0251- 8622642 ex 105 ppid@apps.ipb.ac.id

Prof Arif Satria Ungkapkan Makna Idul Adha dan Nilai-Nilai Mulianya Demi Tranformasi Bangsa di Era Disrupsi

Prof Arif Satria Ungkapkan Makna Idul Adha dan Nilai-Nilai Mulianya Demi Tranformasi Bangsa di Era Disrupsi

Artikel / Press release

Prof Arif Satria, Rektor IPB University diundang sebagai tamu dalam khutbah spesial Idul Adha di Masjid Darussalam Kota Wisata, Cibubur, Jawa Barat dengan tema “Idul Adha dan Nilai-Nilai Mulia untuk Transformasi Bangsa di Era Distrupsi”, 10 Juli 2022. Di depan ribuan jama’ah, ia mengatakan bahwa momen Idul Adha seharusnya menjadi pencerahan bagi umat muslim untuk menguatkan modal sosial bagi kemajuan bangsa.

Menurutnya, modal sosial sangat penting dalam menghadapi era penuh disrupsi. Dimana masyarakat dihadapi oleh tiga macam disrupsi yakni perubahan iklim, revolusi industri 4.0 dan pandemi COVID-19. Ketiga sumber disrupsi ini mendatangkan masalah dan tantangan tersendiri. Di samping itu, krisis pangan perlu terus diwaspadai karena berpotensi menjadi lebih mengkhawatirkan jika tidak ada langkah adaptasi dan mitigasi yang tepat.

“Baik revolusi industri 4.0 hingga pandemi telah mengubah tatanan hidup masyarakat. Dampaknya luas dan sistemik serta mencakup secara global. Peristiwa ini seyogyanya dapat dianggap sebagai cara Allah menambah keimanan dan ketaqwaan. Sehingga manusia diperintahkan agar selalu belajar dari kisah-kisah nabi dan masyarakat terdahulu yang penuh dengan ujian,” ujarnya.

Kisah-kisah nabi yang terdapat dalam Al-Qu’an, imbuhnya, dapat menjadi pengajaran bagi manusia yang berakal yaitu ulil albab. Ujian ketaqwaan dan kehidupan hampir dialami semua nabi, terutama Idul Adha merupakan peristiwa besar bagi Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail. Ujian tersebut begitu besar namun tetap dapat dilewati.

“Kontekstualisasi nilai-nilai mulia dari kisah Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail di dalam menghadapi ujian bisa menjadi salah satu rujukan penting bagi kita dalam merespon ujian-ujian yang terus berdatangan sebagai konsekuensi dari perubahan yang ada,” terangnya.
Ia menambahkan, sifat positif harus diperkuat untuk meningkatkan nilai ini. Tentunya hanya dapat dimiliki oleh orang yang memiliki kecerdasan spiritual tinggi. Sifat ini harus menjadi dasar bagi masyarakat agar terus mengembangkan sikap positif. Pada akhirnya akan membawa manusia kepada keikhlasan, ketaqwaan dan optimisme.

Menurutnya, hidup bergotong-royong semakin penting karena dalam krisis tidak mungkin dihadapi sendirian. Nilai-nilai kesabaran proaktif juga harus ditanamkan. Umat muslim dapat belajar dari ulil azmi yang menggambarkan kegigihan tinggi nabi dalam berdakwah.

“Kesabaran proaktif selalu ditandai dengan perjuangan total secara lahiriyah dan batiniyah. Selalu ada optimisme dalam benak setiap pejuang bahwa pada semua masalah pasti akan berakhir. Namun proses menuju akhir masalah membutuhkan sikap-sikap proaktif secara total dan tentu sebagai konsekuensi manusia sebagai makhluk berakal,” tambahnya.
Ia mengatakan, nikmat kehidupan tidak diperoleh secara instan, diperlukan ikhtiar yang sistematis melalui proses yang berjenjang. Sikap proaktif dan insiatif merupakan prasyarat untuk tranformasi ke depan.

Di samping itu, lanjutnya, nilai kebersamaan dalam menghadapi ujian juga tidak boleh diabaikan. Era perubahan membutuhkan kemampuan kolaborasi yang kuat dalam meringankan permasalahan yang ada. Modal sosial yang kuat dan juga gift economy, sebuah model ekonomi baru juga merupakan investasi yang sangat baik dalam menghadapi permasalahan dan tantangan di Indonesia.

Menurutnya, Idul Adha dapat menjadi momentum untuk meningkatkan nilai kebersamaan dan berbagi. Rezeki yang diperoleh dapat disyukuri dengan semangat berbagi dan nantinya akan memberikan multiplier effect.

“Semangat berbagi adalah modal penting bagi keberlanjutan kehidupan umat. Dengan memiliki jaringan sosial kuat, norma kuat dan tergolong high trust society, masyarakat akan meningkatkan jaringan sosial dan tumbuhnya rasa semakin percaya. Ini adalah bekal sosial penting bagi kemajuan bangsa,” ujar Prof Arif. (MW/Zul)

Sumber : https://www.ipb.ac.id/news/index/2022/07/prof-arif-satria-ungkapkan-makna-idul-adha-dan-nilai-nilai-mulianya-demi-tranformasi-bangsa-di-era-disrupsi/2bf267b79292fcbe71f8d3660c556f33

× Butuh bantuan?
Skip to content