0251- 8622642 ex 105 ppid@apps.ipb.ac.id

Belum lama ini, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata-Tematik (KKN-T) IPB University Desa Batursari, Wonosobo, Jawa Tengah melaksanakan sosialisasi program kerja bertajuk Tanya Tani. Tujuan kegiatan ini agar dapat menghimpun pertanyaan-pertanyan petani dan menjawabnya berdasarkan hasil studi literatur yang ada. Selain itu, para petani juga dikenalkan aplikasi Digitani yang dikembangkan oleh Tani Center IPB University.

“Konsep Tanya Tani muncul karena banyaknya masalah lapang yang ditanyakan petani. Berbagai usaha telah dilakukan petani dari penggunaan dosis pupuk kimia lebih banyak hingga mencoba memberikan obat manusia ke tanaman. Permasalahan tersebut terjadi berulang-ulang dan belum ditemukan penyelesaian pastinya,” terang Musthofa, mahasiswa KKN-T IPB University.

Penanggung jawab program Tanya Tani ini mengungkapkan, permasalahan petani cukup beragam. Seperti kondisi tanah yang semakin lama rusak, terlalu banyak penggunaan pupuk kimia, serangan jamur pada tanaman, dan buah busuk ketika akan dipanen. Karenanya, mahasiswa KKN-T IPB University diminta untuk memberikan rekomendasi cara pencegahan dan penanganan yang baik.

“Untuk meningkatkan kredibilitas solusi yang ditawarkan, kami coba menjawab dari kajian literatur ataupun bertanya dengan dosen. Selain itu, kami juga mengenalkan aplikasi Digitani untuk memperoleh pendapat para ahli pertanian IPB University,” ujarnya.

Dijelaskan Musthofa, aplikasi Digitani memiliki empat fitur interaktif untuk berkomunikasi antara petani dengan petani lain, tim ahli Tani Center, dan dosen pakar dari IPB University. Para petani dapat menggunakan fitur-fitur tersebut untuk berkonsultasi secara langsung dengan pakar pertanian ataupun melakukan diskusi antar sesama pengguna aplikasi. Musthofa menyebut, Digitani dapat menjadi kunci dari keberlanjutan program Tanya Tani.

“Antusiasme petani untuk menyelesaikan masalah di desa itu tinggi. Namun, kami sebagai mahasiswa memiliki keterbatasan dalam pengetahuan lapang dan memiliki waktu yang terbatas di desa untuk menjawab semua pertanyaan petani. Aplikasi Digitani dapat menjadi wadah untuk tanya jawab ketika kami, mahasiswa KKN-T, telah selesai bertugas di Desa Batursari,” imbuhnya.

Dalam penerapannya, mahasiswa mengenalkan aplikasi Digitani, fitur-fitur yang dimiliki, dan pendampingan instalasi aplikasi Digitani secara langsung. Namun, karena keterbatasan gadget, hanya sedikit petani yang dapat meng-install. Meski demikian, Musthofa berharap petani yang mampu meng-install dapat menggunakan aplikasi Digitani sebaik mungkin, dan menyebarkan informasi-informasi pertanian kepada petani lainnya.

Sosialisasi yang dihadiri oleh perangkat desa dan perwakilan gabungan kelompok tani (Gapoktan) dusun dan dukuh Batursari ini mendapatkan sambutan baik. Aplikasi Digitani direspon positif oleh salah satu anggota Gapoktan Batursari, Zazit. “Bagus mas. Kita bisa bertanya apa saja terkait kendala dalam bertani,” ucapnya. (*/Rz)

Sumber : https://www.ipb.ac.id/news/index/2022/07/lewat-tanya-tani-mahasiswa-ipb-kenalkan-aplikasi-digitani-wadah-konsultasi-petani-dengan-pakar-pertanian-ipb-university/b0333b7f018cffa6f69bca455ac33c2b

× Butuh bantuan?
Skip to content