Dosen IPB University Sebut Prospek Bakteri Sebagai Agen Hayati Sangat Menjanjikan

Bakteri tidak selalu merugikan bagi tanaman. Bakteri yang potensial bahkan dapat diisolasi untuk digunakan sebagai agen hayati terutama pada Organisme Penganggu Tanaman (OPT).
Dr Ruly Anwar, Dosen IPB University dari Departemen Proteksi Tanaman (PTN), Fakultas Pertanian (Faperta) menjelaskan bakteri entomopatogen merupakan salah satu bakteri yang memiliki prospek baik sebagai patogen serangga hama. “Namun, tidak semua bakteri yang berasosiasi dengan serangga adalah agen primernya. Sehingga isolasi bakteri harus dilakukan secara cermat untuk mencegah bakteri jenis saprofit ikut terisolasi,” jelasnya dalam webinar Propaktani dengan topik “Bakteri Agens Hayati” yang digelar oleh Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian RI, (23/05).
Ia menjelaskan bahwa kategori entomopatogen pembentuk spora menjadi salah satu ikon dalam pemanfaatan sebagai agen hayati. Bakteri entomopatogen genus Bacillus adalah salah satu contohnya. Bakteri ini memiliki karakteristik khas yakni membentuk kristal protein endotoksin yang dapat beracun bagi serangga rentan. Namun, tidak semua serangga dapat terinfeksi karena tergantung dari ada atau tidaknya enzim proteolitik dalam pencernaan serangga.
Menurutnya, kristal endotoksin sitolitik ini mempunyai aktivitas sitolitik dan hemolitik yang kemudian dapat dikembangkan menjadi gen Vip dalam tanaman transgenik. Sehingga dapat ditemukan pada tanaman transgenik kapas, jagung, maupun kedelai.
Bakteri entomopatogen juga dapat berasosiasi mutualistik dengan nematoda, tambahnya. Misalnya pada bakteri Photorhabdus dan Xenorhabdus. Bakteri tinggal pada pencernaan infective juvenile nematoda dan akan dilepaskan ke hemocoel serangga inang setelah menginfeksi inang. Infeksi ini dapat menyebabkan septicemia pada waktu 24-49 jam.
“Di Amerika, insektisida berbahan aktif nematoda lebih popular dibanding jenis insektisida lainnya karena mudah dibiakkan dan perijinannya juga mudah,” tambahnya.
Dr Abdul Munif, Dosen IPB University dari Departemen Proteksi Tanaman Fakultas Pertanian turut menjelaskan bakteri agen hayati lain berjenis endofit. Bakteri ini terkenal sangat menguntungkan bagi tanaman. Bakteri ini dapat diisolasi dari jaringan tanaman melalui teknik sterilisasi permukaan.
“Bakteri ini memiliki prospek sebagai agen hayati yang penting. Keberadaannya berlimpah dan hampir berasosiasi dengan semua tanaman,” katanya. Menurutnya, mayoritas bakteri ini bersifat aerobik dan dapat dikulturkan, walau hanya lima persen dari total jenis bakterinya. Umumnya, bakteri ini merupakan subset dari rizosfer dan mampu mengkolonisasi tanaman dengan cepat. Dengan tanaman, bakteri ini memiliki interaksi timbal balik yang menguntungkan. Bakteri ini mampu membantu laju pertumbuhan tanaman serta meningkatkan ketahanan dan toleransi tanaman terhadap faktor iklim dan stress.
Pemanfaatannya sudah cukup banyak. Ia bersama mahasiswa IPB University bahkan telah mengembangkan penelitian formulasi bakteri endofit sebagai agen hayati. Baik sebagai isolat tunggal maupun konsorsium, bakteri ini dinilai efektif dalam mengendalikan OPT. Penelitian terbaru juga diarahkan agar dapat mengendalikan virus tumbuhan dan serangga hama.
Menurutnya, prospek bakteri endofit sebagai agen hayati sangat menjanjikan. Penelitiannya bersama mahasiswa terkait formulasi tepung bakteri endofit dari kelompok Bacillus juga menunjukkan hasil yang memuaskan. Masa penyimpanannya bahkan dapat bertahan hingga 5-6 bulan.
“Bakteri endofit ini perlakuannya dapat disinergikan dengan yang lain terutama dengan pupuk organik,” ujarnya.
Ia menambahkan, potensi bakteri endofit ini layak untuk dikembangkan lebih lanjut. Terutama karena pertumbuhannya relatif cepat dan formulasinya relatif mudah serta produknya relatif stabil. Penggunaan bakteri ini juga kompatibel dengan teknik pengendalian lain. Secara ekonomi juga lebih murah walau masih membutuhkan penelitian lebih lanjut. (MW)
Sumber : https://www.ipb.ac.id/news/index/2022/05/dosen-ipb-university-sebut-prospek-bakteri-sebagai-agen-hayati-sangat-menjanjikan/713e9378b205cba5bd7fa2c4f95bce9c