0251- 8622642 ex 105 ppid@apps.ipb.ac.id

IPB University Bersama PT Ajinomoto Indonesia Inisiasi Program Perbaikan Gizi Santri Melalui School Lunch Program 2022

IPB University Bersama PT Ajinomoto Indonesia Inisiasi Program Perbaikan Gizi Santri Melalui School Lunch Program 2022

Artikel / Press release

IPB University bersama PT Ajinomoto Indonesia menginisiasi kerjasama melalui program School Lunch Program (SLP) 2022. Program ini bertujuan untuk memperbaiki status gizi dan mendorong perilaku para siswa di sekolah melalui peningkatan pengetahuan gizi seimbang, gaya hidup sehat, higienitas dan sanitasi, serta keamanan pangan.

Informasi mendalam bagaimana SLP ini mampu mengatasi masalah gizi pada remaja di pesantren dilakukan melalui webinar ”Penyediaan Makan Siang Bergizi Seimbang”, (20/06). Program ini  bertujuan untuk mengatasi masalah malnutrisi pada anak-anak usia sekolah dan dilaksanakan pada pondok pesantren penerima program di wilayah Jawa Barat.

Diharapkan, melalui program ini muncul hasil positif dengan adanya perbaikan gizi dari para santri. Tidak berhenti di sana, PT Ajinomoto juga menggandeng Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia IPB University dan Kementerian Agama RI untuk menghadirkan buku panduan SLP yang berisikan edukasi gizi dan pelaksanaan program.

Dr Rimbawan, Dosen IPB University dari Departemen Gizi Masyarakat memberikan penjelasan terkait peran program SLP dalam mengatasi masalah gizi pada remaja di pesantren.  Bersumber dari laporan Kementerian Agama RI, hingga 2022, jumlah pondok pesantren di Indonesia mencapai lebih dari 26 ribu. Seluruh pesantren itu mendidik sebanyak 2,65 juta santri. Hampir sepertiga jumlah pondok pesantren tersebut berada di Jawa Barat.

Selain itu, tambahnya, Indonesia mengalami triple burden atas permasalahan gizi di kalangan remaja. Gangguan pertumbuhan ini juga dirasakan santri. Bila tidak dikelola dengan baik, kekurangan gizi dapat mempengaruhi seluruh sistem pertumbuhan sepanjang usia dan menjadi permasalahan yang berkepanjangan. Terlebih kini angka obesitas, kurus dan anemia meningkat pada usia remaja.

“Karena mereka di pondok pesantren maka kita punya kepentingan dan tugas untuk membuat mereka senantiasa sehat selama berada di dalam naungan pendidikan kita semua,” terangnya.  Menurutnya, banyak pondok pesantren yang mewajibkan para santrinya untuk menetap di dalam pondok selama masa pembelajaran. Pondok pesantren perlu menyediakan pelayanan makan untuk santri sebaik mungkin.

“Perlu ada perhatian khusus pemenuhan gizi karena rata-rata masyarakat Indonesia secara umum belum memenuhi kebutuhan makan yang baik, khususnya sayur dan buah,” katanya.
Program SLP sudah dirancang sejak 2018, harapannya para santri selama di pondok pesantren mendapatkan gizi seimbang sehingga dapat tumbuh dengan kualitas yang baik.
Pilot project SLP dilakukan di dua pesantren di Bogor yaitu Pesantren Darussalam dan pesantren Pertanian Darul Fallah. Hingga tahun ini, pilot project pendampingan SLP dilakukan di enam pesantren di Jawa Barat dan Jawa Timur. Rancangan program ini dilakukan dengan peningkatan kualitas menu makan siang, pendidikan gizi seimbang, dan pendidikan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat). Selama kegiatan dilakukan observasi dan monitoring terhadap status gizi para santri sasaran program. Evaluasi dan dampak program juga dilakukan di akhir program dan mendapatkan apresiasi yang positif dari para orangtua santri.

“Dari pengalaman pelaksanaan program SLP tahun ini, perluasan program SLP ke depannya masih perlu pendampingan secara hybrid agar mendapat perhatian dan komitmen penuh dari pimpinan yayasan atau pesantren,” ujar Dr Rimbawan. (MW/Zul)

Sumber : https://www.ipb.ac.id/news/index/2022/06/ipb-university-bersama-pt-ajinomoto-indonesia-inisiasi-program-perbaikan-gizi-santri-melalui-school-lunch-program-2022/f78eac7b87ffe9b4a63f0df9d06c0da8

× Butuh bantuan?
Skip to content