Ini Aksi Mahasiswa IPB University Tanam 100 Bibit Mangrove di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu
Sejumlah mahasiswa IPB University dari Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan (MSP) Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) melakukan aksi penanaman 100 bibit mangrove di sekitar Pulau Pramuka, Taman Nasional Kepulauan Seribu (TNKS), 3-5/6. Kegiatan dilakukan dalam rangka studi lapang mata kuliah Konservasi Sumberdaya Hayati Perairan (KSHP) dan sebagai bentuk aksi kepedulian mahasiswa terhadap upaya konservasi ekosistem mangrove.
Aksi penanaman mangrove disambut baik oleh pihak TNKS. Sebagaimana diketahui, mangrove memiliki banyak fungsi dan manfaat bagi kawasan pesisir. Di antaranya fungsi sebagai nursery, spawning, hatchery grounds bagi ikan dalam menunjang kehidupan perairan. Di samping itu, mangrove juga berfungsi mempertahankan biodiversitas dan pelindung abrasi pantai.
Dekan FPIK IPB University, Prof Fredinan Yulianda dalam kesempatan itu mengatakan, kegiatan ini diharapkan sebagai bentuk penerapan ilmiah dan mendorong kepedulian mahasiswa terhadap kelestarian ekosistem mangrove khususnya, ekosistem pesisir dan laut umumnya.
“Kegiatan akademik saat ini dituntut untuk melakukan kegiatan lapang. Ini merupakan bentuk penerapan dan uji konsep ilmiah yang diperoleh di ruang kelas. Fieldtrip atau studi lapangan adalah sebuah cara belajar dengan hands-on experience dimana akan menambah pengalaman bagi yang mengikutinya,” ujar Prof Fredinan.
Sebagai dosen Penanggung Jawab Mata Kuliah KSHP, Prof Fredinan menyebut, pengalaman lapang adalah hal yang penting untuk dimiliki agar mendapatkan gambaran secara nyata dari materi yang diajarkan selama kuliah. Salah satu konsep yang diajarkan dalam konservasi ialah terdapat keseimbangan alam yang meliputi pemanfaatan, perlindungan, kerusakan, perbaikan dan jasa.
Prof Fredinan menyebut, Departemen MSP memiliki disiplin ilmu di ranah pengelolaan, salah satunya bergerak di bidang konservasi sumberdaya dan lingkungan perairan termasuk ekosistem pesisir laut. Pulau Pramuka dipilih karena memiliki kekayaan ekosistem terumbu karang, lamun, dan mangrove yang dapat dioptimalkan dalam menjaga kelestarian pulau, sumberdaya ekowisata, dan sarana pembelajaran.
“Pembelajaran ekosistem tersebut diharapkan dapat menjadi wadah implementasi ilmu yang sesuai dengan ranah bidang keilmuan mahasiswa,” sebut Guru Besar FPIK IPB University ini.
Diikuti oleh praktikan, asisten, dan beberapa dosen KSHP, fieldtrip kali ini diisi dengan beragam kegiatan. Antara lain kunjungan lapang dan pengambilan data di beberapa ekosistem di wilayah Pulau Pramuka, seperti ekosistem mangrove, lamun, dan terumbu karang. Selain itu, juga dilakukan wawancara kepada masyarakat sekitar dan pengunjung mengenai efektivitas pengelolaan kawasan konservasi.
“Fieldtrip menjadi kebutuhan mahasiswa dalam menyeimbangkan bentuk teori dan praktik lapang setelah hampir dua tahun melakukan perkuliahan secara daring akibat pandemi COVID-19. Kegiatan ini diharapkan mampu meningkatkan pemahaman mahasiswa terkait dengan prinsip konservasi di Taman Nasional Kepulauan Seribu khususnya Pulau Pramuka,” terangnya. (M Ihsan/Rz)
Sumber : https://www.ipb.ac.id/news/index/2022/06/ini-aksi-mahasiswa-ipb-university-tanam-100-bibit-mangrove-di-pulau-pramuka-kepulauan-seribu/d041243881d5703d05448c658ce66554