Dukung Ketahanan Pangan, Mahasiswa KKN-T IPB University Gelar Pelatihan Akuaponik Bersama PKK Desa Kampung Toyapakeh, Nusa Penida, Bali

Kebutuhan pangan yang terus meningkat diiringi dengan menurunnya lahan pertanian dan perubahan iklim menjadi tantangan tersendiri untuk menuju status ketahanan pangan yang baik. Sebagai upaya mendukung program ketahanan pangan, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) IPB University Desa Kampung Toyapakeh belum lama ini menggelar pelatihan pembuatan sistem akuaponik bersama ibu-ibu Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Desa Kampung Toyapakeh, Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, Provinsi Bali.

Tim KKN-T IPB University Desa Kampung Toyapakeh terdiri dari delapan mahasiswa dari berbagai program studi, yaitu Muh. Farhan, Helynda Mulya Arga Retha, Anastasia Intan Prameswari, Crouise Glenn, Kendrew, Azmi Musyaffa Ahmad, Hellena Kartika Metta Ariyana, dan Tiara Sindy Claudia. Kedelapan mahasiswa tersebut di bawah bimbingan Prof Asep Sudarman, Guru Besar Fakultas Peternakan IPB University.

Salah satu mahasiswa KKN-T IPB University, Hellena menerangkan, sistem akuaponik sendiri merupakan sebuah alternatif menanam tanaman dan memelihara ikan dalam satu wadah. Dengan akuaponik, masyarakat tidak hanya dapat memaksimalkan hasil dari panen sayur dan ikan, tapi juga dapat memanen hasil tanaman budidaya sampingan yang ditanam di sekitar kolam.

“Melihat permasalahan yang ada di Desa Kampung Toyapakeh pada minimnya lahan dan air bersih, akuaponik menjadi salah satu solusinya yang mengombinasikan akuakultur dan hidroponik dalam lingkungan bersifat simbiotik berkelanjutan. Kegiatan ini bisa menjadikan masyarakat menjadi pribadi yang kreatif dan mandiri, khususnya para ibu rumah tangga menuju status ketahanan pangan yang baik,” ujar Hellena selaku Penanggungjawab Program Akuaponik.

PKK Desa Kampung Toyapakeh juga sangat menyambut baik pelatihan ini. Yuli selaku Ketua PKK mengungkapkan, ilmu yang didapatkan pada pelatihan memberikan manfaat. Ia berharap akuaponik ini dapat diterapkan pada lingkup yang lebih luas.

“Kalau saya secara pribadi, senang karena dapat ilmu baru. Akuaponik yang dimana kita sebelumnya tidak punya pengetahuan tentang itu. Jadi bisa bermanfaat buat Ibu-ibu PKK. Semoga kedepannya program ini berlanjut dan berkembang sehingga bisa dibudidayakan oleh ibu-ibu PKK dan masyarakat luas,” ucapnya usai pelatihan.

Hal serupa disampaikan Sherli, salah satu kader PKK Desa Kampung Toyapakeh. Dalam kesempatan itu mengatakan, “Sama, menurut saya juga ini ilmu baru buat kami. Jadi wawasan tambahan bagi ibu-ibu PKK bisa membuat akuaponik untuk ketahanan pangan di rumah sendiri. Semoga nanti kita bisa memberikan ilmunya juga ke masyarakat yang lain,” ungkapnya. (*/Rz)