0251- 8622642 ex 105 ppid@apps.ipb.ac.id

Kacang Koro Pedang Kini Bisa Menjadi Unggulan Produk Olahan Pangan Lokal Berprotein Tinggi

Kacang Koro Pedang Kini Bisa Menjadi Unggulan Produk Olahan Pangan Lokal Berprotein Tinggi

Artikel / Press release

Wanita Indonesia memiliki banyak peran penting dalam memajukan inovasi. Peringatan Hari Kartini menjadi momen kebangkitan perempuan Indonesia. Perempuan harus mampu menjadi garda terdepan dalam membangun negeri. Salah satunya dalam menghasilkan berbagai produk olahan pangan bernilai tinggi bagi kemajuan pertanian bangsa.

Pengembangan  olahan kacang-kacangan  sebagai substitusi dari kedelai menjadi salah satu solusi di tengah lonjakan harga kedelai. Beberapa studi mendapatkan bahwa kacang koro pedang mudah dibudidayakan di beberapa wilayah Indonesia.

Prof Evy Damayanti, Dosen IPB University dari Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia mengatakan kacang koro pedang  memiliki beberapa keunggulan dalam aspek gizi. Kacang koro pedang memiliki kandungan gizi yang sangat baik terutama protein.

Namun ia menyayangkan di dalamnya juga terdapat zat antigizi yakni glikosida sianogenik. Zat ini diubah oleh tubuh menjadi asam sianida yang beracun. Kacang koro juga mengandung metabolit lain con-canavalin A yang dapat menyebabkan hemaglutinasi darah.

“Dengan pengolahan yang tepat, maka kandungan zat anti gizi dan beracun ini akan membuat senyawa-senyawa tersebut menjadi berkurang atau menghilang,” terangnya dalam Webinar ProPakTani bertemakan “Model Inovasi, Modifikasi, Pembuatan, dan Penyajian Aneka Makanan Berbasis Kacang Koro pedang”, (21/04). Kegiatan ini digelar oleh Direktorat Tanaman Pangan Kementerian Pertanian RI dalam rangka memperingati Hari Kartini.

Menurutnya, konsumsi kacang koro sebagai pangan lokal harus dilihat dari fungsinya bagi tubuh. Kandungan protein pada kacang koro dapat diunggulkan dalam mempromosikan olahan pangannya. Namun porsinya tetap harus berpedoman pada pola gizi seimbang.  Ia menambahkan, kandungan protein pada kacang koro pedang tergolong tinggi, yakni di atas 20 persen. Namun sayangnya mutu protein nabati memang tidak setinggi protein hewani. Hal ini dikarenakan komposisi asam aminonya tidak selengkap protein hewani.

“Kombinasi antara kacang koro pedang dengan sumber protein lainnya dalam pengolahannya dapat memenuhi kekurangan ini. Mutu proteinnya akan meningkat bila dibandingkan dengan hanya mengkonsumsi kacang koro saja,” ungkapnya.  Menurutnya, pengolahan dan pengembangan produk kacang koro pedang juga perlu dicermati dengan baik. Olahan tempe dari kacang koro dianggap memiliki rasa dan aroma yang kurang diterima masyarakat. Sehingga subtitusi kacang koro pedang dalam olahan pangan ini perlu diperhitungkan jumlahnya.

“Jadi mungkin perlu dikembangkan terus teknik pengolahan pangan bergizi tinggi dari kacang koro agar bisa diterima dan dikonsumsi masyarakat. Pengolahan pangan dapat mempengaruhi kandungan zat gizi, di sisi lain dapat meningkatkan nilai gizinya juga.  Jenis pengolahan seperti fermentasi dapat meningkatkan ketersediaan zat gizi dalam olahan kacang koro,” ujarnya. (MW/Zul)

Sumber : https://www.ipb.ac.id/news/index/2022/04/kacang-koro-pedang-kini-bisa-menjadi-unggulan-produk-olahan-pangan-lokal-berprotein-tinggi/c6afd72f07c6b09bcdce010c257ff791

× Butuh bantuan?
Skip to content