CTSS IPB University Bahas Dampak Sistem Verifikasi dan Legalitas Kayu di Indonesia
Center for Transdisciplinary and Sustainability Science (CTSS) IPB university menggelar focus group discussion yang membahas tentang efektivitas implementasi Sistem Verifikasi dan Legalitas Kayu (SVLK) di hutan rakyat Indonesia, 17/3. Kegiatan diskusi tersebut dilakukan di Surakarta dan terselenggara atas kerja sama CTSS IPB University dengan Chatham House. Kegiatan ini diikuti oleh akademisi, Dinas Kehutanan setempat, serta para petani hutan rakyat dari Solo Raya yang meliputi Kabupaten Wonogiri, Karanganyar, Sragen, Klaten, Sukoharjo dan Boyolali.
Prof Bramasto Nugroho, Ketua Tim Peneliti CTSS IPB University menerangkan, SVLK merupakan sistem verifikasi legalitas kayu. Sistem SVLK bertujuan untuk memastikan produk kayu dan bahan bakunya diperoleh dari sumber yang asal-usulnya dan pengelolaannya terbukti memenuhi semua persyaratan legal yang berlaku.
Prof Bramasto mengaku, ia bersama timnya telah mengumpulkan data primer sementara tentang efektivitas SVLK melalui wawancara dan survei kuesioner. “Paparan ini dimaksudkan sebagai pemantik diskusi agar para peserta bisa mencermati, mengkritisi, dan juga memberi tanggapan atas temuan tersebut,” kata Prof Bramasto, pakar kehutanan dari IPB University.
Dalam kegiatan diskusi, para petani menyampaikan tentang keluhan yang sedang dihadapi saat ini. Petani tersebut menerangkan bahwa saat ini tanaman sengon terserang penyakit sehingga menurunkan kualitas kayu yang dihasilkan. Di samping itu, polemik harga yang ditentukan oleh tengkulak yang rendah juga membuat petani resah.
Untuk mengonfirmasi pengakuan petani tersebut, tim riset CTSS IPB University melanjutkan kegiatan kunjungan lapang ke hutan rakyat di Desa Tohkuning, Kabupaten Karanganyar. Hutan rakyat di Desa Tohkuning terpilih untuk dikunjungi karena hutan rakyat tersebut merupakan salah satu hutan rakyat yang sudah mendapat SVLK. Dalam kunjungan tersebut, Tim Riset CTSS IPB University didampingi oleh dosen dari Universitas Sebelas Maret yaitu Prof Supriyanto dan Dwi Aprianto, MSi serta pihak Dinas Kehutanan setempat. Hasil temuan di lapang tersebut menjadi bahan penelitian bagi CTSS IPB University terkait efektivitas implementasi SVLK di hutan rakyat. (RA)
Sumber : https://ipb.ac.id/news/index/2022/03/ctss-ipb-university-bahas-dampak-sistem-verifikasi-dan-legalitas-kayu-di-indonesia/2e65ef0c51b91177d322c83a7e688541