manusia memiliki subjektifitas tinggi yang tidak bisa dihindari. Sehingga ada persyaratan yang harus dipenuhi supaya hasil uji sensori dilakukan dengan baik. Panelis yang digunakan harus memenuhi prinsip good sensory practice. Pengujiannya dilakukan dengan pengontrolan proses dan lingkungan serta pengambilan data uji sensori juga harus dihasilkan secara akurat, “ jelasnya.
Lebih lanjut dikatakannya, dengan melakukam pengontrolan dengan good sensory practice, kita dapat melakukan pengambilan data secara valid dan nanti akan menghasilkan data yang konsisten, terpercaya dan sudah meminimumkan efek psikologis manusia sebagai instrumen pengujinya. “Bidang ini juga berkaitan erat dengan pengembangan produk dan divisi research and development di industri pangan. Uji sensori dilakukan dengan pendekatan konsumen dan tren yang berkembang saat ini. Tujuan akhirnya adalah pembelian berulang dan mencapai kepuasan konsumen dari aspek kualitas sensori produk. Bukan hanya dari sisi harga dan merek,” jelasnya.
Dikatakannya, studi pementaan preferensi dilakukan untuk mengetahui karakteristik sensori yang paling diinginkan konsumen. Selanjutnya, formulasi dilakukan untuk memenuhi aspek kritis karakteristik sensori yang diinginkan. “Uji sensori ini sangat relevan untuk industri susu dan olahannya. Baik untuk atribut kekentalan, rasa, dan warna. Sehingga konsumen mendapatkan penerimaan yang lebih baik, “ ujar Peneliti SEAFAST Center IPB University ini.
Menurutnya analisis sensori cukup kritis diaplikasikan pada produk susu karena karakteristiknya unik. “Susu termasuk rentan terhadap cemaran sehingga berdampak pada kualitas susu yang dihasilkan, “ imbuhnya. (MW)
Sumber : https://www.ipb.ac.id/news/index/2022/06/prof-dede-r-adawiyah-jelaskan-pentingnya-uji-sensori-untuk-kualitas-produk-susu-terbaik/7988b819db132db1e285c3a252783d09
