0251- 8622642 ex 105 ppid@apps.ipb.ac.id

Mahasiswa IPB University Bagikan Hasil Pemetaan Sosial Cegah Stunting di Desa Cihideung Ilir Bogor

Mahasiswa IPB University Bagikan Hasil Pemetaan Sosial Cegah Stunting di Desa Cihideung Ilir Bogor

Artikel / Press release

Prof Hardinsyah, Guru Besar IPB University menjelaskan bahwa pendampingan sosial dalam rangka pemetaan sosial untuk pencegahan percepatan stunting sangatlah penting. Sosialisasi hasil pemetaan sosial ini dapat menyajikan best practice pengalaman selama pendampingan dilakukan.
“Hal ini berkaitan dengan pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek) dan praktik-praktik baik terkait gizi dan bisnis makanan minuman dapat disosialisasikan kepada masyarakat. Diharapkan kita bisa belajar dari kisah-kisah sukses agar bisa diadaptasi dan diadopsi,” terang Ketua Perhimpunan Ahli Gizi (Pergizi) Pangan ini dalam webinar “INI MASA PENTING (Inisiasi Pemetaan Sosial dan Pendampingan Pencegahan Stunting)”,(13/07).

Menurutnya, kampus dapat melakukan pengembangan program melalui riset dan inovasi, sedangkan pemerintah memperbaiki dan menyempurnakan program percepatan penurunan stunting. Terutama dalam menggenjot kelompok Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dalam membantu percepatan penurunan stunting.

“Hasil diskusi dapat dijadikan perbaikan dari sisi kampus dan saran kepada pemerintah daerah, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), maupun sejawat ibu-ibu PKK yang sangat berperan penting dalam berbagai lini,” imbuhnya.

Dalam kegiatan ini Purnawati Hustina Rachman, SGz, MGizi, Dosen IPB University dari Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia dan Rista Adhis Rona Heksana Mahasiswa Program Studi Ilmu Gizi turut membagikan pengalaman dan best practice selama melakukan pemetaan sosial cegah stunting di Kampung KB Bojong, Desa CIhideung Ilir Kabupaten Bogor. Pemetaan ini dilakukan oleh 17 orang anggota Himpunan Mahasiswa Ilmu Gizi (Himagizi) dari bulan Mei-Juli 2022.

“Hasil pemetaan sementara mendapatkan bahwa dengan jumlah penduduk 10.340 orang, Desa Cihideung Ilir memiliki kelembagaan sosial yang lengkap. Namun fasilitas kesehatan dan sarana keuangannya masih kurang lengkap. Pendataan mengenai kejadian derajat kesehatan dan status gizi serta indikator konvergensi paket layanan pencegahan stunting 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) juga belum selesai dilakukan,” ungkap Rista.
Menurutnya, hampir seluruh Posyandu sudah memiliki fasilitas ukur berat dan tinggi badan yang cukup dan berfungsi dengan baik. Namun seluruh Kader Posyandu belum mengetahui mengenai e-PPGBM (aplikasi elektronik-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat) dan fungsinya. Disinyalir karena penggunaan e-PPGBM baru akan dimulai tahun ini.

“Hampir seluruh Posyandu tidak mendapatkan dana bantuan dari Puskesmas, tokoh masyarakat, maupun masyarakatnya sendiri,” ujarnya.
Ia menambahkan, data hasil pemetaan sementara juga mengungkapkan bahwa ibu hamil yang rutin mengkonsumsi tablet tambah darah hanya 2 dari 10 orang. Rata-rata ibu hamil berusia di bawah 40 tahun dan sebagian besar bekerja sebagai ibu rumah tangga dan tamatan SD atau SMP.

“Hasil pemetaan ini nantinya akan disosialisasikan melalui Focus Group Discussion bersama perangkat desa dan dosen pembimbing. Selanjutnya disiapkan media edukasi dan penyuluhan untuk kegiatan selanjutnya,” tutupnya. (MW/Zul)

Sumber : https://www.ipb.ac.id/news/index/2022/07/mahasiswa-ipb-university-bagikan-hasil-pemetaan-sosial-cegah-stunting-di-desa-cihideung-ilir-bogor/e12da44019a20fab93985fd64c26b9b9

× Butuh bantuan?
Skip to content