IPB University Kembali Gelar Vaksinasi Booster COVID-19
IPB University terus mengupayakan program vaksin dosis lanjutan (booster) di lingkungan kampusnya. Vaksin booster ini ditujukan bagi pegawai dan keluarga inti, mahasiswa, alumni, serta pensiunan yang berdomisili di Kabupaten Bogor.
Kegiatan vaksinasi Digelar di Grha Widya Wisuda, 17/2. Pemberian vaksin booster ini bertujuan meningkatkan imunitas guna menangkal COVID-19.
Kepala Unit Kesehatan IPB University, drg Titik Nurhayati menerangkan, vaksinasi ini merupakan kali kedua yang diselenggarakan di IPB University. Sebelumnya, vaksinasi diberikan kepada pegawai IPB University yang berdomisili Kota Bogor.
“Hari ini kita menyiapkan 3000 dosis vaksin bagi pegawai IPB University yang memiliki KTP Kabupaten Bogor. Vaksinasi juga diperluas untuk keluarga inti pegawai, mahasiswa, alumni dan pensiunan IPB University. Yang terdata secara online sebanyak 1871 peserta. Adapun vaksin yang kita pakai adalah astrazeneca,” ujar drg Titik.
Drg Titik melanjutkan, karena vaksin yang tersedia adalah jenis Astrazeneca, maka yang bisa mendapatkan vaksin booster adalah mereka yang telah mendapatkan vaksin pertama dan kedua berjenis Sinovac dan Astrazeneca.
Vaksinasi booster ini juga terbuka bagi masyarakat umum, selama memenuhi kriteria yang disyaratkan. Syarat yang dimaksud antara lain, berusia di atas 18 tahun, jarak dari vaksinasi kedua minimal enam bulan, membawa fotokopi kartu tanda penduduk (KTP) dan kartu keluarga (KK), serta mengisi formulir skrining yang disediakan panitia.
“Meski ditujukan bagi keluarga besar IPB University, kalaupun ada masyarakat umum yang datang, akan tetap kita layani, karena vaksinasi ini merupakan program pemerintah yang tidak boleh membeda-bedakan golongan,” kata dia.
Dalam kesempatan yang sama, drg Titik juga memberikan tips agar dampak kipi vaksinasi booster dapat diminimalisir. Pertama, ia menyarankan supaya sebelum vaksin, diusahakan tubuh dalam kondisi yang prima. “Istirahat yang cukup. Kalau kurang enak badan, sebaiknya ditunda,” katanya.
Mengenai efek yang muncul setelah vaksin booster, ia menerangkan bahwa hal itu adalah wajar. Namun demikian, tidak semua merasakan efeknya, bergantung pada kondisi tubuh masing-masing. Efek yang umum terjadi adalah demam. Oleh karena itu, drg Titik menegaskan untuk tidak takut melakukan vaksinasi booster.
“Jangan takut. Kalau kondisi tubuhnya fit, biasanya hanya demam yang tidak berarti. Bisa minum obat pereda demam. Cukup istirahat, minum air putih yang banyak. Makan yang bergizi, jangan bekerja berat dulu. Besok pagi pasti bangun dengan kondisi yang fit,” paparnya.
Sementara itu, dr Naufal Muharam Nurdin, dokter di Klinik IPB University menjelaskan efek yang dirasakan setelah vaksin booster justru pertanda baik. Pasalnya, efek tersebut merupakan bukti bahwa sistem imun tubuh bekerja.
“Infeksi maupun vaksin itu memang sistem imun kita bekerja menghasilkan antibodi. Sehingga akan muncul gejala seperti demam. Semakin berat gejala, justru semakin bagus. Artinya sistem imun kita bereaksi untuk jadi lebih kuat,” sebutnya.
Dr Naufal menjelaskan, vaksinasi hari ini bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor sebagai pihak penyedia vaksin booster Astrazeneca. Sementara, pelaksanaannya turut melibatkan mahasiswa dalam hal ini anggota Badan Eksekutif Mahasiswa-Keluarga Mahasiswa (BEM-KM) IPB University. (Rz)
Sumber : https://ipb.ac.id/news/index/2022/02/ipb-university-kembali-gelar-vaksinasi-booster-covid-19/41346cbd25b6707015537e27a3cc53fa