Ini Cerita Mahasiswa IPB University Saat Lebaran di Polandia, Negeri Kembaran Indonesia

Polandia, atau yang biasa kita kenal sebagai negeri kembaran Indonesia (bendera Indonesia terbalik), memiliki cukup banyak warga muslim terutama yang berasal dari Indonesia. Nugraha Akbar Nurrochmat, mahasiswa IPB University yang saat ini sedang mengikuti exchange program di Warsaw University of Life Science (WULS) Polandia, merasa cukup beruntung karena dapat merasakan Ramadhan dan Idul Fitri di negara Polandia saat ini.
“Biarpun suasana peperangan di negeri tetangga, Ukraina dan Rusia, sudah mulai memanas, namun alhamdulillah Polandia masih dalam keadaan aman dan Shalat Ied berjamaah masih dapat dilakukan,” ujarnya.
Nugraha menceritakan suasana Shalat Ied yang dilaksanakan di halaman Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Polandia yang terletak di pusat kota, Warszawa.
“Terpal dan sajadah dihamparkan pada halaman dengan ukuran kurang lebih 300 meter persegi. Karena terbatasnya tempat dan upaya untuk meminimalisir risiko penyebaran COVID-19, peserta shalat dibatasi untuk 50 orang,” imbuhnya.
Sama halnya seperti di tanah air, lanjutnya, warga negara Indonesia dari berbagai kota di Polandia berbondong-bondong hadir dengan menggunakan pakaian taqwa dan sajadah.
“Kami juga menggunakan jaket tebal dikarenakan suhu udara dan angin yang cukup dingin. Saya dan teman-teman pelajar dari kampus WULS berangat dari jam 7 pagi dan menempuh waktu perjalanan sekitar 1 jam menggunakan bus,” jelasnya.
Menurutnya, shalat Ied dilaksanakan dengan sangat khidmat, diimami oleh salah satu mahasiswa doktoral dari Indonesia. Setelah itu, khutbah diisi oleh salah satu mahasiswa magister dari Indonesia mengenai pentingnya menjaga hubugan baik antar sesama manusia. Baik dengan sesama muslim maupun dengan nonmuslim, baik dengan teman setanah air maupun dengan warga asing.
“Hadir juga Duta Besar Indonesia, Ibu Anita Luhulima yang memberikan sambutan. Walaupun Indonesia dan Polandia berjarak sekitar lebih dari 100.000 kilometer dengan lingkungan dan suhu yang cukup berbeda, namun saya dapat merasakan suasana kehangatan lebaran yang sama seperti halnya di Indonesia,” jelasnya.
Menurutnya, lelahnya puasa 17 jam dalam sebulan seakan terbayarkan oleh indahnya silaturahmi antar warga negara Indonesia.
“Setelah shalat, saya dan sebagian teman-teman makan bersama sembari bercengkerama di bawah pepohonan pada taman sekitar untuk menikmati musim yang mulai beralih ke semi. Lebaran kali ini merupakan pengalaman yang sangat menyenangkan dan tak terlupakan. Ternyata lebaran di luar negeri tidak begitu berbeda dengan di Indonesia,” tandasnya. (**/Zul)
Sumber : https://www.ipb.ac.id/news/index/2022/05/ini-cerita-mahasiswa-ipb-university-saat-lebaran-di-polandia-negeri-kembaran-indonesia/988d4d55c0d58c73f09ba2366263ac58