Kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Desa Bareng, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur mencapai 63 ekor dan terus meningkat. Dalam suasana yang dirundung duka akibat wabah (PMK), peringatan Idul Adha di Desa ini menjadi berbeda. Masyarakat desa tidak ada yang melakukan penyembelihan hewan kurban.
Kondisi ini menggerakkan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata-Tematik (KKN-T) kolaboratif dari IPB University, Universitas Darussalam Gontor (Unida) dan Universitas Muhammadiyah Ponorogo (Umpo) untuk melakukan sesuatu. Mereka mencari cara agar masyarakat tetap dapat merasakan daging kurban, meski di tengah maraknya wabah.
Maya Sofiyanti, salah satu mahasiswa KKN-T IPB University menerangkan, mayoritas masyarakat Desa Bareng berprofesi petani dan peternak. Nahas, wabah PMK sudah banyak menginfeksi hingga menyebabkan kematian hewan ternak warga. Padahal, sektor peternakan sapi perah menjadi salah satu mata pencaharian andalan masyarakat.
“Akhirnya tercetus ide dari mahasiswa KKN-T untuk mengajukan proposal permintaan daging kurban untuk dapat dibagikan kepada masyarakat di Desa Bareng. Berhubung tiga dari anggota kelompok KKN-T berasal dari pesantren, proposal yang dibuat diajukan ke Pesantren Modern Darussalam Gontor dan Pondok Pesantren Wali Songo Ngabar, ” ungkap Maya.
Alhasil, Maya beserta enam mahasiswa KKN-T lainnya mendapatkan dua ekor kambing yang telah disembelih dari masing-masing pesantren. Selain itu, ada pula donatur yang ingin melakukan kurban di Desa Bareng, sehingga mahasiswa KKN-T pun mendapatkan total tiga ekor kambing yang siap disalurkan kepada masyarakat desa.
Namun demikian, kata Maya, melihat banyaknya warga Desa Bareng dan daging hewan qurban yang telah dikumpulkan dinilai tidak mencukupi. Maka, mereka kembali memikirkan bagaimana cara agar masyarakat di Desa Bareng dapat merasakan daging kurban.
“Oleh karena itu, kami dan pihak pengelola Wisata Sawah Lungguh serta aparatur desa bersama mengolah daging tersebut. Menjadikannya makanan olahan berupa daging gulai yang siap disantap oleh masyarakat desa,” jelasnya.
Maya menuturkan, acara itu menjadi wadah mempererat tali silaturahmi antar masyarakat di Desa Bareng. Khususnya mempertemukan kembali dalam satu forum antara karang taruna, Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) dan perangkat desa yang telah vakum selama pandemi COVID-19. (*/Rz)
Sumber : https://ipb.ac.id/news/index/2022/07/ini-cara-mahasiswa-kkn-t-kolaboratif-ipb-university-umpo-dan-unida-gontor-bahagiakan-warga-desa-bareng-ponorogo/0f2e7d09d0a94741ae6f9c789ad7a0cc