0251- 8622642 ex 105 ppid@apps.ipb.ac.id

Pusat Studi Satwa Primata (PSSP), Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPB University peringati 30 tahun kerjasama Field Course in Conservation Biology and Global Health dengan Washington National Primate Research Center, University of Washington.

Kegiatan Field Course in Conservation Biology and Global Health di Pulau Tinjil, Banten telah dimulai sejak tahun 1991. Perayaan 30 tahun kerjasama ini diselenggarakan di IPB International Convention Center (IICC), Bogor, 26/7. Pulau Tinjil dikenal sebagai habitat penangkaran semi alami monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) untuk penelitian biomedis.

Prof Randall C Kyes, peneliti Washington University mengatakan, Field Course in Conservation Biology and Global Health ini bisa menjadi model kerjasama internasional. Kegiatan ini, menurutnya, telah mendapatkan perhatian luas sebagai suatu model pelatihan dalam bidang konservasi lingkungan dan kesehatan global.

“Bagi saya ini merupakan kerjasama monumental dan prestasi yang tidak pernah terduga sebelumnya. Sejak penyelenggaran field course pertama di tahun 1991, masih berlangsung selama 30 tahun sampai dengan saat ini. Pelaksanaannya terus berkembang menjadi suatu jaringan global dari para pelajar yang melakukan field course ini dari berbagai negara,” terangnya.

Dr Huda Darusman, Kepala PSSP IPB University menyampaikan, perayaan ini bertujuan mengevaluasi kerjasama panjang antara IPB University dan Washington university dalam upaya mencetak para peneliti pemerhati yang bergerak dalam bidang konservasi, biologi dan kesehatan global.

“Tantangan terbesar adalah bagaimana kita harus selalu melakukan penyegaran, karena setiap tahun penelitian lapang berkembang terus. Sehingga hari ini kita lihat apa yang telah kita peroleh dan harus kita tingkatkan,” ujarnya.

Ia mengharapkan, kerjasama ini dapat tetap berlangsung. Pasalnya, hal tersebut menandakan bahwa kerjasama bidang pendidikan harus berkelanjutan, dengan tetap memanfaatkan penelitian yang ada di Indonesia, dan mengundang peneliti dari luar dalam memberikan input.

Field Course in Conservation Biology and Global Health telah memberikan pemahaman kepada peserta tentang satwa primata secara umum, memahami taksonomi, teknik observasi dan metode untuk melakukan survei populasi satwa primata serta pengambilan sampel biologi.

Selain itu, dari pelatihan ini, peserta dapat memahami konflik yang terjadi antara manusia dan satwa primata dan kemungkinan terjadinya penularan penyakit secara zoonosis, serta etika penelitian menggunakan satwa primata, baik di laboratorium maupun di alam.

Pelatihan ini telah diikuti lebih dari 266 peserta terdiri dari mahasiswa, staf dan profesional dari dalam negeri, antara lain IPB University, Universitas Indonesia, Universitas Padjadjaran, Universitas Gadjah Mada, Universitas Udayana, Universitas Sam Ratulangi, Universitas Sebelas Maret, Kebun Binatang Ragunan, Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, dan Yayasan Inisiasi Alam Rehabilitasi.

Selain itu, terdapat 106 peserta dari luar negeri yang berasal dari University of Washington, Cambridge University, Central Oregon Community College, Trinity University, Miyazaki University, dan Uppsala University. (dh/Rz)

Sumber : https://ipb.ac.id/news/index/2022/07/ipb-university-dan-university-of-washington-peringati-tiga-dekade-kerjasama-field-course-in-conservation-biology-and-global-health/9d38ed1ae141002aa211de5774160331

× Butuh bantuan?
Skip to content