0251- 8622642 ex 105 ppid@apps.ipb.ac.id

Cerita Nugraha Akbar Nurrochmat, Mahasiswa IPB University yang Menghabiskan Ramadhan di Polandia

Cerita Nugraha Akbar Nurrochmat, Mahasiswa IPB University yang Menghabiskan Ramadhan di Polandia

Artikel / Press release

Nugraha Akbar Nurrochmat sosok mahasiswa Magister Kehutanan IPB University yang saat ini sedang mengambil Exchange Program dari Erasmus+ di Warsaw University of Life Science (WULS), Polandia. Ia menghabiskan 10 malam terakhir bulan Ramadhan di negara nun jauh di sana.

“Suasana berpuasa di Polandia cukup berbeda dengan di Indonesia, selain dikarenakan muslim yang minoritas sehingga cukup sulit menemukan masjid dan tidak terdengar suara azan, berpuasa di Polandia saat ini bisa mencapai 17 jam,” kata Nugraha.

Ia menyebut, meskipun sudah memasuki musim semi, udara dingin dan sedikit salju masih menyelimuti cuaca di kota Warsaw, Polandia. “Perang di negara tetangga, Ukraina dan Rusia tidak luput untuk menambah kekhawatiran saya dalam menjalankan aktivitas sehari-hari di sini,” terangnya.  Namun demikian, katanya, muslim di sini, terutama dari Indonesia, cukup solid. Ia mengaku, sempat beberapa kali diadakan buka puasa bersama di masjid yang difasilitasi oleh Pemerintah Indonesia, Malaysia, Turki, Polandia maupun pihak lainnya.

Terdapat tiga masjid besar di kota Warsaw Polandia. Ketiga masjid tersebut menyelenggarakan itikaf pada 10 malam terakhir.

“Saya dan beberapa teman lainnya dari Persatuan Pelajar Indonesia (PPI), biasanya pergi ke masjid terbesar di kota Warsawa yaitu Osrodek Kultury Muzulmanskiej atau OKM. Jarak dari kampus saya menuju masjid OKM sekitar 10 kilometer atau satu jam menggunakan transportasi umum seperti bus dan metro (kereta bawah tanah),” tambah Nugraha.

Terkait perlengkapan, ia mengaku biasanya berangkat pukul 18.00 dengan membawa perlengkapan seadanya. Mulai pukul 19.00, orang-orang mulai berbondong-bondong berkumpul bersama, berbuka puasa sembari bercengkerama dan dilanjutkan dengan sholat berjamaah.

“Walaupun hanya bertemu sesekali, namun semua terasa begitu akrab. Semua berbaur dalam satu ikatan ukhuwah Islamiyah, terlepas dari latar belakang, bangsa, maupun posisi sosial,” katanya.

Setelah menunaikan sholat tarawih, biasanya sebagian besar akan istirahat sampai jam dua pagi. Pada jam satu pagi, semua akan dibangunkan untuk melakukan sholat tahajud berjamaah.

“Sholat tahajjud berlangsung kurang lebih 1,5 jam, dengan bacaan al quran satu juz setiap harinya,” kata Nugraha.

Ia menjelaskan, setelahnya, jamaah dipersilakan untuk menikmati sahur yang sudah disediakan oleh pihak masjid. Setelah sholat Subuh, istirahat sebentar sekitar jam tujuh pagi untuk bersiap-siap mengikuti perkuliahan di pagi harinya.

“Walaupun perjuangan untuk i’tikaf cukup berat dan melelahkan, tapi semangat kami dalam menyambut 10 malam terakhir Ramadhan tidak berkurang,” pungkasnya. (*)

Sumber : https://www.ipb.ac.id/news/index/2022/05/cerita-nugraha-akbar-nurrochmat-mahasiswa-ipb-university-yang-menghabiskan-ramadhan-di-polandia/a627e0f69654d01e033f22fbf69cae9f

× Butuh bantuan?
Skip to content