Dr Kustiariyah Beri Penjelasan Manfaat Fungi Laut di Bidang Industri

Dr Kustiariyah Tarman, Dosen IPB University dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan menyebut Indonesia merupakan produsen utama berbagai hasil laut seperti rumput laut, udang, ikan tuna, dan kepiting. Menurutnya, dengan jumlah produksi yang tinggi, belum bisa memberikan nilai tambah yang besar. Bahkan, katanya, sebagian besar produk laut diimpor dalam bentuk mentah.
Ia menegaskan, Indonesia kalah dengan negara tetangga yang telah mengolah lebih lanjut hasil lautnya sehingga memiliki nilai tambah yang tinggi. Padahal, katanya, potensi biota laut dengan beragam kandungan senyawa aktif sangat prospektif.
“Sebenarnya tidak hanya keragaman hayati yang tinggi tetapi juga keragaman struktur kimia yang ada di dalamnya. Jadi ini merupakan satu kesatuan, tentu ini juga akan memberikan keragaman dari aktivitas biologis yang nanti bisa dimanfaatkan dalam banyak bidang,” katanya dalam Seminar Ilmiah Berkala ke-52 dengan tema “Bioproduk Berbasis Fungi dari Laut” yang diselenggarakan oleh Pusat Riset Biomassa dan Bioproduk, Badan Riset Ilmiah Nasional (BRIN), 28/4.
Dr Kustiariyah juga menyebut, sebagian besar obat-obatan yang beredar di pasaran berbasis produk alami. Contoh produk yang sukses dikembangkan dari biota laut yaitu dapat menghasilkan obat antikanker, antibakterial, dan antivirus. Sayangnya, Indonesia sebagai negara tropis hanya bisa memanfaatkan sebagian kecil potensi biota laut yang dimiliki.
Hal ini dikarenakan waktu pengembangan yang cukup lama dan biaya penelitian dan produksinya tergolong mahal. Meskipun keragaman struktur kimia dan aktivitas biologis dari biota laut sangat tinggi dan prospektif untuk dikembangkan lebih lanjut.
“Biota laut seperti fungi laut dapat dimanfaatkan senyawa bioaktifnya untuk berbagai keperluan. Fungi ini bisa bersifat obligat maupun fakultatif. Berukuran mikroskopis karena kondisi perairan menyebabkan pertumbuhan kurang optimal. Fungi ini bisa diisolasi dari bakau, alga dan rumput laut, atau kayu lapuk yang mengapung di daerah perairan,” kata Dr Kustiariyah.
Ia melanjutkan, fungi laut memiliki potensi aktivitas antikanker, antitoksin, antiparasit, hingga antivirus. Berdasarkan kategorinya, fungi penicillium, aspergillus, dan cladosporium merupakan tiga golongan terbanyak yang diisolasi bioaktifnya.
Beberapa fungi laut juga dapat digunakan dalam keperluan hidrolisis biomassa di industri farmasi. Senyawa bioaktif berupa anti bakteri juga dapat dimanfaatkan untuk budidaya perikanan. Produknya dapat diaplikasikan sebagai pakan udang dan ikan untuk meningkatkan imunitas. Bahkan, dapat diaplikasikan sebagai antivirus pada tanaman pangan dan sebagai hormon pertumbuhan bagi tanaman maupun ternak.
“Dari potensi yang luar biasa besar dari sumber hayati yang kita miliki, peluang untuk mendapatkan produk yang berhasil sangat kecil sehingga menjadi tantangan besar. Perlu ada kajian lebih lanjut terkait dengan kelayakannya sehingga diharapkan bisa dimanfaatkan secara luas dengan pengembangan produk secara komersil,” katanya. (MW/Ra)
Sumber : https://www.ipb.ac.id/news/index/2022/05/dr-kustiariyah-beri-penjelasan-manfaat-fungi-laut-di-bidang-industri/8cca93c4a5e23bf4e9ff0dee64a7f814