Dosen IPB University Sebut Koleksi Aksesi Ubi Kayu IPB University Berpotensi Tinggi Sebagai Varietas Unggul
Dr Suwarto, dosen IPB University dari Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian memaparkan potensi plasma nutfah ubi kayu yang bisa dikembangkan di Indonesia. Ia menyebutkan, produktivitas ubi kayu antar wilayah di Indonesia masih sangat bervariasi.
“Produktivitasnya hanya sekitar 23,2 ton per hektar, jauh dari potensi yang ada. Masa tumbuh yang lama yakni delapan hingga 12 bulan menyebabkan petani kurang tertarik untuk mengembangkan ubi kayu,” terangnya.
Ia menyebut, tantangan ini berusaha dijawab IPB University dengan mengoleksi ubi kayu dari masyarakat lokal dan lembaga penelitian di wilayah barat, tengah dan timur. Penelitian tersebut masuk dalam skema Pendanaan Riset Inovatif Produktif dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). Melalui penelitian ini, ditemukan sebanyak 61 daftar aksesi dari Balai Penelitian Aneka Kacang dan Umbi maupun ubi lokal tanpa nama.
Dr Suwarto menjelaskan, semua aksesi kemudian dilakukan karakterisasi di lingkungan coba yakni di lahan kering daerah Bogor. Analisa kelompok klaster menjadi dasar seleksi varietas yang dinilai unggul. Ia mengungkapkan, bahwa tidak banyak varietas yang memiliki produktivitas tinggi pada usia enam bulan.
“Jadi umur ini merupakan satu hal yang krusial kalau kita ingin mengembangkan ubi kayu. Pertumbuhannya cukup besar, antara enam bulan dan delapan bulan,” tambahnya.
Pakar ubi kayu dari IPB University itu menyebut, hasil penelitian ini mendapatkan sembilan aksesi yang berumur pendek dan memiliki produktivitas tinggi. Namun di antara aksesi tersebut merupakan varietas nasional sudah dilepas dan disertifikasi. Sedangkan varietas unggul yang belum dicatat dan disertifikasi masih membutuhkan uji lebih lanjut.
“Uji ini penting untuk menilai stabilitas karakter dan morfologi serta uji multilokasi. Setelah melewati uji ini, varietas ubi kayu baru dapat dilanjutkan dengan pelepasan varietas dan sertifikasi benihnya,” kata Dr Suwarto.
Ia melanjutkan, aksesi di IPB University merupakan aset sumberdaya genetik yang dapat dimanfaatkan untuk pengembangan varietas ubi kayu. Aset tersebut perlu dipertahankan dan dilanjutkan karakterisasinya. Dr Suwarto juga menyebut, perlu kerjasama dan dukungan berbagai pihak untuk kelanjutan karakterisasi, uji stabilitas, uji multilokasi hingga pelepasan varietas dan sertifikasi. (MW/ra)
Sumber : https://www.ipb.ac.id/news/index/2022/05/dosen-ipb-university-sebut-koleksi-aksesi-ubi-kayu-ipb-university-berpotensi-tinggi-sebagai-varietas-unggul/d2ff547280b67111a5bf83b37e7aa5ea