IPB Mengajar Siapkan Para Pengajar Inspiratif: Jadikan Pengabdian sebagai Kebahagiaan
IPB Mengajar menggelar IM-Training Pengajar Inspiratif XI, 25/6. IM-Training merupakan salah satu rangkaian kegiatan dari Education Weeks in School (Edelweis) 2022, sebuah program pengabdian tahunan oleh IPB Mengajar. Dihadiri oleh 41 orang, terdiri dari 12 Pengajar Inspiratif dan 29 Manajemen IPB Mengajar, kegiatan di gelar di Gedung Common Class Room (CCR), Kampus IPB Dramaga.
Ketua Edelweis 2022, Mochamad Savin Armawan mengatakan, adanya IM-Training diharapkan para pengajar inspiratif menjadi lebih siap, memahami pendidikan dan menyadari bahwa pengabdian merupakan bentuk kebahagiaan dalam hidup.
“Semoga para pengajar inspiratif dapat selalu menebar jiwa pengabdian dimanapun dan kapanpun mereka berada, bahkan setelah kegiatan Edelweis XI selesai,” ujar Savin.
Salsabila Mileniaa, anggota Sobat Mengajar Indonesia dan relawan Mengajar yang hadir sebagai narasumber mengatakan, pengabdian merupakan aktivitas mulia. Hal yang paling utama dari seorang relawan pendidikan adalah niat, apalagi niat karena Allah SWT.
“Niat yang baik akan memberikan hasil yang baik juga nantinya. Seperti hadits yang mengatakan bahwa, sebaik-baik manusia adalah orang yang bermanfaat bagi sekitar,” terang Salsabila.
Terlebih jika melihat pendidikan Indonesia yang belum sepenuhnya merata. Tak seperti di kota, daerah pelosok termasuk pada daerah Tertinggal, Terdepan dan Terluar (3T) masih banyak sarana dan prasarana yang belum memadai. Seperti salah satu sekolah di Pandeglang, Banten.
“Upacara merupakan hal yang lumrah. Namun sekolah di sana baru pertama kalinya diadakan upacara. Meski demikian, mereka tetap antusias dan bersemangat, walau hanya beralaskan sandal,” ungkapnya kepada peserta IM-Training Pengajar Inspiratif.
Salsabila melanjutkan, di balik kondisi yang serba kekurangan itu, ada sosok pahlawan yang tetap sabar mengajarkan, memberi arahan dan meluangkan waktu untuk kesuksesan masa depan anak-anak bangsa. Mereka adalah ‘guru sang pelita kegelapan’.
“Atas semua yang kamu lakukan dalam kegiatan relawan, uang tidak akan mampu membayar itu,” pungkas Salsabila.
Di sisi lain, Ferdinal Lafendry selaku pelatih ahli dan fasilitator Sekolah Penggerak Kemendikbud Ristek menjelaskan, kualitas sekolah ditentukan oleh kualitas guru. Karenanya, ia mengajak peserta untuk menjadi guru terbaik. Guru terbaiklah yang akan mengantarkan anak-anak didik menjadi orang hebat dan unggul di masa depan.
“Untuk menjadi guru terbaik diperlukan tiga kunci utama, yakni motivasi, pengetahuan dan keterampilan. Motivasi yang tinggi akan membuat kita enjoy dan mencintai bentuk pekerjaan yang kita tekuni. Pengetahuan, berarti guru harus mampu mengerti karakter anak, memahami dan menjelaskan kemampuan anak dalam menyerap berbagai informasi, ” jelas Ferdinal.
Terkait keterampilan, Ferdinal menjelaskan, bahwa guru harus mampu membuat pembelajaran lebih interaktif dan menyenangkan. Dengan diselingi dengan ice breaking, pujian, musik, misalnya.
“Jadilah guru terbaik karena itu akan mengantarkanmu menuju surga. Great Teacher, Great School, Great Indonesia,” tutup Ferdinal. (*/Rz)
Sumber : https://www.ipb.ac.id/news/index/2022/06/ipb-mengajar-siapkan-para-pengajar-inspiratif-jadikan-pengabdian-sebagai-kebahagiaan/1eb9772004d665cd85e6f2399b6a5027