Departemen Agribisnis dan HIPMA IPB University Ajak Milenial Melek Society 5.0 Lewat Indonesia Agribusiness Fair 2022
Departemen Agribisnis IPB University mengadakan “Grand Opening dan Webinar Indonesia Agribusiness Fair (IAF) 2022” secara hybrid, 3/7. Bertajuk Get To Know Society 5.0: Synergizing Human & Technology, kegiatan ini diharapkan dapat memberi wawasan kepada mahasiswa, generasi milenial, untuk ikut mengambil peran terkait kemajuan revolusi Industri Society 5.0 di Indonesia.
Acara yang merupakan program kerja Himpunan Profesi Mahasiswa Agribisnis IPB University ini secara resmi dibuka oleh Dr Tanti Novianti selaku Wakil Dekan bidang Sumber Daya, Kerja Sama dan Pengembangan Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB University.
“Sebagai mahasiswa IPB University, kita harus menerapkan pertanian berkelanjutan. Webinar ini diharapkan dapat menjadi bekal untuk perkembangan era maju Indonesia ke depannya dengan melakukannya melalui support kerjasama antarsesama,” ujar Dr Tanti.
Founder Archilantis, Seamless Open BIM Manager, R Harbayu Budhi Waryawan selaku narasumber pada kegiatan ini menyampaikan, revolusi industri 5.0 bisa diterapkan di berbagai bidang kehidupan, termasuk pertanian. Jika industri 4.0 fokus tentang menghilangkan kolaborasi antar individu secara otomatisasi dan digitalisasi, society 5.0 lebih berfokus kepada kolaborasi antara manusia dan mesin.
“Dengan memanfaatkan Society 5.0, kita bisa mengidentifikasi dan mengkalkulasikannya dengan software yang ada untuk mendapatkan kesesuaian tanaman yang kita harapkan, jumlah tanaman dalam suatu lahan dan memberikan kemudahan pada kita dalam mengambil keputusan,” terang Harbayu.
Di era society 5.0, lanjut dia, industri pertanian harus dapat memanfaatkan Internet of Things (IoT) dan penggunaan big data. Dengan tujuan, mendorong efisiensi bisnis yang besar dan menghadapi populasi manusia dan perubahan iklim.
“Kuncinya adalah efisiensi. Karena lahan semakin terbatas harus diolah seefisien mungkin dengan harapan lahan yang ada dapat memberikan hasil sesuai dengan yang diinginkan,” tuturnya kepada ratusan peserta yang tampak antusias mengikuti webinar. Selain itu, ia juga menekankan pentingnya kolaborasi di era 5.0. Kolaborasi akan dapat memberikan kebermanfaatan bagi sebagian besar masyarakat.
“Seluruh manusia akan mendapatkan dampak terbesar dari Society 5.0 tidak hanya seorang pebisnis atau profesional saja. Era saat ini sudah tidak ada lagi yang menunjukkan kehebatan individual, namun menjadi hebat karena adanya kolaborasi, dimana dilihat siapa kelompok yang paling kuat,” sebut Harbayu.
Harbayu turut menyorot kesiapan teknologi dan sumber daya manusia (SDM) Indonesia dalam mendukung pengembangan pertanian. Di era baru ini, teknologi bersifat terbarukan/dinamis. Sehingga manusia perlu adaptif terhadap perubahan yang terjadi.
“Kuncinya adalah kita harus memiliki sifat yang open terhadap setiap perubahan, selalu mencari tahu segala sesuatunya dengan cepat. Kesiapan teknologi harus dimulai dari mencari keinginan terlebih dahulu kemudian memiliki keberanian untuk speak up,” tuturnya.
Tak hanya webinar, IAF juga dimeriahkan dengan beragam lomba yang bermanfaat bagi pengembangkan potensi mahasiswa. Antara lain lomba business plan, essay, dan fotografi. (*/Rz)
Sumber : https://www.ipb.ac.id/news/index/2022/07/departemen-agribisnis-dan-hipma-ipb-university-ajak-milenial-melek-society-5-0-lewat-indonesia-agribusiness-fair-2022/f55b9a8ebd7c1a12b754c232ecef4ab4