0251- 8622642 ex 105 ppid@apps.ipb.ac.id

IPB University Meraih Penghargaan pada Anugerah Humas Indonesia 2021

IPB University Meraih Penghargaan Platinum Winner untuk Kategori Perguruan Tinggi dalam Acara Penghargaan Anugerah Humas Indonesia (AHI) 2021 yang diselenggarakan, Jumat, 17 September 2021 pukul 14.00 WIB secara live streaming via channel youtube PR INDONESIA. Selain mendapatkan Platinum Winner, IPB University juga meraih Gold Winner dalam Sub Kategori Pengelolaan Pelayanan Informasi Publik Terinovatif, Gold Winner Sub Kategori Website Terinovatif, Silver Winner Sub Kategori Laporan Pelayanan Informasi Publik Terinovatif, dan Silver Winner Sub Kategori PPID Utama Terbaik. Serta IPB ditetapkan sebagai penerima penghargaan Platinum Winner untuk Kategori Perguruan Tinggi di Indonesia.

Dialog Interaktif Dalam Rangka Keterbukaan Informasi Publik dengan Rektor IPB

Dialog Interaktif Dalam Rangka Keterbukaan Informasi Publik dengan Rektor IPB

Saksikan Dialog interaktif dalam rangka Keterbukaan Informasi Publik dengan topik “Urgensi Keterbukaan Informasi Publik dalam Mengakselerasi Capaian dan Tantangan Pemulihan Ekonomi dan Investasi Di Masa Pandemi Covid-19”

Selasa, 14 September 2021
Pkl. 14.00 – 15.00 WIB

Bersama :
1. Prof. Dr. Arif Satria, Rektor Institut Pertanian Bogor.
2. Dr. Anggawira, MM., Komite Investasi Bidang EODB dan Perizinan Investasi Kementerian Investasi/BPKM.
3. M. Syahyan, Komisioner Komisi Informasi Pusat.

https://youtu.be/H9zxe8Th5TM
Acara ini dipersembahkan oleh Komisi Informasi Pusat Republik

 

PERINGATAN DIES NATALIS KE-58 IPB UNIVERSITY

Undangan terbuka Peringatan Dies Natalis ke-58 IPB University yang akan ditayangkan secara Live Streaming pada Kanal Youtube IPB TV Rabu, 1 September 2021 pukul 09.30-11.50 WIB dengan Tema “Inovasi Agromaritim 4.0 untuk Atasi Krisis di Era Pandemi”.

Siaran Pers IPB University No 1309/SP.BIRKOM.IPB/VIII/2021: Mahasiswa KKN-T IPB University Buatkan Website untuk Permudah Layanan Masyarakat di Menteng, Bogor

Siaran Pers
IPB University
No 1309/SP.BIRKOM.IPB/VIII/2021
Bogor, 25 Agustus 2021

Mahasiswa KKN-T IPB University Buatkan Website untuk Permudah Layanan Masyarakat di Menteng, Bogor

Dampak pandemi COVID-19 di Indonesia membuat sebagian besar masyarakat harus membatasi kegiatan sosial. Melihat kondisi ini, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) IPB University mencoba mencari solusi agar pemerintah desa dapat memberikan pelayanan kepada masyarakat tanpa melakukan pertemuan langsung dengan warganya.

Solusi yang ditawarkan oleh tim mahasiswa KKN-T IPB University adalah pengembangan Sistem Informasi Menteng (Si Menteng) yang berbasis website di Kelurahan Menteng, Bogor. Muhammad Ziyadul Haq, Ketua Kelompok KKN-T IPB University menjelaskan, website tersebut memiliki fitur untuk melakukan pendataan masyarakat, informasi kelurahan, laporan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD), statistik penduduk dan layanan surat menyurat.

“Dengan adanya website Si Menteng, masyarakat bisa mengajukan surat keterangan secara online,” ujar Muhammad Ziyadul Haq, mahasiswa IPB University.

Surat keterangan yang dimaksud meliputi surat pembuatan E-KTP, surat keterangan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), surat keterangan kematian, dan surat lainnya yang diperlukan oleh masyarakat. “Adanya sistem ini diharapkan dapat membantu pelayanan masyarakat Kelurahan Menteng terutama di masa pandemi COVID-19,” ujar Ketua Kelompok KKN-T IPB University di wilayah ini. (*/RA)

Keyword: KKNT IPB, mahasiswa IPB

Kategori: SDGs-9
========================
Biro Komunikasi
IPB University
http://ipb.ac.id

Homepage


http://greencampus.ipb.ac.id
http://covid19care.ipb.ac.id
Telp: 0251-8622642
WA : 0813-1114-5893
Email: biro.komunikasi@apps.ipb.ac.id
Fb: @ipbuniversity
Twitter : @ipbofficial
IG : @ipbofficial
Line : @ipbuniversity

Siaran Pers IPB University No 1292/SP.BIRKOM.IPB/VIII/2021: Mahasiswa IPB University Lakukan Observasi Lapang Mengapa Masyarakat Belum Patuh Prokes

Siaran Pers
IPB University
No 1292/SP.BIRKOM.IPB/VIII/2021
Bogor, 24 Agustus 2021

Mahasiswa IPB University Lakukan Observasi Lapang Mengapa Masyarakat Belum Patuh Prokes

Regulasi wajib masker menjadi salah satu langkah pemerintah dalam menangani penyebaran COVID-19 di Indonesia. Namun, ada ketimpangan yang terjadi di lingkungan masyarakat dimana masih terdapat masyarakat yang tidak patuh menggunakan masker.

Adanya ketimpangan ini membuat masyarakat yang patuh akan tetap merasa cemas dan khawatir ketika berada di lingkungan yang tidak patuh menggunakan masker. Ketimpangan lainnya adalah adanya regulasi wajib masker menjadikan beberapa masyarakat menggunakan masker bukan karena sebuah kesadaran, tetapi karena adanya tekanan dari sebuah regulasi yang sudah dibuat.

Hal ini mendorong Tim Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Riset Sosial Humaniora (PKM RSH) IPB University untuk melakukan observasi lapang. Mereka adalah Yuda Surya Prakoso, Novandi Aldi Sadewa, Ajeng Pujianti, Ariana Amany Jinan, dan Occa Adeta Bima Putra.

Dengan bimbingan dari Dr Megawati Simanjuntak, Dosen IPB University dari Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen, Fakultas Ekologi Manusia, mereka menganalisis fenomena wajib masker di era pandemi COVID-19 dan pengaruhnya terhadap tingkat kecemasan.
Tim PKM RSH IPB University ini melakukan observasi lapang pada beberapa titik lokasi seperti cafe, pemukiman/perumahan, mall/supermarket, pasar tradisional dan jalan raya. Observasi lapang dilakukan di Kota Kediri, Kota Bogor dan Kabupaten Cianjur melalui pengamatan dalam bentuk foto dan recording video.

“Hasil observasi lapang menunjukkan sebagian besar masyarakat belum cukup baik untuk mematuhi protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah saat ini. Edukasi terus-menerus mengenai pentingnya penggunaan masker harus dilakukan sehingga kemauan dan kesadaran masyarakat akan muncul,” ujar Yuda selaku Ketua PKM RSH ini.

Menurutnya pola hubungan masyarakat sangat dekat dengan tokoh-tokoh seperti influencer dan lain-lain. Oleh karena itu, perlu adanya kerjasama untuk memberikan teladan pada masyarakat sehingga orang akan mempunyai atensi dan akan patuh memakai masker. Selanjutnya, perlu metode yang kreatif dalam penyampaian yang disesuaikan dengan segmentasi masing-masing, mulai dari anak-anak hingga dewasa.

Selama melakukan observasi lapang, Yuda dan tim mengumpulkan 324 responden melalui metode voluntary dengan kriteria berusia 18 tahun ke atas melalui media google form untuk mengetahui perilaku dan persepsi penggunaan masker akibat regulasi wajib masker. Selanjutnya dilakukan wawancara mendalam kepada enam responden secara purposif yang terdiri dari lintas generasi (X, Y, dan Z) dengan komposisi tiga laki-laki dan tiga perempuan.

Selain itu, dilakukan juga Focus Group Discussion dengan dua orang Satgas COVID-19, yaitu Dr Alim Setiawan dan drg Titik Nurhayati. Dr Alim Setiawan, Direktur Kemahasiswaan dan Pengembangan Karir (Ditmawa PK) IPB University menjelaskan bahwa pemberlakuan regulasi wajib masker ini harus memperhatikan banyak hal. Namun cara penyampaian yang dilakukan pemerintah harus bervariasi sesuai segmentasi dan lebih konsisten.

“Kepatuhan masyarakat dalam memakai masker masih terbilang cukup rendah dan tergantung pada situasi dan kondisi. Karena jika kepatuhan masyarakat dalam memakai masker tinggi pasti akan efektif dalam pencegahan penularan virus,” ujar Dr Alim Setiawan yang merupakan Ketua Satgas COVID-19 IPB University.

Sementara itu, drg Titik Nurhayati selaku Satgas Penanganan COVID-19 IPB University menambahkan bahwa kecemasan yang timbul pada masa pandemi COVID-19 merupakan hal yang normal terjadi, namun kurang baik jika terlalu berlebihan.

“Kecemasan tersebut harus diikuti dengan pengetahuan yang benar, sehingga tidak menimbulkan kecemasan yang berlebihan,” imbuhnya.

Menurutnya, hal yang wajib dilakukan ketika keluar rumah dan agar merasa lebih aman yaitu dengan tetap mematuhi protokol kesehatan. Seperti wajib memakai masker ganda (double mask), membawa hand sanitizer, mencuci tangan, menerapkan social distancing, serta membawa masker lebih dari satu untuk diberikan kepada orang lain yang tidak memakai masker. (**/Zul)

Keyword: PKM RSH, COVID-19, Mahasiswa IPB University

Kategori SDGs: SDGs-3, SDGs-4, SDGs-10
========================
Biro Komunikasi
IPB University
http://ipb.ac.id

Homepage


http://greencampus.ipb.ac.id
http://covid19care.ipb.ac.id
Telp: 0251-8622642
WA : 0813-1114-5893
Email: biro.komunikasi@apps.ipb.ac.id
Fb: @ipbuniversity
Twitter : @ipbofficial
IG : @ipbofficial
Line : @ipbuniversity

Siaran Pers IPB University No 1238/SP.BIRKOM.IPB/VIII/2021: Resmi, Grand Launching Kredensial Mikro Mahasiswa Indonesia IPB University

Siaran Pers
IPB University
No 1238/SP.BIRKOM.IPB/VIII/2021
Bogor, 16 Agustus 2021

Resmi, Grand Launching Kredensial Mikro Mahasiswa Indonesia IPB University

Direktorat Kemahasiswaan dan Pengembangan Karir (Ditmawa PK) IPB University resmi menggelar grand launching KMMI (Kredensial Mikro Mahasiswa Indonesia), 25/8. Grand launching ini mengambil tema “Sustainable Business Development in Digital Era: Agromaritime, Innovation, and Technosociopreneurship”.

Disebutkan bahwa persentase pendaftar KMMI dari IPB University sejumlah 1.362 dari total 2.800 mahasiswa yang diterima dari berbagai perguruan tinggi.
“KMMI adalah sebuah micro-credential program bersertifikat di bidang bisnis, agrikultur, maritim, industri pangan hasil kerjasama dengan mitra industri dan kementerian. Ada 11 course yang didanai oleh KMMI. Kesiapan infrastruktur dan pembelajaran telah matang dan dapat diakses melalui IPB OpenCourseWare. Segala kegiatan pembelajaran dapat diakses dan diunduh dari platform tersebut,” ujar Dr Alim S Setiawan, Direktur Kemahasiswaan dan Pengembangan Karir IPB University.

Dr Alim menjelaskan bahwa final project yang dikerjakan mahasiswa di akhir program akan dikompetisikan pada masing-masing course. Mahasiswa dengan nilai terbaik akan mendapatkan apresiasi yang setara dengan kompetisi di tingkat nasional. Mahasiswa juga berkesempatan mendapatkan self-improvement dalam hal personal branding, media social analysis dan soft skill untuk pengembangan karir.

Prof Arif Satria, Rektor IPB University menyebutkan bahwa perguruan tinggi harus mulai berpikir tentang techno-sociopreneur university. Konsepnya berangkat dari teaching and entrepreurship yang merupakan dasar dari entrepreneurial university yang dapat dilakukan oleh siapapun.

“Namun kita ingin berbicara techno-sociopreneur university maka pasti harus (mencakup) research, innovation dan entrepreneurship. Sehingga kata kunci kita adalah research and innovation yang membedakan dari entrepreneur university biasa. Kita memberlakukan bisnis dan aspek sosial menjadi techno-sociopreneur,” jelasnya.

Ia menambahkan bahwa IPB University telah menerapkan kurikulum K-2020 sebagai upaya mewujudkan pendidikan 4.0. Kegiatan talent mapping juga diterapkan sehingga dapat membentuk mahasiswa dalam pengembangan karir sesuai minat dan bakatnya. Kegiatan lain seperti talent pool juga diterapkan agar mahasiswa dapat memulai business planning hingga inkubasi bisnis sedini mungkin. Hal tersebut sebagai upaya IPB University dalam mendesain technopreneur baru.

“Pembangunan Science Techno Park IPB University juga merupakan buah dari pengembangan riset dan inovasi. Serta pengembangan teknologi dan kerjasama dengan sektor industri. Dari sisi socio-preneurship, IPB University juga telah mengkolaborasikan riset dengan masyarakat melalui pendampingan dan pelatihan,” imbuhnya.

Prof Nizam, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Indonesia yang turut hadir menyebutkan bahwa era disrupsi revolusi industri 4.0 sangat berdampak pada dunia profesi. Namun di sisi lain memberikan peluang besar bagi generasi muda.
Menurutnya perguruan tinggi harus berani bertransformasi serta lebih siap dan responsif hingga dapat memimpin perubahan tersebut. “Kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka turut mendukung lulusan yang lebih agile dan kreatif. Serta memiliki pengalaman di dunia kerja selama studi di perguruan tinggi, ” jelasnya.

Dikatakannya, peluncuran KMMI sebagai pembelajaran intensif dengan topik-topik tertentu yang mungkin belum ditawarkan di perguruan tinggi turut mendukung kompetensi mahasiswa. “Dengan demikian, maka perubahan teknologi yang terjadi di satu perguruan tinggi itu bisa berdampak pada mahasiswa yang lebih luas,” ujarnya.

Ditegaskannya, seluruh mahasiswa dengan berbagai latar belakang bidang studi dapat mengambil program tersebut. Sehingga dapat memperdayakan mahasiswa untuk memasuki dunia profesi di masa depan.
Ia pun turut memberikan ucapan selamat dan terima kasih atas partisipasi IPB University dan para mahasiswa pada program tersebut. “Program tersebut berguna demi meningkatkan kompetensi mahasiswa serta membentuk techno-sociopreneur yang baru dan inovator di bidang agromaritim,” imbuhnya. (MW/Zul)

Keyword: Kredensial Mikro Mahasiswa Indonesia (KMMI), Rektor IPB University, technosociopreneur

Kategori SDGs: SDGs-4, SDGs-8
========================
Biro Komunikasi
IPB University
http://ipb.ac.id

Homepage


http://greencampus.ipb.ac.id
http://covid19care.ipb.ac.id
Telp: 0251-8622642
WA : 0813-1114-5893
Email: biro.komunikasi@apps.ipb.ac.id
Fb: @ipbuniversity
Twitter : @ipbofficial
IG : @ipbofficial
Line : @ipbuniversity

Skip to content