Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) IPB University Desa Batukaras, Kecamatan Cijulang, Kabupaten Pangandaran, Provinsi Jawa Barat laksanakan pelatihan pengolahan inovasi produk perikanan di Aula Kantor Dusun Sanghiangkalang, 20/7. Produk perikanan hasil inovasi mahasiswa KKN-T IPB University ini dinamakan dengan “Pikan” yang merupakan akronim dari Pilus Ikan.
Mahasiswa IPB University, Shofa Ainun Khasanah menjelaskan, Pikan merupakan cemilan seperti kerupuk berbahan baku utama dari ikan yang ditambahkan dengan tepung, telur serta penyedap rasa seperti garam dan gula. Pikan merupakan produk olahan perikanan yang mudah untuk diolah. Karena bahan baku mudah didapatkan dan tidak memanfaatkan sistem penjemuran, seperti kerupuk pada umumnya.
Menurut Shofa, penanggung jawab pelatihan ini, Pikan merupakan produk inovasi dari makanan khas daerah kalimantan yang dikenal dengan amplang, yang juga memanfaatkan ikan sebagai bahan baku utama. Namun yang membedakannya dengan Pikan adalah dari segi bahan baku, tekstur, rasa dan bentuk.
“Amplang memiliki cita rasa manis, tekstur cukup keras, serta terbuat dari bahan baku ikan tenggiri. Sementara Pikan atau Pilus Ikan memiliki rasa asin, renyah yang telah disesuaikan dengan cita rasa masyarakat setempat,” tambahnya.
Uniknya, lanjut Shofa, Pikan bisa diolah dengan yang tidak dikhususkan hanya memakai ikan tertentu. Melainkan bisa dengan ikan yang mudah dan banyak tertangkap oleh nelayan Batukaras seperti ikan pepetek, ikan layur, julung-julung, tenggiri atau bahkan bisa memanfaatkan ikan air tawar.
Selama kurang lebih hampir sebulan di Desa Batukaras, Shofa melihat potensi hasil sumber daya laut seperti ikan, udang, serta potensi wisata alam khususnya wisata pesisir dan laut yang cukup tinggi di Desa Batukaras. Potensi ini dapat mengundang wisatawan, baik dalam dan luar negeri.
“Namun sayangnya, berdasarkan pengamatan dan diskusi kami dengan masyarakat setempat, belum ada oleh-oleh khas atau buah tangan yang mencirikan Desa Batukaras. Hingga saat ini, produk hasil perikanan hanya terbatas pada ikan asin, rengginang dan opak,” imbuh Shofa. Hal inilah yang melatarbelakangi mahasiswa IPB University untuk membuat inovasi produk perikanan baru yang bisa dijadikan buah tangan jika wisatawan berkunjung ke Batukaras.
Muhammad Dava Athallah, Mahasiswa Koordinator Desa KKN Batukaras berharap, Pikan dapat berlanjut dan bisa meningkatkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) masyarakat. Kegiatan tersebut mendapat apresiasi dari pihak desa dan warga. Drs Supriadi selaku Sekretaris Desa Batukaras yang turut hadir berharap, produk “Pikan” bisa dijadikan sebagai oleh-oleh khas Desa Batukaras, sehingga bisa meningkatkan UMKM masyarakat.
“Setelah kegiatan ini, ibu-ibu PKK bisa mengolah makanan secara rumah tangga terlebih dahulu dan memperkirakan untung yang yang didapatkan, dan semoga jika memungkinkan bisa diproduksi secara lebih besar lagi“, tuturnya.
Hal sama diungkapkan Ani, anggota Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PPK) Dusun Sanghiangkalang. Menurutnya, pelatihan ini memberikan pengetahuan baru. Ia berharap Ibu-ibu PKK, khususnya yang hadir saat ini dapat menjadi penggerak untuk melanjutkan pengembangan dari produk inovasi mahasiswa KKN-T IPB University.
“Sebelumnya, kami belum menemukan ide produk khas Batukaras. Sejauh ini, oleh-oleh desa hanya rengginang, opak, dan ikan asin. Mudah-mudahan ini bisa menjadi ide usaha baru bagi masyarakat batukaras dan bisa menambah peluang produk untuk dimasukkan ke dalam program Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) nanti“, ucapnya usai pelatihan. (*/Rz)
Sumber : https://ipb.ac.id/news/index/2022/07/gali-potensi-perikanan-pangandaran-mahasiswa-ipb-university-latih-warga-membuat-pilus-ikan/3bb0e975d95317ddfcdb4940e9fdc20e