IPB University Jalin Kerjasama dengan Pemerintah Sulawesi Barat, Bangun Tanah Mandar Berbasis Riset
Rektor IPB University, Prof Arif Satria dan Penanggung Jawab (PJ) Gubernur Sulawesi Barat, Dr Akmal Malik menandatangani nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) antara IPB University dan Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat.
Kedua belah pihak sepakat akan melakukan kerjasama dalam bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Penandatangan dilaksanakan di Kampus IPB University Dramaga pada (17/6).
Dalam kesempatan ini, Dr Akmal Malik membahas terkait pengelolaan Data Desa Presisi (DDP) di Tanah Mandar. Ia ingin memulai kerjasama pengelolaan DDP bersama IPB University di Sulawesi Barat dengan menetapkan 45 desa yang tersebar di enam kecamatan pada enam kabupaten sebagai pilot project.
“Data yang baik akan menghasilkan kebijakan yang efektif, baik sifat kebijakan anggaran maupun kebijakan terkait bantuan ke masyarakat,” ujar Dr Akmal Malik.
Selain itu ia menuturkan, pembangunan di daerah juga akan berjalan baik kalau dimulai dari desa. Menurutnya, penggunaan DDP sangat penting untuk membantu perencanaan pembangunan daerah. Hal ini karena DDP menyuguhkan data yang lengkap terkait informasi kependudukan, ekonomi, sosial dan pendidikan masyarakat. Menurutnya data ini juga mencakup data per rumah dalam sebuah daerah.
“Data yang akurat akan efektif pula untuk mendorong pembangunan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” kata Direktur Jenderal Otonomi Daerah, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) ini.
Sementara itu, Rektor IPB University Prof Arif Satria menjelaskan, penggunaan data yang akurat, lengkap dan baik, penting bagi kepala daerah dan pemangku jabatan lainnya untuk menjalankan roda pemerintahan dan pembangunan.
“Dengan data yang presisi maka akan terwujud pembangunan yang tepat sasaran dan dapat mensejahterakan masyarakat,” ujar Prof Arif Satria.
Ia pun membeberkan, kesepakatan kerjasama mencakup bidang pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat serta pendampingan dan pengabdian kepada masyarakat, dengan durasi kerjasama selama lima tahun. Dalam bidang pendidikan, IPB University akan mencarikan solusinya yaitu dengan menyediakan orang tua asuh.
“Saya pribadi juga orang tua asuh. Kemudian, dosen, alumni juga menjadi orang tua asuh,” ujar Rektor IPB University. Dikatakannya, 49 persen mahasiswa IPB University itu biayanya dari subsidi silang. Jadi, kebijakan dari IPB University, mahasiswa tidak boleh Drop Out (DO) hanya karena tidak memiliki uang. Semaksimal mungkin IPB University carikan solusi.
Prof Arif pun menyebutkan IPB University memiliki beberapa learning centre. Di antaranya Agribusiness and Technology Park (ATP), Sabisa Farm, Sadifa Farm, Kebun Percobaan Pasir Sarongge, Kebun Percobaan Sukamantri dan IPB Innovation Valley. “Kita ingin menunjukkan bahwa aset IPB University ada manfaat. Harapan saya semoga dengan jalinan kerjasama ini memberikan manfaat yang dimensinya lebih luas dan jangka panjang,” terang Prof Arif. (Ns/Zul)
Sumber : https://www.ipb.ac.id/news/index/2022/06/ipb-university-jalin-kerjasama-dengan-pemerintah-sulawesi-barat-bangun-tanah-mandar-berbasis-riset/b4e0c0512043ac920de443c384798a7e