0251- 8622642 ex 105 ppid@apps.ipb.ac.id

Manajemen Risiko dalam Membangun Budaya Akademik, KMRPLK IPB University Lakukan Bimbingan Teknis untuk Unit Kerja

Manajemen Risiko dalam Membangun Budaya Akademik, KMRPLK IPB University Lakukan Bimbingan Teknis untuk Unit Kerja

Artikel / Press release

Kantor Manajemen Risiko dan Perlindungan Lingkungan Kerja (KMRPLK) IPB University menggelar Bimbingan Teknis Proses Penerapan Manajemen Risiko pada Unit Kerja di Lingkungan IPB University, 8/7. Kepala KMRPLK IPB University, Dr Aceng Hidayat mengharapkan proses penerapan manajemen risiko dapat membangun budaya akademik dalam jangka panjang.

“IPB University sebagai sebuah organisasi yang memiliki tujuan, visi dan misi sejatinya akan menemukan sebuah risiko. Sebagai organisasi besar banyak sekali yang dicanangkan. Sehingga melaksanakan manajemen risiko sebagai alat membantu pencapaian sasaran organisasi menjadi sangat penting,” ujarnya kepada peserta yang hadir di IPB International Convention Center (IICC), Bogor.

Lebih lanjut Dr Aceng mengatakan, melalui KMRPLK, IPB University juga mengamanatkan agar menjadikan manajemen risiko sebagai  sebuah budaya dan moral akademik. Bimbingan teknis ini, kata dia, akan membantu setiap unit kerja dalam mengelola dan membangun budaya risiko. Menerapkannya dalam keseharian dan menjadi sebuah kebutuhan dalam mengelola organisasi.

“Tahun ini merupakan tahun Enriched and Empowered Society bagi IPB University. Untuk itu menjadi kewajiban civitas untuk mengupayakan dan mencapai rencana strategis ini. Setiap unit kerja akan menurunkannya menjadi sebuah program kerja. Sementara kami, tim KMRPLK menyiapkan dokumen kegiatan terkait risiko mana saja yang dapat menjadi panduan dasar untuk mewujudkan program kerja tersebut,” terangnya.

Dr Aceng juga menyampaikan terkait kategori risiko IPB University, yaitu dalam pencapaian World University Ranking (WUR). Bagi perguruan tinggi, WUR juga menjadi sebuah tujuan. Mau tidak mau, IPB University sudah berada dalam komunitas global.

“Pencapaian indikator dalam WUR menjadi dasar yang akan bermuara pada akademik reputasi. Kita fokus membangun strategi jangka panjang akademik reputasi maka akan berdampak pada sitasi, publikasi reputasi dan juga pada networking,” tutur Dr Aceng, Sekretaris Institut IPB University.

Sementara, Dr Budi Purwanto, Wakil Kepala KMRPLK IPB University menyampaikan terkait proses pendampingan penerapan manajemen risiko dan fokus penilaian risiko terhadap kategori risiko IPB University. Menurutnya, secara teknis, cara yang mudah dan efektif bukan hanya menyusun dokumen, akan tetapi memastikan sasaran yang ditetapkan dapat tercapai.

Ia menerangkan, salah satu contoh teknis terkait kategori manajemen risiko IPB University dalam hal pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU). Dalam pencapaian IKU membutuhkan penilaian risiko, bukan negatif tapi risiko sisi atas yang berpotensi terdapat kehilangan kesempatan atau opportunity lost.

“IPB University banyak mendapat penilaian perguruan tinggi terbaik. Akan tetapi mengalami kerugian peluang. Seharusnya IKU IPB University dapat mencapai sasaran nomor satu. Potensi semacam itu yang harus dikelola dengan baik,” imbuhnya.

Opportunity lost lainnya, lanjut dia, adalah risiko Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Jika melihat sisi bawah ancaman adalah ternak akan terpapar. Akan tetapi, ada sisi atas opportunity dari adanya PMK yaitu IPB University punya kesempatan dengan keilmuan yang dimiliki. “Apakah kita mampu melakukan pengembangan vaksin, misalnya,” pungkas Dr Budi. (dh/Rz)

Sumber : https://www.ipb.ac.id/news/index/2022/07/manajemen-risiko-dalam-membangun-budaya-akademik-kmrplk-ipb-university-lakukan-bimbingan-teknis-untuk-unit-kerja/d0c5908ce4d09975618d5909285ab086

× Butuh bantuan?
Skip to content