0251- 8622642 ex 105 ppid@apps.ipb.ac.id

Dr Doni Yusri Bicara Konsep Manajemen Logistik sebagai Kunci Hadapi Kerawanan Pangan di Pulau Sumatera

Dr Doni Yusri Bicara Konsep Manajemen Logistik sebagai Kunci Hadapi Kerawanan Pangan di Pulau Sumatera

Artikel / Press release

Kerawanan pangan terjadi dimana situasi pangan tersedia tapi tidak mampu diakses rumah tangga karena keterbatasan sumberdaya ekonomi yang dimiliki. Baik akibat pendapatan, kesempatan kerja dan sumberdaya ekonomi lainnya. Hal ini berhubungan erat dengan ketersediaan pangan. Konsep swasembada pangan apakah merupakan solusi yang tepat bagi ketahanan pangan?

Dr Doni Yusri, Kepala Pusat Studi Bencana (PSB) Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPB University mengatakan bahwa kerawanan pangan juga bisa muncul karena iklim tidak kondusif. Perubahan iklim seperti sulitnya memprediksi el nino dan el nina dapat mempengaruhi produktivitas pangan. Akhirnya mempengaruhi target ketersediaan pangan dan akses terhadap pangan bagi masyarakat.

Menurutnya, konsep yang selalu muncul adalah adaptasi dan mitigasi. Aksi PSB IPB University dalam perannya untuk hal ini adalah menekankan pada kegiatan edukasi, literasi bencana, pengembangan infrastruktur berbasis manajemen rantai pasok, pembenahan sistem kelembagaan dan pengembangan sistem info dan data berbasis Informasi dan Teknologi (IT)/digital.

“Terkait dengan edukasi, beberapa minggu lalu PSB sudah melaunching Sekolah Perubahan Iklim, Sustainability dan Bencana. Sekolah ini diharapkan dapat diselenggarakan berkala setahun 2-3 kali. Sekolah ini membahas terkait perubahan iklim, alam, tata kelola pertanian hingga memberikan masukan adaptasi dan mitigasi terhadap pembangunan pertanian,” terangnya dalam Webinar Propaktani “Antisipasi Kerawanan Pangan di Pulau Sumatera” yang digelar oleh Direktorat Jenderal (Ditjen) Tanaman Pangan –  Kementerian Pertanian RI, (06/07).  Tema yang diangkat berbasis pada pembangunan pertanian dan adaptasi lingkungan pertanian untuk pembangunan berkelanjutan.

“Sekolah PSB juga bekerja sama dengan berbagai pihak untuk membangun sistem data dan informasi terintegrasi. Untuk menghitung kerugian dan kerusakan akibat bencana dan kaitannya dengan pembenahan lahan pertanian,” jelasnya.

Ia menyampaikan bahwa pendekatan yang harus diterapkan saat ini untuk menghadapi kerawanan pangan adalah pendekatan dengan berbasis konsep manajemen logistik. Hal ini penting karena rantai pasok berkaitan dengan konsumen. Dalam kebencanaan fokusnya adalah pada korban dan petani yang terdampak.
“Konsep ini mempengaruhi semua rantai nilai, namun sampai hari ini pengembangan secara integratif terkait kebencanaan belum banyak dikembangkan, terutama terkait adaptasinya,” ungkapnya.

Dalam mitigasi bencana ketersediaan pangan, lanjutnya, harus mengembangkan dua sisi. Yakni hardware (logistik pangan) dan software (humanitarian logistik). Distribusi logistik juga seharusnya bisa dibangun di wilayah rawan bencana dengan membangun pusat-pusat penyedia pangan seperti supermarket dan minimarket. Tidak hanya di beberapa titik saja, namun harus dekat dengan tempat tinggal masyarakat.

“Sistem peringatan dini bagi masyarakat juga perlu dibangun dengan sistem yang mudah dipahami dan user friendly. Namun pada kenyataannya, pengumpulan data masih cukup sulit. Keterbukaan berbagai pihak untuk membuka akses data menjadi sangat penting dan harusnya menjadi sebuah keharusan,” pungkasnya. (MW/Zul)

Sumber : https://ipb.ac.id/news/index/2022/07/dr-doni-yusri-bicara-konsep-manajemen-logistik-sebagai-kunci-hadapi-kerawanan-pangan-di-pulau-sumatera/b05086ebdb11e5def79c085cb1d5b18b

× Butuh bantuan?
Skip to content