0251- 8622642 ex 105 ppid@apps.ipb.ac.id

Kepala Pusat Studi Bencana, Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPB University, Dr Doni Yusri meninjau Kampung Cibeureum, Desa Petir, Dramaga, Bogor yang menjadi lokasi bencana tanah longsor beberapa waktu. Dalam kunjungan ini, Dr Doni memberikan edukasi atau saran terkait kegiatan rehabilitasi dan juga mitigasi bencana geografis ini.

Kedatangan Dr Doni ke salah satu desa lingkar Kampus IPB Dramaga ini merupakan undangan dari Kepala Desa Petir.  Menurut Kepala Desa Petir, permasalahan utama dari bencana tanah longsor ini adalah akibat dari meluapnya air dari saluran air atau gorong-gorong yang melintasi perkampungan dan jalan-jalan desa.

“Saluran air ini letaknya lebih tinggi dari titik longsor terjadi. Intensitas hujan yang tinggi disertai dengan angin kencang mengakibatkan luapan air tidak dapat ditampung oleh drainase yang memang sangat kecil. Sehingga meluapnya air dari tempat yang tinggi mengakibatkan terjadinya tanah longsor dan menutupi aliran sungai yang melintasi perkampungan di Desa Petir,” jelas Kepala Desa.

Menanggapi hal ini, Dr Doni Yusri menjelaskan bahwa mitigasi dan penanganan bencana banjir sebaiknya difokuskan pada pengendalian pemanfaatan bantaran sungai. Selain itu, perlu pengendalian juga di proses pembebasan tanah, penganggaran pembangunan dan kewenangan masing-masing lembaga.
“Memang perlu keterlibatan dari beberapa pihak untuk memberikan solusi mitigasi ini. Kajian memang perlu dilakukan, namun aksi nyata dari berbagai lembaga juga masyarakat mesti cepat dilakukan. Ini dikarenakan sepanjang bantaran sungai banyak perubahan dari tutupan lahan yang ada,” jelasnya.

Lebih lanjut Dr Doni menjelaskan bahwa kajian-kajian yang dilakukan bisa saja dengan pendekatan manajemen risiko bencana. Kajian dan aksi diperlukan untuk mengurangi kemungkinan terjadinya bencana atau mengurangi daya rusak atas bencana yang tidak dapat dihindarkan.
Dr Doni berharap ada satu kegiatan pendampingan yang dapat dilakukan bersama untuk masyarakat desa setempat.

“Pada dasarnya masyarakat yang tinggal di dekat atau di sekitar aliran sungai sadar terhadap risiko bahaya dan kerugian yang ditimbulkan oleh bencana banjir. Akan tetapi masih banyak masyarakat yang tetap bersikeras untuk tinggal di wilayah rentan tersebut. Bahkan sekalipun dampak bencana banjir dialami tidak hanya sekali, tetap saja sulit untuk direlokasi ke lokasi yang lebih aman dari bahaya banjir,” imbuhnya. (**/Zul)

 

Sumber : https://ipb.ac.id/news/index/2022/01/kepala-pusat-studi-bencana-ipb-university-kunjungi-lokasi-bencana-longsor-di-desa-petir/49fd548b5e6352ba79548320dfeb27eb

Skip to content