0251- 8622642 ex 105 ppid@apps.ipb.ac.id

Menjadi Penyuluh Pertanian Milenial Bersama Program Studi Teknologi Produksi dan Pengembangan Masyarakat Pertanian

Menjadi Penyuluh Pertanian Milenial Bersama Program Studi Teknologi Produksi dan Pengembangan Masyarakat Pertanian

Artikel / Press release

Program Studi (Prodi) Teknologi Produksi dan Pengembangan Masyarakat Pertanian terbentuk pada tahun 2009 di bawah naungan Sekolah Vokasi IPB University. Awal terbentuknya Program Studi (Prodi) ini merupakan permintaan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat terkait penyuluh pertanian yang mampu menguasai produksi dan pengembangan masyarakat pada tiga sektor budidaya. Yakni pertanian, perikanan dan peternakan.

Menurut Ketua Program Studi Teknologi Produksi dan Pengembangan Masyarakat Pertanian, Restu Puji Mumpuni, SP, MSi, kompetensi utama dari lulusan Program Studi Teknologi Produksi dan Pengembangan Masyarakat Pertanian ialah menjadi penyuluh pertanian. Setelah lulus mahasiswa kembali ke daerahnya masing-masing untuk menjadi penyuluh pertanian di sana, sesuai kompetensi yang mereka dapatkan ketika belajar di kampus.

Menurutnya, Prodi ini hadir untuk membantu para petani dan pekerja sektor pertanian untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional. Mahasiswa mempelajari bagaimana penyuluh pertanian tersebut dapat menyampaikan ilmu dan wawasan baru kepada masyarakat ataupun petani. Ia mengungkapkan bahwa Program Studi Teknologi Produksi dan Pengembangan Masyarakat Pertanian sudah mendapatkan akreditasi Unggul (2021-2026). Sebaran alumninya juga cukup luas, tidak hanya di Provinsi Jawa Barat namun dari Sumatera sampai ke Papua.

“Selain dengan Pemprov Jawa Barat, kita bekerja sama dengan Kepulauan Meranti Riau dan Kabupaten Mimika Provinsi Papua. Setelah mereka menyelesaikan lima tahun kontraknya, alumni kami banyak yang diterima sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) di berbagai daerah seperti Riau, Kupang, Meranti dan Merauke,” ungkapnya.

Untuk kegiatan belajar, lanjutnya, Prodi ini memanfaatkan hampir semua fasilitas yang berada di Sekolah Vokasi IPB University.
“Semua fasilitas di Sekolah Vokasi digunakan oleh Prodi kami. Seperti lahan pertanian, kolam ikan, kandang peternakan serta laboratorium benih dan kimia. Fasilitas lain yang kami gunakan ialah Kebun Cikabayan, Kebun Kelapa Sawit Jonggol, greenhouse, poliklinik hewan serta podcast sebagai media digital untuk penyebaran informasi sebagai penyuluh pertanian,” tuturnya.

Lanjutnya, selain sebagai penyuluh pertanian, lulusan Prodi Teknologi Produksi dan Pengembangan Masyarakat Pertanian dapat menjadi wirausahawan. Mereka juga mampu menjadi teknisi madya ataupun asisten peneliti di balai ataupun dinas serta corporate social responsibility (CSR) di perusahaan swasta.
Restu mengungkapkan bahwa banyak prestasi yang sudah dicetak baik oleh mahasiswa ataupun dosen.

“Pada tahun 2021 mahasiswa kami menjadi Mahasiswa Berprestasi Sekolah Vokasi IPB University dan menjadi perwakilan nasional. Selain itu mahasiswa kami juga mendapatkan juara 3 sebagai delegasi di New York dan beberapa mahasiswa menjadi delegasi untuk exchange ke Thailand dan Malaysia. Dosen kami juga mendapatkan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) inovasi paten dalam pelepasan 11 varietas sagu bekerjasama dengan Pemerintah Daerah Mimika,” imbuhnya.

Restu berharap akan ada banyak inovasi dan prestasi lainnya yang diciptakan oleh Program Studi Teknologi Produksi dan Pengembangan Masyarakat Pertanian.
“Kami ingin mempertahankan akreditasi unggul. Saat ini kami sedang merancang elevasi Prodi dari D3 (Ahli Madya) menjadi D4 (Sarjana Terapan). Dari hal tersebut, kami mengharapkan agar peminat dari Prodi ini meningkat sehingga banyak generasi milenial yang tertarik bekerja di bidang pertanian dan memajukan pertanian di Indonesia,” tandasnya. (*)

Sumber : https://ipb.ac.id/news/index/2022/03/menjadi-penyuluh-pertanian-milenial-bersama-program-studi-teknologi-produksi-dan-pengembangan-masyarakat-pertanian/b8273eb146cec527db3dc83c0f196292

× Butuh bantuan?
Skip to content