Komposisi bumi didominasi oleh wilayah perairan, yakni sebanyak 71 persen. Sayangnya, hanya tiga persen yang berupa wilayah perairan tawar. Artinya kebutuhan air tawar masyarakat hanya tiga persen. Sementara kebutuhan air tawar tidak hanya digunakan oleh manusia namun kehidupan di dalamnya seperti biota air dan hewan di sekitarnya.
Perairan darat seperti situ dan danau berdampak besar bagi kehidupan manusia dan makhluk hidup di sekitarnya. Tidak hanya melibatkan kepentingan sektor perikanan, namun juga transportasi, industri, hingga pertanian. Oleh karena itu, perlu upaya mempertahankan kondisi ekosistem perairan darat yang seimbang melalui pemanfaatan yang optimal.
Untuk mengkaji lebih dalam terkait sistem ekologi dan pengelolaan perairan darat yang tepat, Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan Fakultas Perikanan dan Kelautan IPB University menggelar Webinar Seri Road to IS-ARM dengan tema “Tata Kelola Danau dan Situ untuk Sumber Ekonomi dan Kesejahteraan Masyarakat”, 20/7. Webinar ini mengundang beberapa narasumber kompeten dari pihak akademisi dan pemerintah.
“Perairan darat sangat penting sebagai sumber air minum dan meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar. Banyak permasalahan dan pihak yang belum terlalu waspada tentang pengelolaan sumberdaya perairan darat. Terutama terkait perizinan pengelolaan sumberdaya,” ujar Dr Ferdinand Yulanda, Dekan Fakultas Perikanan dan Kelautan IPB University dalam sambutannya.
Dalam kesempatan ini, Prof Niken TM Pratiwi, Dosen IPB University mengupas isu penting dalam pengelolaan perairan darat dari sudut pandang akademisi. Menurutnya, pengelolaan sumberdaya perairan darat harus memahami konsep sumberdaya dan potensinya. Tidak serta merta bisa mengelola sumberdaya perairan tanpa memperhatikan pengelompokkan karena berkaitan dengan kepemilikan.
Ia juga menjelaskan bahwa proses produksi biomassa di lingkup perairan darat mencerminkan berdayanya proses ekologi di suatu perairan. Keseimbangan ekologinya akan mencerminkan kondisi sumberdaya suatu perairan.
Menurutnya, perairan darat seperti waduk yang memiliki cakupan luas dapat dimanfaatkan sebagai waduk serbaguna. Sedangkan untuk perairan yang relatif sempit, alternatif pemanfaatannya adalah sebagai sumber energi listrik, penangkapan ikan terbatas, pemancingan, wisata budaya, perkemahan, hingga konservasi.
“Kita perlu untuk mengetahui fungsi ekosistem perairan karena salah satu hal utama dalam pengelolaan ekosistem adalah mengetahui daya dukungnya terlebih dulu. Baru kemudian kita bisa melakukan tahapan pengelolaan berikutnya sesuai perencanaan pengelolaan perairan tersebut,” terangnya.
Ia menambahkan, dalam melakukan pengelolaan harus memahami area-area yang perlu dikelola. Mulai dari area tempat masuknya air, badan air, lingkungan sekitar air dan wilayah tangkapan air. Area-area tersebut harus dipahami cakupannya karena berpengaruh kepada fungsi ekosistem perairan tersebut.
Menurutnya, pengelolaannya juga harus dilakukan dengan pendekatan berkelanjutan. Pengelolaan ini harus mengedepankan fungsi perairan sebagai upaya penerapan konsep pelestarian dan pemanfaatan sumberdaya alam terpadu dan berkelanjutan.
“Agar bisa berdaya, harus dimanfaatkan dalam fungsi konservasi sehingga dapat meningkatkan pemanfaatannya dalam pengelolaan yang terpadu,” kata Prof Niken.
Ia mencontohkan pola pengelolaan danau “ILBM” (Integrated Lake Basin Management) sebagai salah satu pola pengelolaan sistem perairan yang komprehensif. Pola ini melibatkan enam pilar utama yakni kelembagaan, kebijakan, partisipasi, teknologi, informasi dan keuangan.
“Pengelolaan perairan darat ini juga dapat menggunakan konsep ekohidrologi dengan memadukan antara pendekatan ekologi dan hidrologi serta ecological engineering. Konsep ini diharapkan dapat memperbaiki kondisi ekosistem perairan menuju pemurnian sel. Alam akan memperbaiki dirinya sendiri sehingga terjamin keberlanjutan ekosistemnya,” ujarnya. (MW/Zul)
Sumber : https://ipb.ac.id/news/index/2022/07/pakar-ipb-university-bicara-tata-kelola-danau-dan-situ-untuk-sumber-ekonomi-dan-kesejahteraan-masyarakat/d6b00cbe9b1964cc59bae76df3e1f649