Mahasiswa IPB University yang mengikuti program Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) membantu warga Desa Cikarawang, Bogor untuk mengatasi sampah. Mereka membuat ecobrick, sebuah produk hasil olahan berupa sampah plastik yang dipadatkan menggunakan potongan-potongan plastik.
“Ecobrick dapat dimanfaatkan untuk berbagai macam produk seperti mebel (kursi dan meja). Inovasi ini pertama kali dilakukan oleh Russell Maiser, seorang berkebangsaan Kanada guna menanggulangi bahaya sampah plastik bagi lingkungan,” ujar Dimas Panji Hasmoro, mahasiswa IPB University.
Menurutnya, pembuatan ecobrick hanya memerlukan bahan-bahan sederhana seperti botol plastik bekas, aneka ragam sampah plastik dan tongkat yang berguna untuk mendorong sampah masuk dan memadatkan ke dalam botol. Sampah-sampah tersebut sebelumnya dicuci guna menghilangkan kotoran yang menempel dan dikeringkan. Kemudian sampah-sampah tersebut dicacah ataupun digunting menjadi bagian-bagian yang lebih kecil. Selanjutnya potongan-potongan tersebut dimasukan ke dalam botol dan dipadatkan dengan bantuan tongkat.
“Dalam KKN-T ini kami melakukan pendekatan dengan warga terkait manfaat ecobrick melalui metode door to door. Tujuannya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terkait bahaya membuang dan membakar sampah, serta membangun tempat pembuangan sampah sementara (TPS),” imbuhnya. Menurut Dimas, dalam satu hari mereka dapat membuat 3-4 ecobrick dengan 12 ecobrick digunakan untuk membuat kursi dan 8 ecobrick digunakan untuk membuat meja. (**/Zul)
Sumber : https://ipb.ac.id/news/index/2022/07/mahasiswa-ipb-university-door-to-door-jelaskan-manfaat-ecobrick-pada-warga-cikarawang-untuk-atasi-sampah/f23c6743dc3efbac79094ce5009a23eb