Forum Wacana IPB University Gelar Diskusi, Bahas LGBT dari Sisi Kesehatan dan Parenting
Forum Mahasiswa Pascasarjana atau Forum Wacana (FW) IPB menggelar Ngobrol Perkara Isu (Ngopi) Bareng #4 (30/6). Diskusi dengan topik “Mencari Kebenaran atau Pembenaran? Waspadai LGBT di Pusaran Society 5.0” ini berusaha menganalisis fenomea lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT) dari sisi kesehatan dan parenting.
Narasumber yang dihadirkan yaitu dr Dewi Inong Irana, SpKK, FINSDV, FAADV yang merupakan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin dan Dr Nopriadi, penulis buku “The Model for Smart Parents”.
Dalam paparannya, Dewi Inong Irana mengatakan, “Perilaku zina terutama sesama jenis itu akan menimbulkan masalah kesehatan.” Ia menyebutkan ada 20 penyakit akibat lelaki seks dengan lelaki (LSL). Kasus yang paling banyak ia temui di lapangan yaitu Human Immunodeficiency Virus (HIV), sifilis dan herpes simpleks genitalis.
Dr Inong melanjutkan, berdasarkan penelitian dari situs Centers for Disease Control (CDC) atau Kementerian Kesehatan Amerika Serikat menyatakan bahwa perilaku seks dubur pada LSL memiliki risiko tertinggi penularan HIV daripada zina laki-perempuan.
Sukarelawan Kesehatan Masyarakat tersebut memperjelas, “Perilaku seksual sesama jenis yang lewat dubur menimbulkan penyakit-penyakit baru.” Penyakit yang pertama kali muncul pada pelaku seks dubur diantaranya HIV/AIDS tahun 1981 di Amerika, Sarkoma Kaposi generasi baru (virus HHV8-mutasi virus Herpes Kelamin) tahun 2016 di Amerika, dan cacar monyet (monkey pox) tahun 2022 di Eropa dan Amerika. Penyakit-penyakit tersebut belum ada obatnya dan korban LGBT semakin banyak.
lfa Ulinnuha, anggota Forum Wacana IPB University menerangkan bahwa tidak ada satu agama pun yang membolehkan LGBT. Secara fitrah, hanya ada dua jenis kelamin yaitu laki-laki dan perempuan, kebenarannya demikian. “Akan tetapi, LGBT senantiasa dikampanyekan oleh para pengusungnya karena mereka ingin eksistensinya diakui dan diterima oleh masyarakat sehingga mencari dalih-dalih pembenaran. Pembenaran LGBT secara masif dipropagandakan aktivisnya melalui beragam media, salah satunya teknologi. Tragisnya, semakin banyak korban yang terjerat arus pelangi tersebut,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Dr Nopriadi menjelaskan, “LGBT ini menular, mulanya dari perubahan cara berpikir. Kita tidak melihat LGBT sebagai perilaku orang per orang tetapi sebuah gerakan yang memiliki asas, tujuan, aktivis, aktivitas, dan support. Asasnya adalah liberalisme.”
Lebih lanjut ia mengurai, aktivitas propaganda yang dilakukan misalnya dengan mengadakan kajian-kajian, kurang lebih seperti cuci otak sebagai upaya mengganti asas agama menjadi asas liberalisme sehingga para pengikutnya permisif terhadap LGBT. Support-nya tidak main-main, sudah ada 200 perusahaan besar yang diantaranya 20 perusahaan raksasa mendukung gerakan LGBT. Selain itu, sudah ada 31 negara yang memperbolehkan pernikahan sejenis.
Mengingat gerakan LGBT sangat masif dan mengikuti perkembangan zaman, pengamat Information and Technology tersebut mengingatkan, “Society 5.0 asasnya adalah sekularisme, liberalisme, kapitalisme. Semua di-drive kepentingan ekonomi dan yang menjadi korban anak-anak kita.”
Maka dari itu, lanjut dia, perlu ada solusi komprehensif untuk membendung arus LGBT. Pertama, keluarga harus dipastikan beres, tanggung jawab utama pada bapak sebagai leader. Orang tua juga harus belajar tentang dunia digital. Tidak menutup kemungkinan liberalisme bermanuver melalui gadget anak-anak, men-tuning dan menyeret mereka untuk melumrahkan bahkan mengikuti gerakan menyimpang LGBT. Tentu sebagai orang tua, tidak menginginkan hal demikian.
“Yang kedua, pertahanan terbaik adalah menyerang, bukan berarti berkelahi tetapi mengajak keluarga berkontribusi untuk meng-counter narasi-narasi sesat LGBT, untuk memperbaiki keadaan di luar sana. Bagi yang mempunyai intelektualitas tinggi, perlu membuat desain kehidupan yang baik, sekaligus sistemnya. Sebagai pemilik power, peran strategis pemerintah diperlukan dalam menghentikan gerakan LGBT,” tutup dia. (*/Rz)
Sumber : https://www.ipb.ac.id/news/index/2022/07/forum-wacana-ipb-university-gelar-diskusi-bahas-lgbt-dari-sisi-kesehatan-dan-parenting/46462aef08a9d5280f0a9a72eaae5818