0251- 8622642 ex 105 ppid@apps.ipb.ac.id

Cetuskan Pakan Fermentasi, LPPM IPB University Dukung Penyediaan Pakan Berkelanjutan

Cetuskan Pakan Fermentasi, LPPM IPB University Dukung Penyediaan Pakan Berkelanjutan

Artikel / Press release

Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPB University kembali melakukan Monitoring dan Evaluasi (Monev) secara luring, pada 12/6. Kegiatan perdana diawali dengan mengunjungi proses penelitian dari Prof Luki Abdullah yang berada di Jonggol, Kabupaten Bogor dan Cirebon, Jawa Barat.

Penelitian yang dipimpin oleh Prof Luki Abdullah, guru besar IPB University dari Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan (INTP), Fakultas Peternakan (Fapet) mendapat pendanaan dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Kementerian Keuangan Republik Indonesia melalui program pendanaan Riset Inovatif Produktif (Rispro).  Tim peneliti berjumlah empat orang, antara lain Prof Panca Dewi MHK (guru besar dari Departemen INTP, Fapet IPB University), Prof Soeranto Human (Badan Tenaga Nuklir Nasional), Prof Rudy Priyanto (dosen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan, Fapet IPB University) serta Adi Hadiyanto, MSi (alumni IPB University).

Riset ini berkolaborasi dengan startup di bidang pertanian, diantaranya yaitu PT Santana Manggala Karya, PT Nufeed Internasional Indonesia dan PT Prima Agrostis Nusantara (PAN). Menurut Adam Mirza, selaku perwakilan dari mitra peneliti PT PAN, mengucapkan terima kasih kepada Prof Luki karena LPDP mengizinkan untuk penelitiannya menggandeng perusahaan startup.

“Selama ini LPDP masih fokus untuk menggabungkan teknologi dari peneliti IPB University dengan perusahaan besar. Berbeda dengan lainnya, justru Prof Luki membuka kesempatan bagi kami perusahaan startup untuk berkontribusi pada penelitiannya, dan startup terbantu dalam menciptakan teknologi perusahaan,” sebut Adam saat diseminasi proses penelitian kepada Prof Sugeng Heri Suseno selaku Wakil Kepala LPPM IPB University Bidang Penelitian.

Dikatakannya, salah satu kendala peternakan adalah distribusi ternak. Pada proses pengiriman, penting bagi peternak menjaga bobot ternak untuk menghindari penyusutan selama distribusi. “Apabila nutrisi pakan dilakukan secara tradisional, tidak bisa mengimbangi penyusutan berat badan ternak saat pengiriman yang notabene menggunakan kapal laut dan truk, tentu saja akan berpengaruh kepada harga jual ternak di lokasi tujuan,” tuturnya.

Pada kegiatan monev ini, Adam menjelaskan mengenai proses riset Prof Luki yang sedang membuat pakan fermentasi berbasis indigofera dan sorgum sebagai sumber protein dan karbohidrat. “Saat ini, pabrik produksi di Jonggol, Kabupaten Bogor sudah aktif beroperasi dan sudah menghasilkan produk eceran dan grosir,” terangnya.

Menanggapi hal ini, Prof Sugeng menilai riset ini memiliki peluang yang baik di bidang pakan ternak. “Penelitian Prof Luki memang sangat prospek baik secara ekonomi maupun manfaat nyata pengabdian masyarakat,” tuturnya.

Lanjutnya, ia menjelaskan apabila kolaborasi ini juga dibangun bersama mahasiswa Fapet IPB University yang tengah menjalani Kuliah Kerja Nyata-Tematik (KKN-T), dapat mempercepat proses menuju launching pabrik pakan fermentasi.

“Apabila ke depannya benar-benar dapat menggandeng mahasiswa KKN-T di Cirebon, ini akan sangat membantu proses cocok tanam sorgum. Pak Adam juga dapat mengundang para petani untuk mengunjungi pabrik dan lahan di Jonggol untuk melihat mesin-mesin, alat-alat yang digunakan, dan proses dari hulu ke hilir untuk membangun kepercayaan,” ujar Prof Sugeng.

Pada akhirnya, kata dia, kolaborasi mahasiswa, automasi dan pihak-pihak yang terlibat dalam penelitian ini akan sangat membantu petani Cirebon. Sehingga riset ini bisa siap untuk launching pabrik di akhir bulan Agustus nanti. (*/Rz)

 

Sumber : https://www.ipb.ac.id/news/index/2022/07/cetuskan-pakan-fermentasi-lppm-ipb-university-dukung-penyediaan-pakan-berkelanjutan/8875ab7c059b27691109a120c1db99e8

× Butuh bantuan?
Skip to content