0251- 8622642 ex 105 ppid@apps.ipb.ac.id

Himasper IPB University Fasilitasi Masyarakat Gunung Bunder Mengolah Sampah

Himasper IPB University Fasilitasi Masyarakat Gunung Bunder Mengolah Sampah

Artikel / Press release

Himpunan Mahasiswa Manajemen Sumberdaya Perairan (Himasper) IPB University mengadakan pelatihan pembuatan kompos dan biopori kepada warga Kampung Arban Bawah, Desa Gunung Bunder 2, Kabupaten Bogor, 15/5. Kegiatan ini merupakan bagian dari kegiatan pengabdian Himasper kepada masyarakat yaitu Pri-village 2022 dengan tema “Domestic Waste Management”.

Berdasarkan informasi yang diperoleh, masyarakat setempat belum mengolah atau memanfaatkan limbah rumah tangganya. Selama ini, sampah hanya dibakar atau langsung dibuang ke lingkungan yang sebenarnya dapat mengganggu dan mencemari lingkungan.

Narasumber dalam pelatihan ini adalah Dr Gatot Yulianto yang merupakan dosen IPB University di Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan (MSP), Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Dalam kesempatan ini, Dr Gatot memberikan materi tentang “Pengelolaan Sampah Domestik Melalui Kompos dan Biopori.” Sementara itu narasumber lainnya, Aliati Iswantari, menyampaikan materi tentang “Sampah dan Bakteri.” Selain mendapat materi, peserta juga diajak untuk praktik langsung di lapangan.

Sebelum pelatihan, peserta diminta mengisi pre-test terlebih dahulu. Dr Gatot menerangkan, “Tujuan pre-test adalah untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan ibu-ibu terkait sampah, penanganan sampah, dan bakteri. Pre-test harus dijawab dengan jujur agar kami bisa mengetahui kondisi yang dilakukan sebenarnya terkait penanganan sampah, “ ungkapnya.

Dalam kesempatan yang sama, Aliati menyampaikan bahwa sampah yang dibuang masyarakat yang tinggal di hulu sungai akan terbawa ke hilir dan menumpuk di muara. Selain itu, sampah yang dibawa ke tempat pembuangan akhir (TPA) juga akan menumpuk di TPA.

Ia pun menyebut, rumah tangga memiliki peranan besar dalam mereduksi volume sampah yang dibuang. Ia menyarankan supaya rumah tangga dapat mengolah sampah menggunakan bakteri dan mikroorganisme lain yang menguntungkan.

Setelah memberikan teori tentang sampah dan mikroorganisme,  Dr Gatot melanjutkannya dengan memberikan pengetahuan tentang pembuatan kompos dan biopori. “Saya sudah cukup lama mempraktikkan pembuatan kompos. Alhamdulillah banyak dari masyarakat, mahasiswa, bahkan dari instansi lain yang tertarik dan datang berkunjung ke rumah untuk belajar. Oleh karena itu, ibu-ibu di sini juga harus semangat belajar dan mempraktikkan untuk bisa berperan bagi lingkungannya,” ujar Dr Gatot.

Setelah post-test berakhir, pemateri memperkenalkan serta menjelaskan satu-persatu alat-alat yang dibutuhkan untuk membuat kompos dan biopori. Dr Gatot menyampaikan bahwa yang terpenting dalam pembuatan kompos adalah tidak boleh jijik karena kemungkinan akan ada belatung dari lalat hitam (maggot). belatung yang tumbuh tersebut memiliki manfaat, salah satunya untuk dijadikan pakan ikan maupun ayam.

Peserta diajak untuk praktik membuat biopori di lingkungan sekitar. Biopori tersebut dapat digunakan untuk pembuatan pupuk kompos sehingga hasilnya bisa digunakan sebagai pupuk tanaman di pekarangan. (*)

 

Sumber : https://www.ipb.ac.id/news/index/2022/05/himasper-ipb-university-fasilitasi-masyarakat-gunung-bunder-mengolah-sampah/a81b7b414ca9e944045c1a6a0ceadd6e

× Butuh bantuan?
Skip to content