0251- 8622642 ex 105 ppid@apps.ipb.ac.id

IPB University Jalin Kerjasama dengan Yayasan Hutan Tropis (YHT) Earthworm Foundation

IPB University Jalin Kerjasama dengan Yayasan Hutan Tropis (YHT) Earthworm Foundation

Artikel / Press release

IPB University menjalin kerjasama dengan Earthworm Foundation dan Yayasan Hutan Tropis (YHT). Kerjasama itu tertuang dalam penandatanganan nota kesepahaman kedua pihak di Kampus IPB Dramaga, Bogor, 30/5.

Penandatangan nota kesepahaman (Memorandum of Understanding) antara IPB University dengan Earthworm Foundation dilakukan oleh Wakil Rektor IPB University Bidang Internasionalisasi, Kerjasama dan Hubungan Alumni, Prof Dodik Ridho Nurrochmat dan Country Head Earthworm Foundation, Dejan M Lewis. Prof Dodik juga menandatangani kerjasama antara IPB University dengan Yayasan Hutan Tropis (YHT) yang diwakili oleh Yulia Hardini.

Prof Dodik Ridho Nurrochmat dalam sambutannya mengungkapkan keinginannya bahwa setiap MoU itu minimal harus diikuti satu perjanjian kerjasama. Ia menyebut, rata-rata di IPB University satu MoU bisa tiga perjanjian kerjasama.

“Terimakasih kepada Earthworm Foundation atas kunjungannya, apa yang telah kita lakukan bersama, sebuah budaya sebagai ikhtiar kita untuk bersama-sama memberdayakan masyarakat di satu sisi dan pada saat yang bersamaan juga menjaga lingkungan dengan baik. Mari kita lakukan bersama-sama untuk mensukseskan 2030 nanti, karena tidak bisa dilakukan secara masing-masing,” ujarnya.

Ia melanjutkan, pihaknya menyambut baik hal tersebut. Sebab, menurutnya sumber daya alam harus terus dijaga, dikelola dan dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk generasi penerus. “Intinya, dengan siapapun kita bekerjasama untuk sebuah kebaikan,” sebut Prof Dodik.

Dejan M Lewis, Country Head Earthworm Foundation turut menyambut baik kerjasama ini. Ia menjelaskan, Earthworm Foundation adalah organisasi yang didirikan atas nilai dan didorong oleh keinginan untuk secara positif memengaruhi hubungan antara manusia dan alam.

“Saya melihat bahwa hutan adalah sumber materi tak terbatas dan tempat tinggal bagi keanekaragaman hayati dan pertanian menjadi sumber nutrisi bagi bumi yang kelaparan dan membuat iklim kita lebih stabil,” katanya.

Ia menyebutkan, negara yang memiliki potensi mewujudkan pertumbuhan ekonomi hijau yaitu, USA and Canada, Mexico, Ecuador, Peru, Brazil, Ivory Coast, Malaysia, France, Rusia, dan Indonesia.

Dejan menjelaskan, provinsi di Indonesia yang sedang berusaha mewujudkan ekonomi hijau adalah Kalimantan dan Riau. Ia menyebut, Riau memiliki luas bentang alam 8.211.801 hektar. Tidak hanya itu, Riau juga merupakan provinsi kunci dalam produksi komoditas pertanian.

“Di Riau ada lebih dari satu juta petani kecil dan ada masalah ketenagakerjaan. Provinsi ini juga kehilangan hampir 4 juta hektar hutan sejak 1990. Sehingga menyebabkan konflik antara manusia dengan satwa liar yang masih terus berlanjut,” kata Dejan.

Oleh sebab itulah, lanjut Dejan, tahun 2021 pihaknya fokus menggunakan rantai pasokan untuk menghubungkan geografi (Proaktif bukan Reaktif). Rantai pasokan yang dimaksud ialah aturan, transparansi, ketertelusuran, keterlibatan pemasok, pelatihan, pemantauan, komunikasi. (Ns)

Sumber : https://www.ipb.ac.id/news/index/2022/05/ipb-university-jalin-kerjasama-dengan-yayasan-hutan-tropis-yht-earthworm-foundation/639c5f0910585205e6f88acad24e0579

× Butuh bantuan?
Skip to content