0251- 8622642 ex 105 ppid@apps.ipb.ac.id

Akademisi IPB University Sebut Ada Tujuh Peran Penting Pemuda Indonesia dalam Keberhasilan Forum G20

Akademisi IPB University Sebut Ada Tujuh Peran Penting Pemuda Indonesia dalam Keberhasilan Forum G20

Artikel / Press release

Indonesia akan mencetak sejarah atas kesempatan menjadi tuan rumah Presidency G20 setelah 23 tahun bergabung sebagai anggota. Indonesia dipercaya menjadi perwakilan Asia Tenggara untuk mengatur agenda dan sekaligus fasilitator konsensus pembahasan ekonomi makro global selama beberapa tahun ke depan. Tema Presidency G20 tahun ini adalah “Recover together, Recover stronger” dan masih terkait dengan pandemi COVID-19.

Konsensus internasional ini akan membahas berbagai isu di bidang pertanian untuk memastikan perdagangan pangan dan produksi pangan yang adil dan menjamin konsumsi seluruh warga dunia. Kontribusi generasi muda dalam keberhasilan G20 tahun ini juga sangat diharapkan.

Prima Gandhi, Dosen IPB University dari Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan menyebutkan setidaknya ada minimal  tujuh peran pemuda dalam Presidensi G20 di bidang pertanian. Dikatakannya, generasi muda wajib menaikkan derajat petani. Menurutnya, selama ini petani hanya sering dijadikan objek dari suatu kebijakan global. Ia berharap, adanya pembahasan terkait pertanian dalam G20 akan terbuka bagi petani.  Dengan digitalisasi, diharapkan adanya forum diskusi antar petani secara daring untuk memuat aspirasi para petani desa.

“Karena kita tahu, bargaining position dari petani dapat dikatakan pada posisi yang tidak terlalu kuat dan ada gambaran bahwa petani identik dengan ketidakpastian,” terangnya dalam Webinar Propaktani dengan tema “Peran Pemuda dalam Presidensi G20 di Bidang Pertanian,” 26/04.

Ia juga menerangkan, Forum Presidency G20 juga harus dapat memastikan bagaimana kedaulatan benih suatu negara dapat terjamin. Melalui forum ini, katanya, tangan pemuda juga diharapkan dapat mendorong regenerasi petani lokal dan global. Prima mengatakan, momentum sektor pertanian sebagai lokomotif ekonomi di era krisis harus dimanfaatkan sehingga dapat menarik minat para milenial untuk terjun di bidang pertanian.

“Tentunya harus diikuti dengan  upaya mengubah persepsi usaha tani yang cenderung dianggap kotor dan tidak bergengsi,” tambahnya. Ia menyebut, Forum G20 juga menjadi kesempatan emas bagi pelaku sektor pertanian dan pangan untuk berpromosi khususnya petani muda. Pemerintah harus memfasilitasi produk pertanian berorientasi ekspor untuk bisa ditampilkan dalam event-event presidensi. Pameran produk pertanian dan pangan lokal ini dapat  membuka akses  langsung bagi petani untuk ekspor.

Generasi muda juga harus bisa menyediakan pangan lokal untuk konsumsi presidensi. “Sehingga dampak dari pertemuan internasional G20 ini bisa benar-benar bisa dirasakan oleh UMKM dan petani,” tambahnya.

Ia menyebut, melalui forum ini juga harus mendorong adanya kesepakatan pertukaran pengetahuan teknologi pertanian on farm dan off farm. Hal ini dapat dilakukan dengan pertukaran pegawai antar negara anggota G20 atau anak-anak muda yang berminat di bidang pertanian. Upaya bersama juga harus bisa mendorong kesepakatan antar G20 tentang pemulihan sistem pangan,  karena adanya konflik antara Rusia dengan Ukraina.

“Ketujuh peran generasi muda ini bukan hanya penting, tetapi juga strategis bagi Indonesia karena ketika kita mendorong indikator keberhasilan G20 Indonesia di bidang pertanian adalah tercapainya tujuh hal itu. Penting karena bila kita ini terwujud menjadi penentu berjalannya praktik pertanian berkelanjutan dan berkeadilan di dunia pasca pandemi COVID-19,” tutupnya.(MW)

Sumber : https://ipb.ac.id/news/index/2022/04/akademisi-ipb-university-sebut-ada-tujuh-peran-penting-pemuda-indonesia-dalam-keberhasilan-forum-g20/78851eefbbe7b6851f3b09194aac9839

× Butuh bantuan?
Skip to content