0251- 8622642 ex 105 ppid@apps.ipb.ac.id

Mahasiswa KKN-T IPB University Edukasi Masyarakat Desa Batukaras Tangani Hewan Kurban

Mahasiswa KKN-T IPB University Edukasi Masyarakat Desa Batukaras Tangani Hewan Kurban

Artikel / Press release

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) IPB University Desa Batukaras, Kecamatan Cijulang, Kabupaten Pangandaran, Provinsi Jawa Barat melaksanakan kegiatan sosialisasi, edukasi pelaksanaan dan pemeriksaan hewan kurban secara hybrid di Aula Kantor Desa Batukaras, 5/7.  “Melalui kegiatan ini kami berharap masyarakat mendapatkan banyak manfaat dan wawasan mengenai penanganan hewan kurban yang baik sesuai syariat islam dan sains berdasarkan ilmu peternakan dan kesehatan hewan,” ujar Yoanda Nafella, salah satu mahasiswa KKN-T IPB University.

Kegiatan ditujukan bagi panitia kurban dari masing-masing dusun Desa Batukaras. Turut dihadiri pengurus desa, pengurus masjid, dan Dosen Pembimbing Lapang (DPL) KKN-T, Dr Agus Oman Sudrajat.  Menurut Dr Agus Oman Sudrajat, kegiatan KKN-T dilakukan agar mahasiswa mendapat masukan dari masyarakat terkait pertanian dalam arti luas, serta menjadi wadah untuk belajar berorganisasi dengan masyarakat. Ia berharap dengan adanya kegiatan ini bisa memberikan wawasan bagi masyarakat terkait penanganan hewan kurban, khususnya penanganan dan pemilihan hewan kurban di tengah wabah penyakit mulut dan kuku (PMK).

Dosen Teknologi Produksi Ternak, Fakultas Peternakan IPB University, Edit Lesa Aditya, SPt, MSc, Agr yang hadir sebagai narasumber memaparkan, kriteria pemilihan hewan kurban yang sehat diantaranya tidak kurus dan cukup umur, yang dapat dilihat dari pergantian gigi hewan. “Hewan kurban yang gemuk dilihat dari ukuran kerangka sapi, kondisi dan jenis kelamin.”  Terkait penangan ternak saat datang, ia menjelaskan, sapi harus ditangani dengan baik. Antara lain dengan memberikan makan, minum dan tempat yang cukup dan menjauhkannya dari keramaian agar mencegah stress pada sapi ketika akan disembelih.

“Ternak akan stres jika teknik merobohkan tubuh ternak tidak tepat. Pekerja pemotongan hewan kurban diharapkan agar tidak menyakiti hewan kurban, seperti mengikat kaki sapi dengan keras sehingga sapi tidak bergerak. Hal ini akan meningkatkan stres pada sapi saat disembelih,” tambahnya.

Narasumber lain, Kyai Haji Muhidin, Majelis Ulama Islam (MUI) Desa Batukaras berbagi materi terkait fiqih kurban kepada peserta sosialisasi. Menurutnya, pemilihan hewan kurban merupakan salah satu hal yang penting untuk diperhatikan dalam melaksanakan ibadah kurban.  “Menurut syariat Islam, dalam melaksanakan ibadah kurban hendaknya menggunakan hewan yang paling baik dan bagus. Semakin bagus hewan yang digunakan maka pahala kurban juga semakin besar, Insya Allah”, tambahnya.

Ia kembali menerangkan, kriteria hewan kurban yang baik menurut syariat Islam diantara, hewan memiliki anggota tubuh yang lengkap, tidak catat, usia hewan sudah memasuki tahun ke dua atau gigi hewan sudah lepas. Selain itu, kata dia, hewan kurban diutamakan berkelamin jantan. Namun jika menggunakan hewan betina masih diperbolehkan asalkan memenuhi syariat syah kurban. “Dalam ibadah kurban, selain memperhatikan kriteria hewan yang sehat juga harus memperhatikan cara penyembelihannya,” tambahnya.

Diakui Yoanda, kegiatan ini mendapat respon baik dukungan dari pihak desa dan masyarakat Desa Batukaras. Kepala Desa Batukaras, Hadi Sumantri mengatakan, “Kegiatan ini sangat perlu disosialisasikan kepada masyarakat. Informasi terbaru yang didapatkan, PMK sudah menyebar di Kabupaten Pangandaran, khususnya pada sapi sudah ditemukan di Desa Batukaras”.  Selain itu, Hadi berharap kegiatan ini bisa menambah pengetahuan dan sarana pemersatu pemahaman terkait penyembelihan dan penanganan hewan kurban di Desa Batukaras. (*/Rz)

Sumber : https://www.ipb.ac.id/news/index/2022/07/mahasiswa-kkn-t-ipb-university-edukasi-masyarakat-desa-batukaras-tangani-hewan-kurban/b63f15217bc1119264475fbd0d8245ee

× Butuh bantuan?
Skip to content