KKN-T IPB University Tingkatkan Minat Regenerasi Petani Lewat Program Barudak Tatani di Desa Jelegong

Melalui dukungan dari perangkat Desa Jelegong, Kecamatan Kutawaringin, Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat, sejumlah mahasiswa Kuliah Kerja Nyata-Tematik (KKN-T) IPB University menginisiasi sebuah gerakan bernama Barudak Tatani. Program ini dilakukan dalam rangka meningkatkan minat generasi muda desa terhadap pertanian.

“Kami mengajak belasan anak-anak madrasah yang berada di Desa Jelegong dengan rentang usia 5 sampai 11 tahun untuk bercocok tanam di lahan yang telah disediakan oleh pihak desa,” terang Maipa Diapati Aliah, salah satu mahasiswa KKN-T IPB University.

Diungkapkan Maipa, pertanian merupakan salah satu sektor yang memiliki peranan sangat besar untuk keberlangsungan hidup masyarakat Indonesia. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), sebanyak 38,23 juta orang tenaga kerja atau sekitar 29,76% bekerja di sektor pertanian.

“Sangat disayangkan jika luas lahan pertanian indonesia terus mengalami penurunan dari tahun 2013-2015. Pada 2013 luas lahan sawah mencapai 8.128.499 ha dan tahun 2015 tersisa 8.087.393 ha,” ungkapnya mengutip data BPS tahun 2022.

Desa Jelegong pun tidak terlepas dari permasalahan ini. Menurut Ahmad Sofari selaku kepala desa, sebanyak 90% lahan persawahan yang ada di desa ini sudah dimiliki oleh Perseroan Terbatas (PT). Hanya menunggu waktu, kata dia, untuk lahan persawahan ini dialih fungsikan menjadi lahan non persawahan.

Maipa Diapati Aliah mengatakan, pelaksanaan program Barudak Tatani turut didampingi seorang guru madrasah dan sekretaris desa sebagai perwakilan Desa Jelegong. Kegiatan diawali dengan edukasi tentang penanaman dan perawatan tanaman, praktek menanam sawi dan makan bersama. Selain itu dikenalkan juga tepuk hak anak dan lagu 10 hak anak, lalu ditutup dengan games edukasi berhadiah.

Program ini mendapatkan respon baik dari pihak desa. Antusiasme tinggi juga ditampakkan anak-anak madrasah. Mahasiswa KKN-T juga berkesempatan mengadakan Lokakarya 1 di Kantor Kecamatan Kutawaringin pada 7/7.
Perwakilan dari Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) desa, Nurlela menyampaikan responnya terkait program tersebut.

“Adanya program ini membuat anak-anak dapat teralihkan dari gadget dan membuat mereka menjadi lebih tertarik di bidang pertanian. Harapan saya, kelak anak-anak bisa mengembangkan bakat dan minat di bidang pertanian, dari segi pendidikan maupun karier,” tutur Nurlela.

Ia juga berpesan, Program Barudak Tatani dapat terus berlangsung sampai masa panen dan penanaman kembali. Sehingga dapat membantu generasi muda desa dalam mengembangkan dan memajukan Indonesia di sektor pertanian. (*/Rz)