0251- 8622642 ex 105 ppid@apps.ipb.ac.id

Peringati Hari Keamanan Pangan 2022, Dua Pakar IPB University Bicarakan Bahan Pencemar Pangan

Peringati Hari Keamanan Pangan 2022, Dua Pakar IPB University Bicarakan Bahan Pencemar Pangan

Artikel / Press release

Memperingati Hari Keamanan Pangan yang jatuh pada tanggal 7 Juni, Direktorat Kesehatan Lingkungan, Kementerian Kesehatan RI gelar Webinar Hari Keamanan Pangan Dunia 2022 pada 9/6. Dua pakar IPB University diundang sebagai pembicara dalam kegiatan bertemakan “Hidup Sehat Tanpa Bahan Pencemar Pangan” ini.

Keamanan pangan sangat penting untuk menjamin kesehatan manusia. Pangan harus terhindar dari bahaya kimia, biologis, maupun fisik. Prof Ratih D Hariyadi, Pakar Kemanan Pangan IPB University menjelaskan lebih lanjut bahwa bahaya mikrobiologi sering dikaitkan dengam beban penyakit bawaan pangan. Menurut World Health Organization, 1 dari 10 orang di dunia rentan terkena penyakit bawaan pangan setiap tahunnya. Terutama anak-anak di bawah lima tahun di Asia Tenggara.

“Keberadaan mikroba harus dikendalikan agar tidak menjadi pencemar. Keberadaan dan pertumbuhannya dipengaruhi oleh kondisi lingkungan maupun berasal dari bahan pangan itu sendiri. Ataupun akibat jenis penanganan atau pengolahan yang dilalui.  Dua mekanisme penyakit bawaan pangan karena bakteri yakni infeksi dan intoksikasi. Cara penanganan umumnya dari pemasakan, pengendalian suhu dan waktu pengolahan,hingga mencegah kontaminasi silang, “ jelasnya.

Lebih lanjut dikatakannya, bahwa pengendalian keamanan pangan harus berada di hulu hingga hilir, di setiap titik harus ada pengendalian baik oleh setiap aktor. Hal ini merupakan konsep keamanan pangan ‘from farm to table’. Adapun praktik yang baik di tingkat konsumen menurutnya ada lima kunci. Di antaranya menggunakan bahan baku dan air yang aman, menjaga tangan, peralatan dan permukaan selalu bersih, memasak dengan benar, memisahkan pangan mentah dari yang matang, menyimpan makanan pada suhu yang tepat dan menghindari danger zone.

“Namun cara ini tidaklah cukup, harus ada pengendalian patogen pangan di tingkat produsen. Dengan menerapkan cara produksi pangan yang baik sebagai pondasi manajemen keamanan pangan dan sistem keamanan pangan yang baik, “ jelasnya.

Dr Puspo Edi Giriwono, Kepala SEAFAST Center IPB University turut menjelaskan alergi pangan dan cara menyikapi risikonya. Menurutnya, alergi pangan dapat terjadi dan gejalanya berbeda pada setiap individu. Respon imun setiap individu berbeda sehingga harus ada penanganan yang tepat.  “Umumnya gejala ringan berupa gangguan pencernaan hingga gangguan saluran pernapasan. Respon sistemik juga dapat menyebabkan gangguan di seluruh tubuh dan dapat berakibat fatal. Reaksi alergi yang berat dapat menyebabkan anafilaksis atau syok dan menyebabkan kematian, “ jelasnya.  Ia melanjutkan, “Dengan melakukan grading gejala alergi, maka kondisi gawat darurat dan penanganannya dapat diketahui dengan tepat. Yakni dengan dibuatkan semacam matriks asesmen risiko untuk mendapatkan penanganan medis yang tepat.”

Ia mengungkap, “Alergi pangan ini sebenarnya dapat dilatih sehingga gejalanya menurun bahkan hilang. Bahan pangan dapat dikurangi risiko menjadi alergi pangan dengan pemberian air susu ibu (ASI) eksklusif pada bayi dan balita. Prevalensi alergi pada bayi dan balita bahkan menurun dengan pemberian ASI ekslusif.” Potensi alerginitas pada bahan pangan, menurutnya juga dapat diturunkan dengan pemrosesan pangan yang tepat. Diikuti dengan manajemen komitmen , regulasi, rencana keamanan pangan, dan manajemen sumberdaya manusia (SDM) yang baik.

“Mindset SDM ini menjadi penting karena mereka yang mengelola dan mengolah makanan sampai ke supplier. Jadi pengetahuan dan bahaya alergen juga harus dikomunikasikan ke supplier,” tambahnya. Selain sistem keamanan pangan yang baik, label pangan olahan juga dapat memberi peringatan kepada konsumen yang berisiko mengalami alergi.(MW)

Sumber : https://www.ipb.ac.id/news/index/2022/06/peringati-hari-keamanan-pangan-2022-dua-pakar-ipb-university-bicarakan-bahan-pencemar-pangan/4efaa6733e802d6f50b9381829f16bbb

× Butuh bantuan?
Skip to content