Memperingati Hari Keamanan Pangan Dunia, Guru Besar IPB University Luncurkan Buku Terkait Standar Pangan Codex

Memperingati Hari Keamanan Pangan Dunia yang jatuh pada tanggal 7 Juni, Badan Standardisasi Nasional (BSN) bersama Komite Nasional Codex Indonesia menggelar kegiatan peringatan dengan tema “Pangan lebih aman, Kesehatan lebih baik,” 7/6. Kegiatan ini sekaligus mengkampanyekan pangan yang lebih aman untuk menciptakan kesehatan yang lebih baik.
Dalam kesempatan ini, dilakukan juga peluncuran buku Codex Alimentarius: Standar Pangan Internasional untuk perlindungan kesehatan konsumen dan praktik adil perdagangan. Buku ini disusun oleh Prof Purwiyatno Hariyadi, Guru Besar IPB University bersama Singgih Harjanto MSc, Koordinator Substansi Pengembangan Standar Pertanian dan Halal BSN.
Prof Purwiyatno bercerita, pada awalnya, tujuan buku ini untuk menyediakan referensi bagi para mahasiswa, peneliti, dan pembuat kebijakan di bidang standar dan perdagangan pangan internasional. Ia menyebut, buku ini juga disusun agar dapat menjadi pertimbangan bagi personel di instansi pemerintah yang terlibat dalam kegiatan Codex. Tidak hanya itu, buku tersebut juga bisa menjadi acuan bagi kalangan praktisi industri pangan yang menangani aspek peraturan yang berkaitan dengan perdagangan pangan internasional.
“Kami berkeinginan agar buku ini menjadi buku teks bagi pihak-pihak lain yang ingin memahami dan berkontribusi dalam pengembangan Codex di Indonesia,” terangnya.
Dosen IPB University itu menerangkan, buku ini terdiri dari empat bagian dengan total 15 bab. Buku tersebut berusaha memberikan informasi kepada pembaca agar lebih mudah memahami dan mengenal Codex. Lebih jelasnya memaparkan tata pelaksanaan Codex, termasuk pengembangan standarnya.Tujuan utamanya untuk memenuhi dua mandat yakni melindungi kesehatan konsumen dan menjamin praktik adil di lapangan.
Dalam bab 9-12, buku ini menguraikan pertimbangan-pertimbangan bagi Delegasi RI dalam mempersiapkan posisi tertulis. Dalam bab tersebut, juga dibahas cara mempersiapkan komentar dan argumentasi untuk dapat secara efektif berpartisipasi dalam proses elaborasi standar yang berbasis sains.
Prof Purwiyatno menerangkan, buku ini juga menyampaikan beberapa poin penting yang perlu dijadikan pertimbangan terkait standar Codex. Ia menyebut, bahwa standar Codex ini bersifat sukarela atau tidak wajib, tetapi digunakan karena mempunyai status khusus. Tidak hanya itu, standar ini dijadikan acuan apabila terjadi sengketa perdagangan antar negara.
“Karena ini juga, apabila ada suatu pembahasan oleh beberapa negara seperti Uni Eropa yang mungkin tidak setuju (atas standar yang disusun), akan selalu memastikan bahwa ada reservasi yang tercatat karena dapat digunakan sebagai salah satu argumentasi ketika Uni Eropa mempunyai masalah perdagangan dengan negara lain,” tambahnya.
Standar Codex yang disusun sangat penting bila ada negara lain yang menyatakan keberatannya. Buku ini juga menguraikan prinsip-prinsip pengambilan keputusan Codex. Utamanya agar Indonesia dapat aktif berkontribusi dalam elaborasi standar Codex.
“Tentunya, penyusunan ini harus tercatat dan didukung dengan data terukur. Acuan ini tidak hanya bersangkutan dengan keamanan pangan, tetapi juga perdagangan internasional,” kata Prof Purwiyatno.
Penyerahan buku diberikan oleh penulis kepada Kepala BSN, Kukuh S Ahmad sebagai simbolisme peluncuran buku tersebut. (MW/ra)
Sumber : https://www.ipb.ac.id/news/index/2022/06/memperingati-hari-keamanan-pangan-dunia-guru-besar-ipb-university-luncurkan-buku-terkait-standar-pangan-codex/b050656c45fbb69ae940fe7d9abc331c